Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

"Simulation Theory" dan Sensasi Berkelana ke Dunia Virtual bersama Muse

15 November 2018   02:19 Diperbarui: 15 November 2018   03:30 1869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang untuk ukuran Muse, album ini terhitung lebih soft dan ngepop dibanding album-album mereka sebelumnya. Namun di sisi lain, album ini sama sekali tidak menghilangkan ciri khas Muse layaknya Maroon 5 di album terbaru mereka.

Singkat kata, kita tidak akan bingung untuk mengidentifikasi Muse dengan musik barunya meskipun kali ini lebih elektronik.

Album Pertama Tanpa Produser Musik Rock

Unsur pop dan kesan retro album ini tak lepas dari pengaruh produser album mereka yang kali ini rekam jejaknya lebih banyak menggarap musik pop dan RnB dibanding rock. Bahkan ini pertama kalinya Muse bekerjasama dengan produser lagu-lagu pop dan RnB.

Timbaland (Sumber: vibe.com)
Timbaland (Sumber: vibe.com)
Jika pada album Drones misalnya, mereka menggaet Mutt Lang yang telah dikenal reputasinya kala menggarap beberapa album musisi rock legendaris semisal AC/DC, Nickelback dan Def Leppard, maka di album ini Muse justru menggaet trio produser pop yaitu Timbaland, Shellback dan Mike Elizondo. Mereka bertiga dikenal karena reputasinya menggarap album-album musisi populer semisal Taylor Swift, Rihanna, Jay Z dan One Republic. Jadi, sudah jelas kan mengapa album mereka kali ini ngepop banget?

Cover Album yang Artistik

Nuansa elektronik album ini juga diperkuat dengan desain album yang cukup futuristik. Menggabungkan warna-warni neon serta kolase foto personil dan berbagai karakter yang nampak seperti pada film-film science fiction, tentu semakin menambah suasana layaknya dunia virtual reality.

Desain covernya mengingatkan kita akan desain poster film Tron,Ready Player One dan setial tv Stranger Things. Hal itu dikarenakan adanya campur tangan desainer poster serial tv Stranger Things yang ikonik, Kyle Lambert.

Penutup

Pada akhirnya Simulation Theory berhasil memberikan warna baru bagi Muse tanpa menghilangkan ciri khas mereka. Meskipun bukan album terbaik mereka serta tidak adanya nomor lagu yang benar-benar langsung mencuri perhatian layaknya lagu lawas mereka seperti Hysteria, Time is Running Out dan Plug in Baby, namun gebrakan Muse ini patut dinikmati.

Sumber: Independent.com
Sumber: Independent.com
Simulation Theory jelas diharapkan bisa menggaet pendengar baru yang saat ini lebih terbiasa mendengarkan musik elektronik. Pun bagi pendengar setianya, Simulation Theory seakan memberi alternatif baru dalam menikmati karya terbaru Muse yang juga layak untuk dikoleksi.

Mau tidak mau, siap tidak siap, inilah Muse dengan tampilan baru yang lebih segar. Muse yang tetap nge-rock namun juga tak lupa bermain di ranah looping dan programming. 

Jadi, selamat mendengarkan dan menikmati komposisi elektronik yang kental. Dan nikmati sensasi berkelana ke dunia virtual bersama Muse.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun