Dan penggambarannya di film ini menurut saya cukup orisinil dan memukau. Monstrum tidak mencoba mengikuti desain monster-monster ala hollywood, namun justru menggabungkan unsur tradisional dari penggambaran makhluk mitos itu sendiri dengan spesial efek modern yang cukup mengagumkan. Jujur, saya pribadi sangat menyukai tampilan Monster di film ini karena cukup unik namun juga tetap terlihat sangar di satu sisi.
Secara keseluruhan, spesial efek yang digarap Mofac Studio cukup mampu menyuguhkan tampilan visual yang mengagumkan. Penggambaran istana, gua bawah tanah, deretan rumah penduduk yang terbakar, bahkan hingga karakter Monstrum sendiri mampu ditampilkan cukup apik dan rapi.Â
Gerakan Monstrum sebagai makhluk besar berbulu juga ditampilkan cukup halus. Ekspresinya ketika marah, kenyang, dan lelah mampu ditampilkan dengan halus. Hanya saja, pergerakannya kadang terlihat sedikit patah-patah pada adegan pertarungan yang cukup cepat layaknya proses animasi yang kurang proses rendering.
Scoring atau musik latar untuk film ini juga digarap dengan apik. Alunan musik orkestra yang megah cukup mampu menampilkan adegan pertarungan yang gagah dan penuh aksi. Pun latar musik yang menggambarkan suasana mencekam juga mampu ditampilkan dengan cukup baik, sehingga tanda-tanda kemunculan Monstrum mampu ditampilkan dengan nuansa horror yang efektif.
Poin Negatif
Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, pergerakan monster yang nampak kurang halus di beberapa adegan cukup menjadi poin negatif bagi film ini, meskipun tidak terlalu mengganggu jalannya film secara keseluruhan.
Pun yang menjadi ganjalan bagi saya adalah adegan akhir film ini. Seharusnya film ini mampu memberikan akhir yang fenomenal. Namun alih-alih memberikan akhir film yang luar biasa, Monstrum justru menghadirkan akhir cerita yang bisa dibilang antiklimaks sekaligus absurd. Sangat disayangkan mengingat sedari awal film ini sudah menyajikan jalan cerita yang cukup baik dan membangun tensi penonton sedikit demi sedikit.
Karena hal tersebut, beberapa adegan memiliki penjelasan yang terlalu cepat dan kurang mendalam, sehingga nampaknya beberapa adegan memang harus diselesaikan buru-buru agar durasi filmnya cukup. Seperti contohnya penjelasan awal mula rumor wabah mematikan tersebar ke seluruh negeri ataupun wabah monster itu sendiri, tidak diceritakan dengan cukup jelas.