Bayangkan diri anda berada di sebuah kolam renang yang nampak menyenangkan pada awalnya namun ternyata perlahan airnya mulai surut sedikit demi sedikit hingga menyulitkan anda untuk naik ke permukaan. Sungguh menyeramkan bukan?
Hal itulah yang menjadi premis atas film bergenre survival thriller asal Thailand berjudul The Pool. Film yang mendapatkan penghargaan Critic's Prize di gelaran Brussels International Festival of Fantasy Films, juga mendapatkan penghargaan aktor terbaik di Thailand National Film Association Awards ini, akan ditayangkan di Indonesia mulai 15 Mei 2019 di jaringan bioskop CGV Cinema.
Untuk itu, sedikit ulasan film ini semoga bisa membantu para pembaca sebelum memustukan untuk menyaksikan film ini di bioskop kelak. So, tak perlu berlama-lama, langsung saja kita masuk ke pembahasannya.
Sinopsis
Pasca selesainya syuting dengan pengambilan gambar di bawah air yang cukup melelahkan, para kru film pun segera meninggalkan lokasi yang terletak di sebuah kompleks kolam renang yang cukup besar. Sementara para kru bersiap untuk pergi dan liburan ke luar negeri, Day(Theeraeej Wonguapan) justru memilih untuk bersantai sejenak di kolam renang tersebut sambil bermandikan sinar matahari.
Tak mengindahkan peringatan temannya akan air kolam yang mulai disurutkan karena sudah tak digunakan lagi, Day pun tetap berjemur hingga akhirnya ketiduran. Day pun sangat terkejut ketika bangun dan mendapati dirinya ada di kolam yang sudah mulai surut. Tak ada orang di sekelilingnya, semakin membuat Day kesulitan meminta pertolongan untuk naik ke permukaan.
Di tengah usahanya berjuang mencari cara untuk mencapai permukaan sebelum air benar-benar surut, keadaan pun kemudian bertambah buruk ketika sang kekasih, Koi(Ratnamon Ratchiratham) datang untuk memberi kejutan pada Day. Dikagetkan akan gonggongan anjing Day serta teriakan dari Day sendiri untuk tak melompat, Koi pun akhirnya terjatuh dan menyebabkan kepalanya terbentur hingga mengalami pendarahan.
Day pun kini harus berjuang mencari cara untuk keluar dari kolam sembari merawat kekasihnya yang mengalami luka cukup parah.
Namun tak sampai disitu, teror semakin menjadi kala buaya yang diberitakan hilang oleh koran lokal setempat, masuk ke dalam kolam yang ditempati Day dan Koi. Kini Day pun harus memutar otak untuk sesegera mungkin keluar dari kolam tersebut sambil menjaga kekasihnya yang sekarat juga menghindari kemungkinan serangan dari sang buaya.
Lantas, mampukah mereka keluar dari kolam sedalam 6 meter yang penuh teror tersebut?
Sajian Survival Thriller yang Seru
The Pool memang menyajikan sebuah cerita yang berbeda dari film produksi Asia Tenggara pada umumnya. Survival thriller digabungkan dengan unsur animal attack membuatnya jadi sajian yang cukup berbeda, khususnya jika berbicara tentang film horror/thriller Thailand yang didominasi unsur makhkuk mistis dan astral.
Di Hollywood sendiri sudah banyak film sejenis semisal The Shallow, Open Water 1&2, Rogue, Deep Blue Sea dan Grey. Bahkan jika berbicara tentang serangan buaya, Hollywood juga sudah punya film kelas B klasik yang cukup terkenal pada zamannya yaitu Lake Placid. Oh iya, secara premis pun The Pool ini agak mirip dengan Open Water 2.
The Pool pun kemudian membawa elemen-elemen menegangkan yang biasa kita rasakan pada film-film tersebut untuk dikombinasikan dengan berbagai unsur khas film Thailand. Adegan romantis di tengah ragam kejadian teror, banyaknya adegan yang muncul secara kebetulan, hingga tokoh utama yang mampu melakukan berbagai aksi hiperbolik, menjadi beberapa unsur yang melengkapi sisi drama di tengah-tengah ketegangan tadi.
Meskipun bukan film horror tentang hantu, namun jumpscare film ini patut diacungi jempol. Beberapa kali penonton berhasil dibuat kaget karena kemunculan buaya yang tiba-tiba. Tak hanya itu, berbagai adegan yang menggambarkan usaha Day untuk keluar dari kolam pun mampu digambarkan dengan intensitas ketegangan yang baik sehingga tak jarang membuat penonton ikut hanyut dalam ragam aksi yang dilakukannya.
Hanya saja, minimnya setting tempat nampak tak begitu dimaksimalkan sehingha menyebabkan banyak adegan yang nampak repetitif dan terkesan mengada-ada. Tak buruk, karena hal tersebut pun sejatinya jamak dilakukan Hollywood. Hanya saja, eksekusinya pada film ini kurang begitu maksimal hingga mampu mendatangkan kebosanan di tengah-tengah film.
Akting Memukau di Tengah CGI Seadanya
Tak salah jika kemudian Theeraeej Wonguapan dianugerahi Best Actor di gelaran festival film nasional Thailand. Pasalnya, aktor yang sebelumnya lebih sering bermain di film-film Thailand berskala kecil tersebut, mampu bermain cukup apik dalam film ini.
Perannya sebagai seorang lelaki pecandu yang tak boleh menyerah dalam menghadapi berbagai kesulitan di kolam tersebut, mampu ditunjukannya dengan baik. Tak hanya itu, bagaimana perubahannya dari sesosok pria egois dan tak percaya diri menjadi seorang pria yang rela berkorban dan menyayangi kekasihnya, juga mampu diwujudkan dengan cukup maksimal dalam film yang durasinya tak sampai 2 jam ini.
Sebagai film survival thriller yang sekaligus juga bisa disebut sebagai film animal attack, penampilan aktor utama memang cukup krusial. Dan lewat film ini, baik Theeraeej juga Ratnamon mampu memaksilkan perannya hingga mampu menampilkan kondisi yang meyakinkan sebagai pasangan yang terjebak dalam posisi sulit di berabagai sisi.
Sementara dari sisi CGI-nya nampak tak ada yang spesial dan cenderung biasa saja. Tampilan CGI buayanya nampak sama dengan tampilan hewan buas lain dalam film berbudget kecil semisal Lake Placid bahkan Sharknado. Cukup kasar dan terlihat tak realistis di beberapa bagiannya.
Namun untungnya, lemahnya CGI itu bisa tertutupi oleh jalan cerita yang baik dan sajian ketegangan intens yang konsisten hadir sejak awal hingga akhir film.
Mengandung Pesan Positif Tentang HubunganÂ
Bukan Thailand namanya jika tak menyisipkan pesan positif dalam tiap-tiap filmnya. Entah film horor ataupun drama remaja, semuanya pasti akan menghasilkan konklusi yang menyentuh dan sarat akan pesan positif untuk menyikapi kehidupan.
The Pool pun demikian. Di tengah-tengah narasi kengerian akan teror dalam sebuah kolam renang sedalam 6 meter tanpa tangga atau tali sekalipun untuk memanjat, berbagai adegan antara Koi dan Day tak hanya sekadar menyajikan adegan drama melankolis semata. Lebih dari itu, Day dan Koi menyisipkan pesan terkait pentingnya menjaga satu sama lain dalam sebuah hubungan.
Day menjadi representasi akan pemuda yang sudah sewajarnya harus terus berusaha dan berani bertanggung jawab dalam setiap keputusan yang dilakukannya. Sementara Koi merepresentasikan sosok wanita yang penyabar dan selalu percaya akan kemampuan kekasihnya dalam menjaga cinta dan hidupnya kelak.
Ya, meskipun dinamika hubungan mereka sempat terganggu kala Day menjawab suatu hal yang begitu menyakitkan bagi Koi. Kata-kata "bahkan di tempat terburuk seperti ini sekalipun, ucapanmu jauh lebih buruk", menjadi contoh bagaimana kata-kata mampu berpengaruh cukup dahsyat pada suatu hubungan.
Kolam renang dan buaya pun seakan menjadi representasi atas ujian di tengah-tengah hubungan mereka yang nampak sempurna. Dan bagaimana cara mereka berdua mengatasinya, menjadi kunci utama yang harus mereka gunakan sebagai pasangan.
Penutup
The Pool pada akhirnya menjadi sajian yang menghibur dan cukup seru. Terlepas dari CGI nya yang nampak digarap seadanya, namun story telling yang kuat serta unsur ketegangan yang konsisten dihadirkan dari awal hingga akhir, menjadi unsur positif yang menyebabkan film ini masih nyaman untuk diikuti.
Sayang, meskipun pesan positif terkait hubungan antar pasangan begitu kuat dan mengena, namun porsinya yang terlalu banyak dan kadang muncul di waktu yang tak tepat, menyebabkan film ini nampak antiklimaks pada adegan-adegan yang seharusnya menegangkan. Flashback yang repetitif juga berpotensi menimbulkan kebosanan saat menonton film ini.
Tak lupa, banyaknya adegan hiperbolik dan kental dengan nuansa kebetulan, menyebabkan film ini sedikit tercederai unsur realistisnya. Ya, meskipun memang masih cukup seru dan bikin geregetan.
The Pool bisa jadi tontonan alternatif di minggu ini selain John Wick tentunya. Apalagi bagi kalian penggemar genre thriller dan film Thailand, pastinya tak boleh melewatkan film yang satu ini. Ya, The Pool juga bisa jadi film pembuka sebelum film bertema serangan buaya-nya Sam Raimi berjudul The Crawl meluncur di bulan Juli nanti.
Skor The Pool : 6,5/10
Special thanks untuk komik kompasiana atas kesempatan screeningnya.
Selamat menonton. Salam Kompasiana.