Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Homecoming", Beyoncé di Antara Letupan Kreativitas dan Semangat Emansipasi Wanita

21 April 2019   00:54 Diperbarui: 22 April 2019   15:28 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rekaman di belakang panggung yang menunjukkan usaha dirinya kembali ke bentuk tubuh semula pasca melahirkan, menjadi salah satu contoh rekaman yang cukup inspiratif. Bagaimana profesionalitasnya dalam bekerja membuat ia mampu mendorong dirinya sendiri untuk bekerja melampaui batasan. Sebuah usaha keras yang menurut penuturannya sendiri tak akan pernah diulanginya lagi di masa depan.

Cosmopolitan.com
Cosmopolitan.com

Tak hanya itu, gerakan pada tari-tarian yang menjadi semacam metafora "perlawanan" wanita terhadap dominasi laki-laki, jelas menjadi pesan kuat yang ingin disampaikannya. Bahkan beberapa monolog Beyonce diatas panggung pun menjadi semacam ajakan positif bahwa wanita tak seharusnya lebih lemah daripada laki-laki dalam mengejar impian, cita-cita dan masa depannya.

Hingga pada akhirnya lagu Run The World dinyanyikan, menjadi semacam senjata pamungkas bagi wanita untuk semakin berani menunjukkan eksistensinya melalui talenta yang dimiliki.

Penutup

Rollingstone.com
Rollingstone.com

Menjadi film pembuka dari total 3 proyek hasil kerja sama Beyonce dan Netflix yang konon memiliki nilai kontrak di kisaran 60 Juta Dollar AS, tentu saja membuat Homecoming menjadi sajian yang baik dan memorable.

Tak hanya sekadar menampilkan kemegahan konser dan nama besar Beyonce semata, Homecoming nyatanya juga berhasil menyajikan pesan yang cukup kuat seputar pelestarian budaya Afro-Amerika dan emansipasi wanita. 

Beyonce tak hanya sukses mengkoneksikan unsur budaya dan talenta hingga menjadikannya sebuah ide brilian, namun juga berhasil menciptakan semacam cultural movement yang kelak akan menjadi benchmark bagi musisi-musisi lainnya, dalam menciptakan dokumenter mereka di masa depan.

Dan hal-hal tersebut lah yang sejatinya tak didapatkan dari dokumenter musisi populer lainnya semisal A Head Full of Dreams-nya Coldplay atau Reputation World Tour-nya Taylor Swift. Dua dokumenter tersebut tak buruk, bahkan cukup baik. Hanya saja, tidak cukup unik dan mengena layaknya yang ditampilkan Beyonce dalam Homecoming.

Rollingstone.com
Rollingstone.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun