Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Foxtrot Six", Aksi Patriotik dalam Pertempuran Brutal, Seru, dan Futuristik

22 Februari 2019   12:35 Diperbarui: 22 Februari 2019   17:30 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Highlight kedua adalah munculnya beragam senjata militer dan kendaraan tempur baik yang saat ini sudah ada maupun yang bertema futuristik. Pujian tentu saja ada pada desain Kodiak yang menyerupai robot dengan senapan serbu otomatis di kedua lengannya. Bentuknya mengingatkan kita akan film-film fiksi Hollywood khususnya karakter robot musuh pada film Robocop era 80-90'an.

Kincir.com
Kincir.com
Highlight ketiga tentu saja pada sajian scoring dan sound effect yang luar biasa. Kolaborasi Rob Powers dan Hiro Ishizaka mampu membuat efek suara pertempuran baik yang menggunakan senjata maupun tangan kosong tampil sangat otentik. Ditambah dengan scoring bertema patriotik, membuat film ini berhasil menyajikan nuansa pertempuran yang apik dan megah.

Hanya saja, entah ini masalah pada sound filmnya atau sound system di bioskop tempat saya menonton, pada adegan jelang akhir film nampak muncul suara yang agak aneh pada dialognya. Cukup menganggu karena sangat terasa jelas perubahannya.

Penutup

kaskus.co.id
kaskus.co.id
Foxtrot Six tentu saja menjadi angin segar di tengah industri film Indonesia saat ini. Tak hanya itu, Foxtrot Six menjadi semacam penanda akan masa depan perfilman Indonesia yang semakin cerah dan menjadi awal permulaan babak baru perfilman nasional yang semakin berkualitas tinggi dan tak kalah dengan produksi Hollywood.

Dengan tema besarnya seputar kejahatan penguasa yang mencoba menguasai sumber daya alam dengan rakyat menjadi korban yang kerap dikelabui, tentu menjadikan film ini sebagai film yang cocok disaksikan di tahun politik ini. Sebuah tema relevan yang dibungkus dengan kisah fiktif distopia kota-kota di Indonesia.

Memang film ini masih meninggalkan berbagai kekurangan di sana-sini. Namun dengan proses produksi yang serius, cerita yang segar meskipun tak benar-benar baru, dan berbagai elemen kejutannya di sepanjang film, tentu membuat kita tak ragu memberikan applause akan apa yang coba disajikan segenap kru film ini.

Foxtrot Six saya berikan nilai 8/10 untuk hasil akhirnya yang diluar ekspektasi, pertarungan seru nan brutalnya, dan segala hal teknis yang digarap dengan serius dan berkelas Hollywood.

Oh iya, jangan buru-buru pulang setelah menonton. Ada 2 after credit scene yang nampaknya semakin menegaskan bahwa film ini berpotensi dibuatkan sekuelnya. Ya, jika berhasil secara pendapatan tentunya, heuheu.

Selamat menonton. Salam Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun