Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Once Upon A Deadpool", Usaha Deadpool Tampil Lebih Sopan di Libur Natal

6 November 2018   16:56 Diperbarui: 6 November 2018   17:01 4532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Deadpool selama ini dikenal sebagai anti-hero yang tak segan memamerkan kekerasan dalam tiap seri komik maupun filmnya. Film terakhirnya yang dirilis pertengahan tahun ini pun tidak segan-segan menampilkan adegan yang lebih brutal dan gore melebihi film pertamanya. 

Meskipun di awal penayangannya film ini sempat mendapat kecaman dari berbagai pihak akibat kerasnya adegan untuk ukuran film berdasarkan komik, nyatanya Deadpool memang berusaha menjadi diri sendiri pada film-filmnya. Rating R yang disematkannya lantas tidak membuat performanya di box office Hollywood melempem, malahan pendapatannya jauh melesat ke atas meninggalkan film-film superhero lain yang memiliki rating PG-13.

Deadline.com
Deadline.com
Namun, kabar mengejutkan kemudian muncul pagi ini. Lewat berita yang saya baca pada laman deadline.com, Fox akhirnya akan merilis ulang film Deadpool di akhir tahun ini dengan judul Once Upon A Deadpool. Dengan logo bak film-film Disney Princess, Deadpool akan tampil lebih sopan berkat rating PG-13 yang diusungnya. 

Ehem..Halo Deadpool, ini serius?

Sebenarnya kelakar soal Deadpool akan dijadikan PG-13 sempat beredar luas di jagat media sosial ketika rumor Fox akan dibeli Disney sedang hangat-hangatnya kala itu. Ditambah dengan postingan konyol khas Ryan Reynolds yang menampilkan sosok Deadpool ditangkap petugas keamanan saat ingin masuk ke Disneyland, semakin menyiratkan bahwa Deadpool yang tidak ramah anak kelak akan lebih sopan ketika sudah resmi menjadi milik Disney.

Kelakar ryan reynolds (dailymail.co.uk)
Kelakar ryan reynolds (dailymail.co.uk)
Meskipun kelakar tersebut akhirnya benar-benar terjadi, namun ternyata hal tersebut bukanlah faktor akuisisi Disney pada Fox semata. Ada banyak faktor yang menyebabkan Deadpool pada akhirnya melangkah ke dunia PG-13. Beberapa diantaranya memang cukup revolusioner dan nampaknya akan menjadi tren baru di industri film Hollywood. Sementara sisanya hanya murni faktor bisnis semata.

Bukan, ini Bukan Film Baru

Joblo.com
Joblo.com
Once Upon a Deadpool tentu saja bukan film baru, melainkan film Deadpool 2 yang dirilis ulang dengan menghilangkan beberapa adegan yang cenderung kasar dan gore hingga nantinya sesuai dengan rating PG-13. Hanya saja memang terdapat beberapa adegan baru yang sengaja di shoot demi memenuhi kebutuhan rating yang lebih soft tadi.

Jadi film ini memang ditujukan untuk para penggemar baru ataupun para fans setia Deadpool yang ingin menikmati liburan natal sambil menonton film bioskop. Tanggal tayangnya pun hanya 12 hari, yaitu sejak 12 Desember hingga 24 Desember tepat di malam natal.

Penjualan Tiket untuk Kampanye Kanker

Movieweb.com
Movieweb.com

Hal yang menarik dari pemutaran ulang film Deadpool 2 dengan rating PG-13 ini adalah bahwa setiap $1 dari tiap tiket yang terjual, akan disumbangkan untuk para penderita kanker yang tergabung dalam kampanye ehm, maaf, F*ck Cancer. Uniknya kampanye ini juga berganti nama menjadi Fudge Cancer demi menjalankan kegiatan amal ini. Dukungan kampanye ini sejatinya juga sesuai dengan karakter Wade Wilson atau Deadpool yang menderita penyakit kanker akibat tubuh mutant nya.

Sejatinya sejak Deadpool 2 ditayangkan Mei silam, Ryan Reynolds sudah bekerjasama dengan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan penderita kanker lewat lelang kostum berwarna pink yang digunakan Deadpool pada salah satu promo filmnya. Nantinya hasil penjualan kostum tersebut akan disumbangkan kepada para penderita kanker tersebut. 

Hanya saja, kali ini Deadpool melakukan hal yang lebih unik yaitu dengan menyumbangkan kurang lebih 10% dari harga tiket bioskop di Amerika untuk para penderita kanker tersebut. Tentunya hal ini merupakan hal yang cukup revolusioner, dimana memungkinkan rumah produksi lain untuk melakukan hal yang sama pada film-film mereka di masa depan.

Mengejar Momentum Natal

Pajiba.com
Pajiba.com
Tidak bisa dipungkiri, menurunnya rating Deadpool menjadi PG-13 tentu saja karena ingin memanfaatkan peluang fans baru di libur natal tahun ini. Masih menurut Deadline.com, penjualan merchandise Deadpool meningkat pesat di event Halloween tahun ini. Entah itu pakaiannya, topeng, bahkan pernak-pernik lainnya semuanya habis terjual. Maka dari itu, momen natal nampaknya tidak boleh disia-siakan begitu saja oleh Fox selaku rumah produksi dan distributornya.

Bayangkan, berapa banyak lagi tambahan merchandise Deadpool yang bisa terjual di musim liburan natal tahun ini? Apalagi remaja sudah bebas menonton film ini karena ratingnya yang sudah cukup aman. Pasti akan banyak yang lebih menginginkan mainan atau pernak-pernik Deadpool sebagai kado natalnya tahun ini. Sebuah strategi marketing yang cukup baik dan sangat jeli melihat pasar baru nan potensial.

Selain itu, momen natal juga bisa digunakan Fox untuk mendapatkan pundi-pundi tambahan tahun ini. Dilansir dari data milik boxofficemojo.com, meskipun Fox rajin menelurkan film tahun ini, namun di posisi 30 besar film terlaris 2018,  hanya ada dua judul film milik Fox yang bertengger disitu. Deadpool 2 di posisi 6 dan Maze Runner di posisi 26. Bandingkan dengan WB dan Buena Vista yang mendominasi chart box office. Praktis hal ini bukanlah kabar baik bagi perusahaan dan tentu saja harapan besar mengalir untuk Deadpool agar bisa memenuhi target tahun ini.

Proyek Uji Coba Fox?

Dankanator.com
Dankanator.com
Rilis ulangnya Deadpool 2 di tahun ini nampak seperti uji coba Fox untuk menampilkan karakter Deadpool ke rating yang lebih universal. Memang belum ada pernyataan resmi soal ini, namun melihat semesta X-Men yang dimiliki Fox akan bergabung dengan MCU setelah rilisnya film Dark Phoenix kelak, maka mencoba Deadpool agar bisa ikut bergabung dengan MCU nampak masuk akal.

Memang Deadpool tidak pernah masuk ke aliansi manapun secara resmi, baik Avengers maupun X-Men. Namun mengingat karakter-karakter pendamping Deadpool kebanyakan merupakan karakter X-Men juga, maka mau tidak mau Deadpool harus didekati ke tempat dimana X-Men berada saat ini agar tidak kesulitan dalam pengembangan ceritanya kelak.

Jika berhasil, bukan tidak mungkin ke depannya film Deadpool akan digarap sesuai pengklasifikasian usia yang lebih universal. Masih Ingat film Venom bukan? Film yang seharusnya memiliki rating R itu pun mengubah produksinya agar bisa diterima di rating PG-13, dan hasilnya tidak mengecewakan. Penonton yang tadinya berharap Venom memiliki rating R pun tetap menikmati filmnya. Jadi, mungkin saja Deadpool sudah belajar dari Venom tentang hal ini.

Tapi ya Deadpool ini memang menarik karena guyonan kasarnya yang khas itu. Kalau tiba-tiba jadi disensor bukankah justru mengurangi esensi menikmati Deadpool itu sendiri? Kemana jati diri si merc with a mouth nanti? Entahlah, hanya Fox yang tahu akan seperti apa film ini kelak.

Penutup

Empireonline.com
Empireonline.com
Belum jelas apakah Once Upon a Deadpool akan ditayangkan juga di Indonesia. Rating PG-13 di Indonesia pun sebenarnya memiliki tafsir berbeda dengan Amerika di beberapa filmnya. Contoh paling mudah adalah Bohemian Rhapsody yang saat ini sedang tayang. Di Amerika, film tersebut mendapatkan rating PG-13, namun di Indonesia film tersebut masuk ke kategori dewasa. Sementara Infinity War tetap masuk ke kategori remaja sesuai rating PG-13 di Amerika.

Jadi apabila Deadpool dengan rating PG-13 tersebut ditayangkan di Indonesia dan isinya masih cenderung ke arah dewasa, menurut saya akan terasa percuma. Sama-sama akan dimasukkan ke rating dewasa seperti film sebelumnya, namun justru mendapatkan isi yang sedikit diperhalus dan mungkin berbeda di beberapa adegan. Mengajak anak pun tetap percuma karena kontennya masih belum sesuai.

Namun apabila versi ini benar-benar berhasil membuat Deadpool nampak seperti film superhero MCU, sepertinya layak dicoba untuk ditonton kembali. Apalagi bagi yang belum sempat menyaksikan Deadpool 2 karena terhalang konten tidak ramah anak, kali ini bisa mengajak si buah hati dengan tenang. Ya meskipun esensi Deadpool akan terasa berkurang karena kesopanannya.

Ya semoga saja kesopanan Deadpool masih dalam tahap wajar, bukan menjadi sopan layaknya Fahri Ayat-Ayat Cinta. *Loh??

Salam Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun