3) Kesadaran Pribadi yang Masih Sangat Kurang
Meskipun dalam kasus kebut-kebutan pengguna Migo yang saya temui didominasi usia remaja tanggung, tak tertutup kemungkinan juga di tempat lain justru banyak kebut-kebutan migo yang dilakukan pengguna yang berusia lebih dewasa. Hal ini tak lain karena faktor kesadaran pribadi yang masih sangat kurang mengenai keselamatan berkendara di jalan raya.
Tak hanya itu, kurangnya rasa menghargai terhadap sesuatu jasa atau benda yang kita sewa, menyebabkan kita seringkali mengabaikan sense of belonging yang seharusnya tetap dimiliki, agar benda atau jasa tersebut tidak rusak ketika dikembalikan.
Inovasi yang Selalu Menghadirkan Sisi Positif dan Negatif
Memang tak bisa dipungkiri, kehadiran inovasi dalam sebuah teknologi selalu bagaikan pedang bermata dua. Di satu sisi memiliki unsur positif yang berguna bagi siapapun. Sementara di sisi lainnya selalu memiliki sisi negatif yang kerap dimanfaatkan oleh orang-orang tak bertanggung jawab.
Dalam kasus Migo ini sisi negatifnya tentu ada pada diri beberapa remaja tanggung yang memiliki perilaku indisipliner dalam berkendara. Hanya demi sebuah gaya atau pengakuan dari teman-temannya, perilaku berkendaranya kerap mengganggu bahkan membahayakan pengguna jalan lainnya.
Sementara sisi positifnya, moda ini sangat membantu untuk berkendara jarak dekat seperti untuk berbelanja ke pasar, menjemput anak sekolah dan banyak hal lainnya. Tarif yang murah jelas bisa membuat migo menjadi alternatif angkutan umum selain angkot atau ojek.
Apalagi jika station nya dekat dengan hotel atau daerah wisata. Pasti akan semakin membantu khususnya bagi turis asing yang sedang berwisata ke daerah tersebut.
Penutup