Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Glass", Konspirasi dan Tragedi dalam Babak Akhir Kisah Manusia Super

17 Januari 2019   11:54 Diperbarui: 17 Januari 2019   19:54 1441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Film Glass (Universal Pictures)

Ellie Staple ingin menyembuhkan mereka dengan menghipnosis cara pandang mereka tentang pengertian superhero dalam diri mereka.

Namun ternyata, tempat mereka dirawat merupakan tempat yang sama dengan tempat Elijah Price atau Mr.Glass dirawat. Dengan tiga orang berkekuatan super berkumpul di tempat tersebut, Ellie Staple tentu memiliki rencana spesial untuk mereka. 

Namun tentu saja, ada rencana lain di luar rencana Ellie Staple yang juga tercipta di tempat tersebut. Karena kita tahu, disitu juga ada Mr.Glass si mastermind handal.

Konsep Manusia Super dalam Narasi Gelap
Sejak film Unbreakable dirilis 19 tahun silam, Shyamalan sejatinya telah memperkenalkan konsep superhero baru dalam narasi yang cukup gelap. 

Sementara di tahun yang sama X-Men baru muncul dengan konsep superhero yang lebih sederhana dan tiga versi Batman yang telah dibuat hingga tahun 2000 masih setia bermain-main dengan konsep distopia kota penuh kriminalitasnya.

Belum ada Nolan dengan Batmannya yang mengguncang dunia saat itu. Pun belum ada film Chronicle yang menyajikan kisah kemungkinan kekuatan super disalahgunakan oleh anak muda.

Thisisinsider.com
Thisisinsider.com
Apa yang ditampilkan Unbreakable pada saat itu kemudian mempertanyakan ulang pengertian kita soal superhero itu sendiri. Apakah seorang pahlawan super memang harus menggunakan jubah dan atribut dalam melakukan aksinya? 

Bagaimana seseorang tahu dia manusia super jika tidak diberi tahu melalui serangkaian peristiwa yang dialaminya? Dan yang paling penting, apakah superhero itu tercipta dengan sendirinya atau melalui konsep pola pikir yang dibentuk orang-orang sekitarnya?

Dalam Glass, narasi seperti itu kembali dihadirkan setelah pada Split kita disuguhi kisah thriller mencekam yang lebih dominan. Glass masih berkutat seputar konsep superhero baru yang relevan dengan kehidupan modern, bahkan memiliki sisi getir dan pahit seputar kehidupan masa lalu. 

Konspirasi dan tragedi jelas menjadi sajian utama film ini. Sehingga Glass memang menghadirkan kisah yang kelam, dewasa dan mengikuti jejak 2 film pendahulunya. 

Jelas, Glass tidak mencoba menjadi sama dengan film superhero mainstream meskipun unsur-unsur komikal tersebut masih ada yaitu sosok jagoan, sosok penjahat utama dan sosok mastermind dibalik segala tindak-tanduk sang penjahat utama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun