Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"The Christmas Chronicles", Kisah Petualangan Penuh Keajaiban di Malam Natal

25 Desember 2018   20:55 Diperbarui: 26 Desember 2018   21:50 1644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di minggu penuh dengan momen libur natal dan tahun baru ini, pasti sudah banyak yang menikmati hari liburnya dengan kegiatan jalan-jalan ataupun bersantai di rumah bersama keluarga. Menonton film favorit bahkan film bertema natal di libur ini pasti menjadi kegiatan yang mengasyikkan sembari bercengkerama bersama keluarga.

Tak hanya bioskop yang saat ini diserbu deretan film berkualitas baik dari dalam maupun luar negeri, di saluran televisi nasional, tv kabel hingga layanan streaming film pun semuanya juga berlomba-lomba menyajikan sajian film terbaik untuk dinikmati di libur natal dan tahun baru ini.

Netflix.com
Netflix.com
Nah, kebetulan bulan November lalu tepatnya tanggal 22 November, Netflix menelurkan film natal terbarunya berjudul The Christmas Chronicles. Memiliki tema petualangan bersama Santa Claus di malam natal, The Christmas Chronicles menyajikan film petualangan natal yang seru dan kental dengan nuansa film natal era 90-an. 

Dijamin, bagi anda yang menantikan film petualangan natal dengan cerita yang ringan, seru dan ramah anak, film ini akan sangat cocok menemani libur natal anda bersama keluarga.

Sinopsis

Setelah kematian sang ayah dalam kecelakaan kerja sebagai pemadam kebakaran, Teddy Pierce(Judah Lewis) tidak percaya lagi dengan keajaiban natal. Kegiatan tiap tahunnya menulis surat untuk Santa Claus pun berhenti dilakukannya. Namun sang adik, Kate Pierce(Darby Camp) masih mempercayai Santa dengan segala keajaibannya.

Mableandmoxie.com
Mableandmoxie.com
Suatu hari, Kate mengajak Teddy untuk menangkap kegiatan Santa Claus menggunakan alat rekam videonya sembari membuktikan bahwa Santa Claus benar-benar ada untuk memberikan hadiah bagi setiap anak-anak baik di malam natal. Impian mereka pun seketika terwjud. Santa yang sedang berkeliling dan memasuki rumah untuk memberikan hadiah, berhasil mereka lihat.

Namun seketika semua rencana mereka berubah saat mereka berdua secara tak sengaja masuk ke dalam kereta rusa milik Santa(Kurt Russell). Santa yang kaget akan kehadiran kedua anak tersebut, kemudian menjadi hilang kendali saat berkendara dengan kereta rusanya di udara. Mereka pun jatuh hingga membuat kereta rusa rusak dan rusanya pergi memisahkan diri. Kegiatan membagikan kado di malam natal pun terancam gagal jika kendaraan Santa tidak bisa diperbaiki.

Petualangan mereka pun dimulai sejak saat itu. Petualangan yang tak pernah mereka duga sebelumnya, yang hanya bisa mereka rasakan dalam mimpi khas anak-anak. Petualangan yang memberikan mereka makna baru tentang hubungan keluarga, pengharapan dan pengorbanan. Terlebih, petualangan yang mengajarkan mereka tentang keajaiban natal yang sesungguhnya.

Tafsir Baru Santa Claus ala Kurt Russell

Lupakan sejenak gambaran Santa Claus dengan jenggot putih nan panjang, perut membuncit dan tubuh yang luar biasa besar hingga membuatnya sulit berjalan. Kurt Russell(Deepwater Horizon, Guardian of the Galaxy Vol.2)menampilkan tafsir baru Santa Claus yang lebih trendy, stylish dan tentunya tidak dengan jenggot putih yang panjang. Jenggot santa kali ini lebih mirip dengan gambaran jenggot raja-raja era kerajaan Romawi.

Nypost.com
Nypost.com
Bahkan di salah satu adegan, Kurt Russell sempat menyindir sebuah spanduk besar bergambar Santa Claus gemuk dan berjenggot panjang yang dianggapnya sebagai penipuan publik. Sebuah satir sederhana yang cukup mengocok perut.

Kereta rusa milik Santa juga tidak lagi digambarkan sebagai kereta rusa klasik, melainkan kereta rusa dengan dashboard ala mobil sport mewah. Pun markas besar Santa Claus di Kutub Utara juga ditampilkan sangat canggih dengan sistem filing surat anak-anak  yang sangat rapi serta dilengkapi layar besar untuk memantau siapa saja anak-anak yang berhak dapat hadiah di malam natal.

Sungguh, sebuah tafsir baru Santa yang lebih segar, modern, dan canggih.

Tema Sederhana Khas Film Natal 90-an

Sutradara Clay Kaytis yang baru melakukan debut penyutradaraannya di film animasi Angry Birds, nampak mengerti apa yang dibutuhkan dari sebuah film natal untuk keluarga.

Sutradara yang sebelumnya juga bertanggung jawab di departemen animasi untuk film-film animasi blockbuster semacam Frozen, Tangled dan Wreck-it Ralph, mampu memberikan sentuhan imajinatifnya dengan porsi yang pas seiring dengan tema harapan dan perbaikan hubungan keluarga yang diusungnya pada film ini. 

Empireonline.com
Empireonline.com
Jalinan kisah utamanya tetap terjaga hingga memberikan konklusi yang baik di akhir film, sementara adegan petualangan penuh keajaiban tetap berjalan maksimal dan memberikan semacam bumbu penyedap yang sangat pas. Tak lupa selipan komedi slapstick, cringe hingga satir juga muncul untuk melengkapi keseruan kisah petualangan Santa dan dua kakak beradik tersebut.

Bahkan bisa dikatakan, menonton film The Christmas Chronicles ini memberikan pengalaman yang sama seperti kita menonton film-film natal atau anak-anak era 80 dan 90-an seperti Home Alone, Miracles on 34th Street, Jingle All the Way atau bahkan E.T yang legendaris. 

Oh iya, bahkan ada satu adegan yang cukup seru di film ini dimana sangat mirip dengan adegan sepeda terbang yang legendaris pada film E.T. Namun bedanya, di film ini bukan sepeda  melainkan rusa. Nampaknya adegan tersebut sengaja dibuat untuk menghormati E.T sebagai salah satu film anak-anak klasik yang legendaris dan menyentuh.

Teknis Film yang Digarap dengan Serius

Meskipun film ini merupakan film natal yang renyah dan ringan tanpa harus menguras otak dalam memahami jalan ceritanya, bahkan hanya ditayangkan pada platform streaming Netflix, namun sejatinya teknis film ini tak boleh diremehkan begitu saja. Mulai dari sinematografi dan tone warna saja benar-benar diperhatikan. Sehingga nuansa riang khas film 90-an benar-benar tercipta kala menyaksikan film ini.

Tak hanya itu, musik yang menjadi bumbu penyegar film ini juga digarap dengan serius. Christophe Beck yang sebelumnya pernah menggarap musik untuk film-film populer seperti Ant-Man, Ant-Man and The Wasp, Gringo dan Frozen, memberikan sajian terbaiknya juga di film ini. Komposisi musik khas natal berpadu apik dengan setiap adegan film ini. 

App.com
App.com
Bahkan lagu-lagu natal klasik seperti Santa Claus is Coming to Town, Please Come Home for Christmas milik The Eagles atau Santa Claus is Back in Town yang dipopulerkan Elvis Presley turut serta memeriahkan musik latar film ini. Bahkan Kurt Russell ikut bernyanyi di film ini bersama band pengiringnya Little Steven and the Disciples of Soul.

Penutup

Dengan jumlah penonton yang sampai saat ini sudah mencapai 20 juta kali streaming(sumber:imdb.com), The Christmas Chronicles jelas menjadi sajian film natal yang sayang untuk dilewatkan.

Sajian petualangan seru khas film anak-anak era 90-an, menjadikan film ini sangat cocok disaksikan bersama di ruang keluarga sembari menikmati hidangan natal. Bahkan menurut saya, film ini berpotensi akan jadi film natal klasik yang akan difavoritkan banyak orang di masa depan.

Vox.com
Vox.com

Apalagi tafsir baru Santa Claus versi Kurt Russell ini benar-benar segar, sehingga sayang jika tidak menyaksikan versi baru Santa Claus ini. Santa Claus yang tetap ajaib, namun tidak serta merta menunjukkan keajaibannya di depan banyak orang. Sama seperti Mary Poppins yang tempo hari saya tulis ulasannya, Santa Claus disini menggunakan keajaibannya untuk tujuan mendidik tiap orang yang ditemuinya, bukan untuk show off semata.

Kekurangan film ini hanya ada pada penceritaannya yang terlalu lambat di pertengahan dan CGI yang nampak kurang megah,meskipun tidak bisa dibilang buruk juga. 

Nah, mumpung masih di minggu-minggu natal dan minggu jelang akhir tahun, maka tak ada salahnya untuk segera menyaksikan film ini agar tidak kehilangan momentum keseruannya. Saksikan bersama keluarga dan nikmati liburan akhir tahun dengan film yang sangat menghibur ini. 

So, selamat menonton. Selamat natal bagi Kompasianer yang merayakan. Salam Kompasiana !


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun