Pujian patut diberikan kepada Iko Uwais yang juga merupakan salah satu koordinator aksi di film ini, karena arahan koreografinya mampu direpresentasikan dengan sangat baik di depan kamera. Adegan aksi cepat, intens, dan dibarengi dengan cipratan darah dimana-mana menjadikan film ini terlihat sangat brutal namun memukau di satu sisi.
Sinematografi yang Memikat
Bermain dalam mode widescreen pada adegan pertarungan yang melibatkan banyak karakter, jelas membuat visualisasi pertarungan nampak nyata dan artistik. Pun permainan kamera yang diletakkan di belakang punggung tokoh utama pada beberapa pertarungan juga menjadi sajian yang cukup unik, dimana kita bisa melihat pertarungan dari sudut pandang orang pertama.
Scoring yang Menawan
Ada nama Fajar Yuskemal dan Aria Prayogi di sisi komposer untuk musik latar. Duo komposer yang beberapa waktu lalu juga dilibatkan pada film Netflix lainnya garapan sutradara The Raid, Gareth Evans yang berjudul Apostle ini, mampu menampilkan deretan musik latar yang seru dan juga kelam.
Musik latarnya sangat mampu membangun situasi mencekam dan tentunya turut meningkatkan intensitas pertarungan yang brutal dan cepat.
Deretan Bintang Papan Atas Indonesia
Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, film ini diisi oleh deretan bintang papan atas Indonesia. Namun begitu, tidak semuanya menunjukkan performa yang memorable di film ini meskipun bisa dibilang semuanya menampilkan penampilan terbaiknya. Mungkin karena saking banyaknya bintang, jadi tidak fokus mengembangkan cerita tiap-tiap tokoh.
Bagi saya yang mencuri perhatian di film ini adalah akting dari Revaldo, Zack Lee, Abimana Aryasatya, Hannah Al Rashid dan Dian Sastrowardoyo. Bukan berarti Joe Taslim dan Iko Uwais tidak mencuri perhatian, namun dua aktor tersebut yang sudah dikenal bagus baik di dalam maupun luar negeri ini rasanya tidak perlu diragukan lagi kemampuan, karisma, serta adegan pertarungannya.
Revaldo jelas menunjukkan kelasnya sebagai aktor bertalenta di film ini dengan menjadi karakter psikopat yang menyebalkan. Saya acungi dua jempol untuk perannya.