Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Migo e-Bike di antara Inovasi dan Tren Indisipliner dalam Berkendara

17 Februari 2019   00:39 Diperbarui: 17 Februari 2019   19:03 1576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halaman input identitas (screenshot aplikasi)

Mungkin akhir-akhir ini anda pernah lihat kendaraan serupa motor matic kecil berwarna kuning yang berseliweran di sekitar rumah, kantor atau di jalan-jalan tertentu. Atau mungkin justru anda pernah menyewanya untuk sekadar mencoba atau memang digunakan untuk kebutuhan transportasi jarak dekat.

Jika dua hal tersebut sesuai, berarti anda sudah masuk ke dalam sebuah demam baru di Indonesia khususnya di wilayah Surabaya dan Jakarta. Yaitu demam sewa sepeda listrik bernama Migo.

Bagi yang belum tahu, sila melihat gambar-gambar dari berbagai sumber yang akan saya sertakan pada tulisan ini ataupun melihat sendiri lewat laman pencarian Google.

Apa Sih Migo?

Selular.id
Selular.id
Dilansir dari laman web Tempo.co, Migo e-Bike merupakan layanan transportasi sepeda listrik berbasis aplikasi, dimana semua kegiatannya mulai dari memesan hingga menyalakan mesinnya menggunakan aplikasi khusus. Migo e-Bike juga merupakan layanan yang berasal dari startup asal Tiongkok dimana kendaraannya pun dibawa langsung dari sana dengan kota Surabaya menjadi tempat merakitnya.

Migo e-Bike juga menjadi layanan e-Bike sharing pertama di Indonesia yang diharapkan menjadi solusi kemacetan di kota-kota besar dan tentu saja menjadi moda transportasi alternatif untuk kebutuhan jarak pendek. Pengembalian sepedanya pun cukup mudah dan bisa dilakukan di semua station Migo terdekat di akhir tujuan kita. Jadi tak perlu kembali lagi ke station awal.

Diluncurkan di tanggal 5 Desember 2018 yang lalu di Jakarta, Migo juga sebelumnya sudah mantap berkembang selama 1 tahun di kota Surabaya dengan memiliki sekitar 100 station. Sementara di Jakarta per Desember 2018 lalu baru berjumlah 90 station dengan total 500 sepeda listrik yang lebih banyak tersebar di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.

Migo dan Segudang Inovasinya

Mobitekno.com
Mobitekno.com

Kehadiran Migo memang membawa segudang inovasi yang baik. Mulai dari teknologi sepeda listrik ramah lingkungan, tarif semurah angkutan umum, sistem berbasis aplikasi dengan tingkat keamanan cukup tinggi, hingga memberikan manfaat berupa tambahan penghasilan bagi masyarakat yang bersedia lahannya dijadikan sub station migo -Ya, meskipun rumor yang beredar akhir-akhir ini menyebut Migo lalai membayar kewajiban terhadap para mitra sub stationnya-.

Migo memang membuka kerjasama apabila kita memiliki lahan kosong untuk dijadikan sub station Migo. Nantinya keuntungannya akan dibagi dengan mekanisme tertentu. Tak perlu besar lahannya, yang penting cukup untuk memarkir 5 hingga 10 unit sepeda listrik Migo. Bahkan sepengamatan saya di daerah dekat rumah, beberapa station migo ini hanya berada di halaman kecil depan toko kelontong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun