Day menjadi representasi akan pemuda yang sudah sewajarnya harus terus berusaha dan berani bertanggung jawab dalam setiap keputusan yang dilakukannya. Sementara Koi merepresentasikan sosok wanita yang penyabar dan selalu percaya akan kemampuan kekasihnya dalam menjaga cinta dan hidupnya kelak.
Ya, meskipun dinamika hubungan mereka sempat terganggu kala Day menjawab suatu hal yang begitu menyakitkan bagi Koi. Kata-kata "bahkan di tempat terburuk seperti ini sekalipun, ucapanmu jauh lebih buruk", menjadi contoh bagaimana kata-kata mampu berpengaruh cukup dahsyat pada suatu hubungan.
Kolam renang dan buaya pun seakan menjadi representasi atas ujian di tengah-tengah hubungan mereka yang nampak sempurna. Dan bagaimana cara mereka berdua mengatasinya, menjadi kunci utama yang harus mereka gunakan sebagai pasangan.
Penutup
The Pool pada akhirnya menjadi sajian yang menghibur dan cukup seru. Terlepas dari CGI nya yang nampak digarap seadanya, namun story telling yang kuat serta unsur ketegangan yang konsisten dihadirkan dari awal hingga akhir, menjadi unsur positif yang menyebabkan film ini masih nyaman untuk diikuti.
Sayang, meskipun pesan positif terkait hubungan antar pasangan begitu kuat dan mengena, namun porsinya yang terlalu banyak dan kadang muncul di waktu yang tak tepat, menyebabkan film ini nampak antiklimaks pada adegan-adegan yang seharusnya menegangkan. Flashback yang repetitif juga berpotensi menimbulkan kebosanan saat menonton film ini.
Tak lupa, banyaknya adegan hiperbolik dan kental dengan nuansa kebetulan, menyebabkan film ini sedikit tercederai unsur realistisnya. Ya, meskipun memang masih cukup seru dan bikin geregetan.
The Pool bisa jadi tontonan alternatif di minggu ini selain John Wick tentunya. Apalagi bagi kalian penggemar genre thriller dan film Thailand, pastinya tak boleh melewatkan film yang satu ini. Ya, The Pool juga bisa jadi film pembuka sebelum film bertema serangan buaya-nya Sam Raimi berjudul The Crawl meluncur di bulan Juli nanti.
Skor The Pool : 6,5/10