Yang membuat Into The Spider-Verse menjadi adaptasi kisah Spider-Man terbaik tak lain karena memiliki ide cerita yang segar, unik sekaligus menghibur. Into The Spider-Verse mencoba jujur dalam menghadirkan kisah Spider-Man yang komikal dengan memasukkan berbagai versi karakter ikoniknya.
Konsep multi semesta memang bukan hal baru di dunia komik superhero. Baik DC maupun Marvel memang memiliki konsep ini untuk mendukung berbagai versi alternatif dari kisah-kisah superhero mereka. Sehingga mereka tetap bisa berkreasi tanpa mencederai lini masa kisah utamanya. Hanya saja, konsep seperti ini memang cenderung sulit diaplikasikan ke dalam sebuah film karena berpotensi menimbulkan kebingungan khususnya di kalangan penonton awam.
Namun di film ini, dengan cerdasnya trio sutradara Bob Persichetti, Peter Ramsey dan Rodney Rothman meramu kisah multi semesta yang cukup rumit menjadi sebuah narasi yang mudah dicerna dan menyenangkan. Gaya penceritaan khas komik membuat siapapun yang menonton film ini akan mudah mengerti dan bisa menerima konsep Spider-Man lintas semesta meskipun belum pernah membaca komiknya sebelumnya.
Bahkan film ini pun menyelipkan berbagai pesan positif tentang kehidupan. Etos dan semangat kerja bisa ditemui pada gambaran Peter Parker versi usia 26 tahun. Sedangkan kemalasan dan kesalahan penerapan strategi kehidupan harus dihindari agar tidak menjadi versi Peter Parker usia 40 tahunan yang gemuk, tak memiliki semangat hidup serta gagal dalam membina hubungan dengan MJ.
Tak lupa, perpaduan komedi cringe serta slapstick yang muncul di sepanjang film, mampu membuat seisi bioskop tertawa terbahak-bahak. Apalagi komedi di film ini juga banyak menyindir film Spider-Man versi live action sebelumnya.
Visualisasi Komik yang Mengagumkan
Hal lain yang menjadi poin utama sebuah film animasi tentu saja pada jenis animasi yang digunakan. Dan film ini menggunakan pendekatan animasi yang cukup segar yaitu dengan menggabungkan CGI modern dengan sentuhan ala grafis lawas khas komik.Â
Bagi yang pernah bermain gim garapan Telltale Games atau menonton film animasi Netflix berjudul White Fang, pasti akan terbiasa dengan jenis animasi seperti ini. Hanya saja, Into The Spider-Verse memang jauh lebih baik, halus dan mengagumkan.