Kembali sineas Indonesia membawa nama harum bangsa lewat film. Setelah beberapa waktu lalu kita disuguhi film horor terbaru karya Joko Anwar berjudul A Mother's Love yang ditayangkan secara eksklusif di HBO dan tergabung dalam serial bertajuk Folklore, kali ini kita disuguhi film bergenre action yang juga dipuji berbagai kritikus tanah air dan luar negeri.
Ya, The Night Comes for Us (TNCFU) merupakan judul film terbaru garapan Timo Tjahjanto yang dirilis tanggal 19 Oktober lalu. Film ini merupakan film ketiga Timo Tjahjanto setelah V/H/S 2 dan Sebelum Iblis Menjemput yang penyutradaraannya tidak bersama dengan Kimo Stamboel atau yang biasa disebut dengan "The Mo Brothers". Namun kali ini Kimo Stamboel juga tetap berperan dengan duduk di kursi produser bersama Mike Willuan.
Karena ini merupakan film asli atau original Netflix, tentu saja film ini hanya ditayangkan di layanan streaming Netflix. Tapi tenang, bagi yang belum tahu cara mengaksesnya, pada akhir tulisan ini akan saya informasikan caranya.
Film ini bisa disebut film all star-nya Indonesia. Bagaimana tidak, deretan aktor dan aktris kelas A membanjiri film ini. Sebut saja nama Joe Taslim, Iko Uwais, Dian Sastrowardoyo, Hannah Al Rashid, Revaldo, Zack Lee, Abimana Aryasatya, Shareefa Danish, Dimas Anggara, Morgan Oey, dan Julie Estelle. Bagaimana? Masih kurang bertabur bintang kah?
Tentu dengan segudang artis kelas A seperti itu, sangat menarik perhatian penonton Indonesia untuk menyaksikan film original Netflix pertama dari Indonesia ini.
Lalu apakah dengan segudang bintangnya, film ini mampu menjawab ekpektasi? Akan saya ulas pada tulisan kali ini.
Sinopsis
Kepergiannya bersama Reina ke Jakarta pada akhirnya membuatnya kembali reuni dengan kelompok lamanya yaitu Fatih(Abimana Aryasatya), Bobby Bule(Zack Lee) dan Wisnu(Dimas Anggara).Â
Namun ternyata tidak hanya reuni yang ditemui oleh Ito. Pemimpin lokal Triad yang ada di Jakarta bernama Chien Wu(Sunny Pang) bersama anak buahnya, bersiap memburu Ito dan menghabisinya bersama dengan kawan-kawannya akibat pemberontakannya. Chien Wu pun meminta bantuan Arian(Iko Uwais) yang merupakan sahabat Ito untuk membantu menemukannya. Pertempuran pun tidak dapat dielakkan.
Koreografi Apik dan Memukau
Pujian patut diberikan kepada Iko Uwais yang juga merupakan salah satu koordinator aksi di film ini, karena arahan koreografinya mampu direpresentasikan dengan sangat baik di depan kamera. Adegan aksi cepat, intens, dan dibarengi dengan cipratan darah dimana-mana menjadikan film ini terlihat sangat brutal namun memukau di satu sisi.
Sinematografi yang Memikat
Bermain dalam mode widescreen pada adegan pertarungan yang melibatkan banyak karakter, jelas membuat visualisasi pertarungan nampak nyata dan artistik. Pun permainan kamera yang diletakkan di belakang punggung tokoh utama pada beberapa pertarungan juga menjadi sajian yang cukup unik, dimana kita bisa melihat pertarungan dari sudut pandang orang pertama.
Scoring yang Menawan
Ada nama Fajar Yuskemal dan Aria Prayogi di sisi komposer untuk musik latar. Duo komposer yang beberapa waktu lalu juga dilibatkan pada film Netflix lainnya garapan sutradara The Raid, Gareth Evans yang berjudul Apostle ini, mampu menampilkan deretan musik latar yang seru dan juga kelam.
Musik latarnya sangat mampu membangun situasi mencekam dan tentunya turut meningkatkan intensitas pertarungan yang brutal dan cepat.
Deretan Bintang Papan Atas Indonesia
Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, film ini diisi oleh deretan bintang papan atas Indonesia. Namun begitu, tidak semuanya menunjukkan performa yang memorable di film ini meskipun bisa dibilang semuanya menampilkan penampilan terbaiknya. Mungkin karena saking banyaknya bintang, jadi tidak fokus mengembangkan cerita tiap-tiap tokoh.
Bagi saya yang mencuri perhatian di film ini adalah akting dari Revaldo, Zack Lee, Abimana Aryasatya, Hannah Al Rashid dan Dian Sastrowardoyo. Bukan berarti Joe Taslim dan Iko Uwais tidak mencuri perhatian, namun dua aktor tersebut yang sudah dikenal bagus baik di dalam maupun luar negeri ini rasanya tidak perlu diragukan lagi kemampuan, karisma, serta adegan pertarungannya.
Revaldo jelas menunjukkan kelasnya sebagai aktor bertalenta di film ini dengan menjadi karakter psikopat yang menyebalkan. Saya acungi dua jempol untuk perannya.
Zack Lee yang selama ini lebih sering menjadi tokoh antagonis yang hampir tidak memiliki dialog dalam beberapa film, juga menunjukkan kelasnya disini.
Perannya sebagai Bobby Bule yang kuat, pelindung grupnya, dan loyal terhadap teman-temannya mampu ditampilkan dengan sangat baik. Bahkan momen pertarungan terakhirnya sangat memorable dan cukup menyentuh.
Dian dan Hannah menjelma menjadi gangster yang cantik namun mematikan di satu sisi. Kapan lagi melihat Dian Sastro babak belur dihajar Iko Uwais bukan?
Kekurangan Film
Kita seakan hanya disuguhi adegan aksi yang intens dan memukau namun dengan pengembangan karakter yang nampak stagnan, datar dan kurang mendapatkan sisi emosionalnya.
Yang kedua adalah masih banyaknya plot hole di film ini serta munculnya beberapa adegan yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan jalan cerita keseluruhan. Namun entah apakah itu memang disengaja demi memberi ruang pada sekuelnya kelak atau memang ada miss pada produksinya.
Pembuka Konten Original Indonesia di Netflix
Tidak bisa dipungkiri, kehadiran TNCFU merupakan pembuka bagi konten original Indonesia lainnya untuk didistribusikan via layanan streaming Netflix. Apalagi jika film ini sukses, dijamin Netflix akan lebih bersemangat menghadirkan konten original dari Indonesia di dalam katalog filmnya.
Bagaimana Menyaksikannya?
Karena film ini merupakan film asli Netflix, tentu saja jalan satu-satunya adalah menyaksikan lewat layanan Netflix ini.
Meskipun dalam pantauan saya film ini sudah tersedia di beberapa situs download dan streaming film ilegal, namun alangkah baiknya jika kita menyaksikan dari sumbernya langsung. Selain legal, dengan menonton film TNCFU di Netflix tentu akan meningkatkan jumlah viewernya dan mendukung proyek trilogi "The Night" benar-benar dapat direalisasikan.
Apabila sudah berhasil membuat akun, kita pun bisa langsung mematikan pilihan berlangganan kita agar tidak ditagih ketika masa uji coba usai. Setelah itu, kita pun tetap bisa memanfaatkan masa uji coba gratis 30 hari dengan menonton sepuasnya. Jadi, tetap bisa menyaksikan TNCFU bukan? Hehe.
Dan perlu diingat, apabila anda pengguna layanan internet telkom atau telkomsel maka layanan Netflix tidak akan bisa dibuka karena terblokir. Sedangkan provider lainnya tidak ada masalah dengan Netflix. Kecuali anda mau repot sedikit dengan memanfaatkan layanan VPN pada laptop atau smartphone anda untuk menembus layanan Netflix yang diblokir tersebut.
Penutup
Meskipun hadir dengan berbagai kekurangan disana sini, nyatanya The Night Comes for Us menyajikan standar baru film action yang membuka mata dunia.
Coba saja ketikkan kata kunci "The Night Comes for Us Review" di mesin pencari Google, maka akan muncul begitu banyaknya kritik positif mengenai film ini dari berbagai situs review dan kritik film dunia.
Jika anda penggemar rating film, di rottentomatoes.com film ini diberi rating 85% dengan audience score sebesar 91%, serta di iMdb.com diberikan nilai 7.4/10.
Jadi, tidak ada alasan untuk tidak menyaksikan film ini bukan?Â
Dan silakan luangkan waktu sebentar untuk registrasi Netflix, pilih filmnya, duduk santai di rumah, dan saksikan 2 jam penuh aksi brutal yang seru dan menegangkan. Tapi ingat, jangan sampai anak kecil dan ibu hamil menyaksikan film ini, karena adegan-adegan ultra violence bertaburan di sepanjang film.
Selamat menonton. Dukung terus perfilman nasional. Salam Kompasiana !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H