Narasi gelapnya jelas membuat siapapun yang menyukai konsep manusia super dengan kisah yang dewasa semacam The Chronicle ataupun trilogi Batman Nolan, akan menyukai film ini.
Hanya saja, untuk sebuah babak akhir dimana konspirasi dan tragedi jadi menu utama, film ini nampak tak terlalu spesial. Glass jelas hanya menjadi film yang rilisnya nampak menjadi kewajiban saja, bukan keharusan. Karena kalau boleh jujur, jika Glass tak pernah dibuat pun sejatinya tidak ada masalah yang cukup berarti.
Skor dari kritikus memang cukup kejam. Namun dari saya, Glass saya berikan nilai 6/10. Masih layak disaksikan walau tak sebaik Unbreakable dan Split.
Selamat menonton. Salam Kompasiana.