Tapi ya Deadpool ini memang menarik karena guyonan kasarnya yang khas itu. Kalau tiba-tiba jadi disensor bukankah justru mengurangi esensi menikmati Deadpool itu sendiri? Kemana jati diri si merc with a mouth nanti? Entahlah, hanya Fox yang tahu akan seperti apa film ini kelak.
Penutup
Jadi apabila Deadpool dengan rating PG-13 tersebut ditayangkan di Indonesia dan isinya masih cenderung ke arah dewasa, menurut saya akan terasa percuma. Sama-sama akan dimasukkan ke rating dewasa seperti film sebelumnya, namun justru mendapatkan isi yang sedikit diperhalus dan mungkin berbeda di beberapa adegan. Mengajak anak pun tetap percuma karena kontennya masih belum sesuai.
Namun apabila versi ini benar-benar berhasil membuat Deadpool nampak seperti film superhero MCU, sepertinya layak dicoba untuk ditonton kembali. Apalagi bagi yang belum sempat menyaksikan Deadpool 2Â karena terhalang konten tidak ramah anak, kali ini bisa mengajak si buah hati dengan tenang. Ya meskipun esensi Deadpool akan terasa berkurang karena kesopanannya.
Ya semoga saja kesopanan Deadpool masih dalam tahap wajar, bukan menjadi sopan layaknya Fahri Ayat-Ayat Cinta. *Loh??
Salam Kompasiana.