Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Midnight Dinner" dan Narasi Kehidupan dalam Sepiring Makanan

26 November 2018   16:36 Diperbarui: 26 November 2018   19:55 1461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tulisan sebelumnya saya mereview film asal Perancis berjudul Le Jeu yang mengisahkan pertemuan sahabat lama dalam sebuah acara makan malam yang berakhir mencekam. Sebuah film yang dengan cerdas menggunakan latar tempat minim namun dengan dialog dan pengembangan karakter yang cukup kuat selama makan malam berlangsung. 

Tentu sulit menciptakan sebuah kisah dengan latar tempat yang minim. Selain berpotensi menjadi film yang membosankan karena berada di situ-situ saja, film dengan latar minim juga memiliki tantangan untuk menciptakan sebuah cerita dengan ritme yang pas sehingga tidak ditinggalkan penontonnya.

Entah itu melalui tema yang bisa terus dikembangkan dengan lebih luas atau melalui dialog serta interaksi antar karakter yang tidak membosankan dan tentu saja mengundang rasa penasaran. 

Nah, tipikal film seperti itu kebetulan saya temui kembali. Namun kali ini bukan dalam bentuk film melainkan serial televisi yang berasal dari negeri sakura.

Next-episode.net
Next-episode.net
Adalah Midnight Diner:Tokyo Stories yang menyajikan serial televisi dimana setiap episodenya selalu dimulai di sebuah restoran kecil. Serial televisi yang sejatinya berasal dari manga terkenal Jepang berjudul Shinya Sokudo karangan Yaro Abe ini, memulai debut serial nya di jaringan TBS Television Jepang pada tahun 2009 hingga tahun 2014 dimana menghasilkan 30 episode dalam 3 season.

10 episode tambahan kemudian diproduksi Netflix Jepang dan dirilis secara global di tahun 2016. Semua serial dan 2 film Midnight Diner disutradarai oleh duo Joji Matsuoka dan Nobuhiro Yamashita.

Kebetulan saya menyaksikan versi 10 episode tambahannya di Netflix. Itupun tidak sengaja karena masuk dalam tab suggestion for you. Karena penasaran dan tampaknya menarik, saya pun mencoba untuk menyaksikan karena durasi tiap episodenya pun sangat sebentar yaitu hanya sekitar 25 menit. Tak terasa, episode demi episode pun mengalir begitu saja dan seketika saya pun jatuh cinta dengan serial ini.

Dari Tiap Makanan Muncul Sebuah Kisah

Midnight Diner sendiri menceritakan seorang pemilik restoran kecil yang disebut Master. Master membuka restorannya dari mulai tengah malam hingga jam 7 pagi di sebuah jalan kecil di sudut kota Tokyo yang ramai dan selalu hidup 24 jam.

Master hanya menyediakan bir dan sup miso babi sebagai standar makanan, namun pelanggannya bebas memintanya memasak apapun asalkan bahannya tersedia atau bisa juga dengan cara si pelanggan menyediakan bahan-bahan masakannya sendiri.

Hollywoodreporter.com
Hollywoodreporter.com
Dari tiap masakan yang diminta pelanggannya itulah kemudian kisah demi kisah mengalir dengan lembut. Tiap makanan disini memang hanya dijadikan semacam batu loncatan untuk menuju sebuah kisah yang inspiratif, haru bahkan terkadang lucu.

Ada kisah haru tentang semangkuk mie tan men yang akhirnya membawa seorang penyiar Radio bertemu dengan supir taksi yang ternyata mantan aktris Super Sentai yang dikaguminya semasa kecil. Atau kisah sepiring Corn Dog yang membawa obrolan antara seorang komedian dengan asistennya yang kini jauh lebih terkenal. Dimana obrolan mereka kemudian sempat meninggi dan berakhir dengan pertarungan antara si bos dan asisten tersebut.

Ham cutlet(tvtime.com)
Ham cutlet(tvtime.com)
Atau contoh lainnya dari episode Ham Cutlet yang mengisahkan perpisahan saudara tiri selama berpuluh-puluh tahun, yang akhirnya dipertemukan kembali didalam restoran Master untuk kemudian bersama-sama menikmati sajian Ham Cutlet layaknya masa kecil mereka.

Intinya, dari setiap makanan tersebut muncul kisah-kisah yang cukup kuat. Entah dimulai dari nostalgia akan makanan yang dimakan ataupun dari obrolan dengan sesama tamu yang kebetulan makan makanan yang sama. Tiap kisahnya memiliki tema yang berbeda-beda seperti perpisahan, pengorbanan, cinta bertepuk sebelah tangan, bahkan pengalaman horor seperti pada episode Sour Plum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun