Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Widows", Intrik Politik dan Perlawanan Terhadap Stereotip Janda

1 Desember 2018   09:15 Diperbarui: 2 Desember 2018   09:04 1492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jack Mulligan merupakan politisi korup yang ingin mencoba mempertahankan kekuasaan keluarganya di kota Chicago yang sudah bertahan selama puluhan tahun, sementara Jamal Manning yang seorang kulit hitam merupakan lawan yang coba meruntuhkan kekuasaan Mulligan dengan menghalalkan segala cara termasuk membunuh orang-orang yang dianggap menghalangi jalannya menuju kursi panas pemerintahan. 

Pertarungan keduanya pun banyak diisi dengan isu rasial, pendekatan dengan pemuka agama untuk melancarkan aksinya, serta kampanye penuh janji manis. Kondisi yang relevan dengan dunia perpolitikan Amerika yang juga nampak (ehem) relevan dengan Indonesia saat ini.

Teknis Film yang Mengagumkan

 Sisi teknis film ini memang tak perlu diragukan lagi. Naskah yang dikerjakan McQueen bersama Gillian Flynn (Gone Girl) sangat kuat pada pendalaman karakter, sehingga membawa kita ikut menyelami tiap konfliknya. Pun sinematografer Sean Bobbitt (12 Years a Slave, Hunger, Oldboy), nampak sudah mengenal dengan baik visi McQueen.

slashfilm.com
slashfilm.com
Hal itu diaplikasikannya lewat visual dengan tone warna yang cukup hangat serta dominannya teknik pengambilan gambar melebar untuk menambah kesan artistik dan sinematik khas McQueen. Tak lupa, sajian intercut di awal film juga menjadi salah satu unsur terbaik film ini.

Pun dari sisi scoring tak perlu diragukan lagi karena ada nama Hans Zimmer (The Dark Knight Trilogy, Interstellar) yang duduk di kursi departemen musik. Hanya saja beberapa scoring nampak familiar dengan scoring pada film-film garapan Christopher Nolan. 

Entah memang hanya mirip atau memang Hans Zimmer turut memasukkan scoring yang pernah diproduksinya ke dalam film ini. Tidak buruk, hanya saja jadi terasa tidak begitu segar.

 Selain Viola Davis yang sukses memerankan sosok pemimpin para janda ini, Michelle Rodriguez pun berhasil mencuri perhatian berkat kesuksesan dirinya memerankan peran di luar zona nyamannya. Peran sebagai wanita tangguh dan brutal yang kerap diperankannya, justru berpindah tangan ke Cynthia Erivo.

Disini Michelle justru berperan lebih anggun dan bijaksana layaknya seorang wanita dewasa yang realistis. Namun begitu, keduanya berhasil menyajikan peran yang luar biasa di film ini. 

Penutup

Widows jelas berhasil menyajikan sebuah film penuh intrik politik, kritik sosial serta mengangkat isu yang relevan dengan keadaan saat ini. Tema kesetaraan gender dan ras yang diangkat, sukses menjadi poin penting dalam pengembangan cerita film ini.

Perlawanan terhadap stereotip janda pun berhasil dirajut dengan rapih sejak awal film dan ditutup dengan adegan pamungkas yang menggetarkan serta menghadirkan plot twist yang mengejutkan.

filmbook.com
filmbook.com
Film ini memulai 5 menit awalnya dengan cepat untuk kemudian bergerak lambat hingga kembali cepat di 30 menit terakhir. Jika anda menyukai heist movie yang berjalan lambat semisal The Town atau film Eropa berjudul The Resistance Banker, anda tentu akan segera jatuh cinta dengan film ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun