Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Green Book", Perjalanan Sarat Pesan Kemanusiaan di Tengah Narasi Segregasi Rasial

30 Januari 2019   09:28 Diperbarui: 30 Januari 2019   19:34 1707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penceritaan yang Kokoh dan Hampir Tanpa Cacat

Jazziz.com
Jazziz.com
Bukan tanpa sebab saya membuat sub judul yang bagi sebagian pembaca mungkin tampak berlebihan. Bukan juga karena film ini begitu bersinar baik di ajang Golden Globes, SAG Awards, Critic Choice Awards hingga menjadi penantang serius kategori pamungkas Best Picture di ajang Oscar 2019 kelak.

Film ini mampu menghadirkan sebuah kisah persahabatan yang begitu hangat dan menyentuh. Layaknya kita meminum segelas kopi espresso double shots yang meninggalkan after taste yang cukup lama, film ini pun demikian. 

Setelah film berakhir, perasaan campur aduk dari bahagia hingga sedih masih begitu membekas hingga kita keluar dari ruangan bioskop.

Hal itu disebabkan kepiawaian Peter Farrelly meramu unsur drama dengan selipan humor cerdas di tiap adegannya. Tak hanya itu, perkembangan tiap-tiap karakternya pun begitu halus dan ditampilkan dalam beberapa adegan titik balik yang menyentuh.

Vanityfair.com
Vanityfair.com
Bagaimana Tony mengenalkan ayam goreng KFC ke Dr. Don Shirley yang nampak jijik di awal namun kemudian justru menikmatinya hingga ke tulang, menjadi salah satu adegan lucu dan heartwarming di film ini. 

Begitupun ketika Tony tampak kesulitan membuat surat cinta untuk istrinya, Don Shirley hadir membantunya dengan susunan kalimat puitis nan romantis. 

Kedua adegan tersebut seakan menggambarkan bahwa keduanya memiliki ketergantungan satu sama lain di antara kontrasnya perbedaan di antara mereka.

Secara premis film ini sebenarnya mirip dengan film lawas Driving Miss Daisy(1989) yang mendapatkan penghargaan Best Picture di ajang Oscar tahun 1990. 

Hanya saja kali ini kebalikannya. Jika Driving Miss Daisy orang kulit hitam yang menjadi supir kulit putih, maka Green Book menceritakan orang kulit putih yang menjadi supir orang kulit hitam.

"Kau tidak pernah menang dengan melakukan kekerasan. Kau hanya akan menang ketika berhasil mempertahankan martabat"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun