Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Glass", Konspirasi dan Tragedi dalam Babak Akhir Kisah Manusia Super

17 Januari 2019   11:54 Diperbarui: 17 Januari 2019   19:54 1441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Film Glass (Universal Pictures)

Untung saja James McAvoy tampil brilian di film ini. Sehingga sedikit menutupi kekecewaan akan harapan terkait garangnya karakter Mr.Glass dengan pikiran out of the box-nya di film ini.

Comicbook.com
Comicbook.com
Memang, pada akhirnya film ini memiliki kesimpulan dimana semua hal yang terjadi sejak Unbreakable hingga adegan final film ini, bermuara pada satu sosok jenius Mr.Glass. 

Namun, tetap saja hal itu tak lantas membuat kita terpuaskan akan misteri dan gebrakan baru Mr.Glass yang diharapkan hadir lebih banyak di film ini.

Sisi Teknis yang Begitu Baik 
Meskipun memiliki kekurangan dari sisi kekokohan cerita, namun Glass tertolong dengan sisi teknis yang cukup baik. Sinematografer Mike Gioulakis yang sebelumnya juga terlibat dalam film Split nampak mampu mempertahankan tone kelam yang dibawa sejak film Unbreakable. 

Bahkan untuk adegan yang melibatkan sosok The Beast, nuansa horrornya sangat terasa dan menghadirkan kengerian yang cukup efektif.

Mulderville.net
Mulderville.net
Departemen musik juga berhasil mencuri perhatian saya. Bagaimana komposer Wes Dylan Thordson berhasil memadukan scoring khas Unbreakable dengan scoring menyeramkan khas Split. 

Hasilnya, nuansa kelam nan menegangkan tak hanya muncul saat adegan yang melibatkan The Beast saja, namun juga ketika masing-masing manusia super tersebut berurusan dengan konfliknya sendiri.

Penutup

Vox.com
Vox.com
Sebagai sebuah film penutup, Glass memang tidak menyajikan sesuatu yang menimbulkan efek "wow", meskipun plot twist di akhir film berpotensi mengundang banyak diskusi di forum-forum internet. 

Sepertiga film yang nampak membosankan ditambah plot hole yang bertebaran, menjadikan Glass sebagai babak akhir yang nampak kurang maksimal. Untuk sebuah konklusi kisah yang ditunggu hampir 20 tahun, Glass jelas sangat dibawah ekspektasi.

Tapi apakah filmnya sangat buruk? Tentu saja tidak. Glass masih bisa dinikmati dan menjadi salah satu film tentang manusia super yang berbeda dengan film superhero mainstream yang bertebaran saat ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun