Hasilnya, komedi tetap efektif dan ditampilkan dalam porsi yang sesuai dan tidak berlebihan layaknya komedi pada Avengers ataupun Thor: Ragnarok.
Oh iya, sebutan Master of Horror yang disematkan untuk James Wan juga ikut dibuktikan dalam film ini. Adegan serbuan Trench yang merupakan makhluk laut ganas ke kapal yang ditumpangi Arthur dan Mera mampu menghadirkan sisi horor yang mencekam.Â
Dari mulai serbuan si makhluk ganas tersebut hingga usaha Aquaman untuk kabur sekaligus menghalau mereka mampu dihadirkan dalam adegan yang cukup intens dan menegangkan.
Scoring yang Mengasyikkan
Pendekatan musik untuk Aquaman memang lebih mengarah ke era 80-an dengan unsur elektronik yang kental. Mungkin banyak yang menyamakan film ini jadi nampak seperti Thor: Ragnarok.Â
Namun bagi saya pribadi, melihat dunia bawah laut dengan nyala lampu yang terang benderang serta warna-warni neon yang memukau disertai iringan musik elektronik, justru mengingatkan saya akan film klasik Tron yang seru dan menyenangkan.
Pesan Bagi Dunia untuk Menjaga Laut
Kemarahan raja Orm terkait perusakan laut yang dilakukan manusia hingga menyebabkan amarahnya memuncak untuk membinasakan manusia, jelas merupakan pesan untuk manusia agar segera memanfaatkan laut sebagaimana mestinya sebelum laut itu sendiri memuntahkan kemarahannya. Sebuah pesan yang cukup dalam dan sesuai dengan kondisi saat ini.