Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"A Twelve Year Night", Potret Kejam Penjara Politik Era Pemerintahan Diktator Uruguay

11 Januari 2019   17:15 Diperbarui: 11 Januari 2019   17:34 1106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak lupa selipan berbagai satir gelap yang juga mampu mengocok perut di tengah-tengah penceritaan kisah dari sudut pandang ketiga tawanan, juga muncul dengan cukup cerdas. Contohnya adalah ketika Nato sudah tak tahan ingin buang air besar. 

Diantarnyalah Nato ke kantor sipir penjara dan dipersilakan BAB dengan syarat tangan terborgol di salah satu tiang dekat kloset. Hanya saja borgolnya sangat pendek hingga menyulitkan Nato untuk berjongkok. Nato pun berteriak ke sipir untuk melepaskan sebentar ikatannya agar bisa buang air besar.

Goldenglobes.com
Goldenglobes.com
Disinilah satir tentang sistem diktator yang bergantung pada pimpinan kemudian muncul dengan cerdasnya. Bagaimana kemudian para sipir melapor ke atasannya karena takut mengambil keputusan sendiri, kemudian atasannya pun juga takut sehingga melapor lagi ke atasannya dan begitu seterusnya hingga laporan tersebut hadir di meja jenderal. Jenderal yang sebal karena anak buahnya tak bisa mengambil keputusan perkara buang air besar kemudian marah dan meninggalkan kamar kecil tempat Nato berada diikuti oleh pasukan lainnya. Sementara Nato? Tetap pada posisi awalnya yang tak bisa jongkok.

Karena A Twelve Year Night Begitu Menggugah

Sebagai sebuah film sejarah politik berdasarkan kisah nyata sang tokoh utama Pepe Mujica, A Twelve Year Night berhasil menyajikan kisah sejarah kelam yang menyentuh dan penuh pesan kemanusiaan. Tak ada dramatisir kisah yang berlebihan pada karakter Pepe Mujica dan kawan-kawan begitu juga pada sosok penjahat utama seperti pada film-film aksi atau sejarah perang lainnya.

Karena sisi jahat sang antagonis dalam film ini memang tidak muncul secara alami, melainkan digerakkan oleh sistem pemerintahan yang menaungi mereka. Sistem yang kelak dikemudian hari hancur dengan sendirinya seiring dengan lahirnya kekuatan masyarakat yang lebih besar.

Imdb.com
Imdb.com
Namun, sistem itu jugalah yang pada akhirnya membentuk Nato menjadi politikus dan menteri pertahanan Uruguay yang disegani, membentuk Rosencof menjadi jurnalis tenar yang karyanya diakui, hingga membentuk Pepe Mujica menjadi presiden Uruguay termiskin di dunia berkat pendapatannya yang didedikasikan untuk orang miskin. 

Kecuali Rosencof yang masih hidup, kedua sahabatnya memang telah wafat dalam tugasnya mengabdi untuk negara. Namun perjuangan mereka untuk kebebasan berpendapat di Uruguay tetap hidup, bahkan lebih hidup lewat film ini.

Betapa jujurnya penuturan film ini mungkin akan sedikit membuat bosan penonton yang tak terbiasa menyaksikan film drama dengan pace lambat seperti ini. A Twelve Year Night bukanlah film drama penjara yang menyajikan adegan penuh harapan untuk melembutkan mimpi buruk yang sebenarnya.

Sejarah(dan juga judul film ini) telah memberi tahu kita bagaimana akhir kisahnya. Namun filmnya sendiri memang ingin fokus menyampaikan pengalaman horor yang menimpa mereka dan membentuk ketiganya menjadi sesuatu di masa depan.

Variety.com
Variety.com
Alih-alih terjebak dalam narasi kemenangan  dan arti kebebasan bagi Mujica dan kawan-kawan, A Twelve Year Night justru memberikan fokus pada bagaimana seorang manusia bisa begitu kuat bertahan menghadapi berbagai mimpi buruknya, hanya karena mempertahankan kepercayaan dan intuisi dalam dirinya. Dan percayalah, hal-hal sederhana seperti itulah yang akan membuat kita terpukau kala menyaksikan film ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun