Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Orang Kaya Baru", Sajian Komedi Cerdas, Menggelitik, dan Sarat Pesan Positif

25 Januari 2019   09:51 Diperbarui: 25 Januari 2019   17:44 1254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak awal film yang menggambarkan dirinya berendam dalam bak mandi, celetukan-celetukan nakalnya hingga akting sedih berurai air mata semuanya mampu ditampilkan dengan sangat baik. Bisa dibilang, Fatih Unru lah man of the match film ini.

Selain itu, tingkah konyol dan norak karena mengalami lompatan ekonomi yang cukup tinggi juga mampu ditampilkan dengan cukup lucu dan menggemaskan. 

Bagaimana Ibu yang nampak norak melihat harga makanan di sebuah resto mewah, atau betapa mereka rela menghamburkan uang untuk membeli 3 mini cooper padahal tidak ada yang bisa menyetir, semuanya mampu ditampilkan dengan unsur komedi yang pas.

Sinematografi yang Detail

Tribunnews.com
Tribunnews.com
Berbicara soal teknis, rasanya tak perlu diragukan lagi. Dari sisi sinematografi, sinematografer Padri Nadeak mampu memilih tone warna yang cerah sehingga sangat menyenangkan untuk disaksikan. 

Pun detail lingkungan sekitar rumah mereka yang berupa gang sempit mampu ditampilkan dengan cukup aktual seperti adanya anak-anak bermain bola, tukang sate, bahkan ibu-ibu yang sedang menyapu halaman depan rumahnya. Tak lupa, Padri mempercantiknya dengan kombinasi aerial shoot yang ciamik dan diplot dengan sesuai. 

Pesan tentang kehangatan keluarga yang digambarkan pada adegan di meja makan ketika mereka masih hidup sederhana dan ketika mereka mulai kaya raya, mampu menjadi turning point yang cukup baik. Bagaimana berubahnya suasana meja makan juga diimbangi dengan berubahnya tone dari hangat ke arah yang lebih temaram.

Poin Negatif

Id.bookmyshow.com
Id.bookmyshow.com
Poin negatif film ini nampaknya justru hadir dari karakter Banyu yang diperankan Refal Hady. Bukan aktingnya, melainkan perihal kehadirannya. Memang dijelaskan di film bahwa Banyu merupakan pekerja serabutan yang siap bekerja apapun. Hanya saja, kemunculannya yang selalu bersamaan dengan kehadiran Tika ataupun keluarganya, nampak terlalu disengaja dan tak natural.

Di adegan A, Refal tampil sebagai barista. Sementara di adegan lainnya tampil sebagai pembersih kaca gedung, bahkan di penguburan Bapak tampil sebagai tukang gali kubur. Nampaknya Banyu memang merupakan gambaran Omnipresence yang sebenarnya, heuheuheu.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun