Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Monstrum", Serunya Pertempuran Melawan Monster Era Dinasti Joseon

19 September 2018   21:27 Diperbarui: 19 September 2018   21:32 1539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan September ini nampaknya belum benar-benar selesai invasi film-film bagus di layar bioskop tanah air. Setelah 2 minggu ini kita disajikan ragam film berkelas seperti Wiro Sableng, The Nun dan Crazy Rich Asians, tanggal 19 September ini kembali kita disajikan film berkualitas dari Asia. Dan bagi penggemar film asal Korea Selatan, baik film drama atau aksinya, rasanya tidak boleh melewatkan film ini. Ya, apalagi kalau bukan film Monstrum.

Film tentang makhluk mitologi Korea berbudget 11 juta USD ini, siap menyapa para penonton Indonesia di tanggal 19 September ini. Lalu seperti apakah jalan cerita dan keunikan film yang dalam bahasa Korea berjudul Jakseoui Byeon Moolgwoeui Seubgyeok ini? Berikut ulasannya.

Sinopsis

id.bookmyshow.com
id.bookmyshow.com
Mengambil latar waktu era dinasti Joseon, Monstrum mengisahkan kehidupan masyarakat di sekitar gunung Ingwangsan yang terusik dengan rumor adanya makhluk ganas dari dalam gunung yang mengancam kehidupan masyarakat. 

Bukan hanya masyarakat, rumor mengenai keberadaan makhluk ini pun mengancam stabilitas kerajaan yang dipimpin oleh Raja Jungjong ( Park Hee-Soon) dari dinasti Joseon, karena rumor yang ada semakin diperbesar dan digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam penggulingan raja Jungjong.

Raja pun segera turun tangan dengan menurunkan pasukan terbaiknya. Mantan jenderal militer kerajaan Yoon Gyeom(Kim Myung-min), dipanggil kembali untuk meredam situasi yang semakin panas dan tak terkendali.

Yoon Gyeom bersama Myung(Hyeri), Sung Han(Kim In-kwon) dan orang kepercayaan istana, Hur (Choi Woo-shik), kemudian bergegas untuk mencari tahu kebenaran seputar makhluk yang disebut Monstrum oleh warga sekitar. Namun, apa yang dihadapi oleh Yoon Gyeom dan kawan-kawan ternyata jauh lebih besar dari Monstrum itu sendiri. Dan masa depan kerajaan saat ini jelas ada di tangan mereka.

Poin Positif

variety.com
variety.com
Pada dasarnya film ini menyajikan sesuatu yang unik, yang tentu saja jarang digunakan oleh film-film lainnya. Menggabungkan adegan aksi-thriller-fantasi dalam balutan era dinasti Joseon merupakan salah satu poin positif dari film ini. 

Apalagi kita tahu, film-film Korea bertema kerajaan selalu didominasi oleh genre drama atau komedi romantis. Sehingga adanya film bertema science fiction dengan latar era Dinasti Joseon, menjadi sajian menarik nan unik yang tidak boleh dilewatkan begitu saja.

english.yonhapnews.co.kr
english.yonhapnews.co.kr
Penggambaran sang Monstrum sendiri konon diambil dari kisah nyata sesuai catatan yang ditulis oleh raja Jungjong dari Dinasti Joseon. Raja menulis bahwa pada tahun 1527 muncul makhluk yang terlihat seperti anjing besar, yang datang menghantui kerajaan. 

Dan penggambarannya di film ini menurut saya cukup orisinil dan memukau. Monstrum tidak mencoba mengikuti desain monster-monster ala hollywood, namun justru menggabungkan unsur tradisional dari penggambaran makhluk mitos itu sendiri dengan spesial efek modern yang cukup mengagumkan. Jujur, saya pribadi sangat menyukai tampilan Monster di film ini karena cukup unik namun juga tetap terlihat sangar di satu sisi.

Secara keseluruhan, spesial efek yang digarap Mofac Studio cukup mampu menyuguhkan tampilan visual yang mengagumkan. Penggambaran istana, gua bawah tanah, deretan rumah penduduk yang terbakar, bahkan hingga karakter Monstrum sendiri mampu ditampilkan cukup apik dan rapi. 

Gerakan Monstrum sebagai makhluk besar berbulu juga ditampilkan cukup halus. Ekspresinya ketika marah, kenyang, dan lelah mampu ditampilkan dengan halus. Hanya saja, pergerakannya kadang terlihat sedikit patah-patah pada adegan pertarungan yang cukup cepat layaknya proses animasi yang kurang proses rendering.

Hyeri (kpopline.com)
Hyeri (kpopline.com)
Akting para pemerannya pun cukup mampu diacungi jempol. Kim Myung-min cukup mampu menampilkan karakter mantan jenderal yang berwibawa sekaligus menjadi ayah dan sahabat yang baik. Pun Hyeri juga mampu menampilkan karakter anak perempuan yang manja namun di sisi lain juga memiliki keberanian yang tak terduga dalam membantu ayahnya mengalahkan Monstrum. Hyeri jelas menjadi pemanis yang kerap muncul secara efektif diantara deretan pertarungan-pertarungan apik nan kolosal.

Scoring atau musik latar untuk film ini juga digarap dengan apik. Alunan musik orkestra yang megah cukup mampu menampilkan adegan pertarungan yang gagah dan penuh aksi. Pun latar musik yang menggambarkan suasana mencekam juga mampu ditampilkan dengan cukup baik, sehingga tanda-tanda kemunculan Monstrum mampu ditampilkan dengan nuansa horror yang efektif.

Poin Negatif

Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, pergerakan monster yang nampak kurang halus di beberapa adegan cukup menjadi poin negatif bagi film ini, meskipun tidak terlalu mengganggu jalannya film secara keseluruhan.

bloody-disgusting.com
bloody-disgusting.com
Film ini juga mengajak penonton untuk seolah-olah ikut masuk ke dalam kebingungan yang sama dengan para warga dan petinggi dinasti Joseon terkait rumor Monstrum, apakah benar ada atau tidak. Namun sayangnya, ketika si Monstrum ini benar-benar keluar, plot nya berubah menjadi sangat sederhana dan mudah ditebak.

Pun yang menjadi ganjalan bagi saya adalah adegan akhir film ini. Seharusnya film ini mampu memberikan akhir yang fenomenal. Namun alih-alih memberikan akhir film yang luar biasa, Monstrum justru menghadirkan akhir cerita yang bisa dibilang antiklimaks sekaligus absurd. Sangat disayangkan mengingat sedari awal film ini sudah menyajikan jalan cerita yang cukup baik dan membangun tensi penonton sedikit demi sedikit.

english.yonhapnews.co.kr
english.yonhapnews.co.kr
Film ini juga menyajikan pace yang cukup cepat. Namun sayangnya, hal tersebut tidak dibarengi dengan skrip yang mumpuni sehingga di beberapa adegan kerap memiliki lubang atau plot hole yang cukup membingungkan.

Karena hal tersebut, beberapa adegan memiliki penjelasan yang terlalu cepat dan kurang mendalam, sehingga nampaknya beberapa adegan memang harus diselesaikan buru-buru agar durasi filmnya cukup. Seperti contohnya penjelasan awal mula rumor wabah mematikan tersebar ke seluruh negeri ataupun wabah monster itu sendiri, tidak diceritakan dengan cukup jelas.

Penutup

tohokingdom.com
tohokingdom.com
Diluar segala kekurangannya, Monstrum sejatinya menjadi film yang cukup layak untuk disaksikan. Menyajikan ketegangan yang intens pada pertarungan manusia melawan makhluk mitos dari Korea, yang juga dibalut dengan sejarah Dinasti Joseon abad ke-15, tentu menjadi hal yang cukup segar untuk disaksikan. Film ini cukup menghibur dan bisa dijadikan alternatif tontonan akhir pekan bersama keluarga, rekan, ataupun pasangan. Apalagi jika kebetulan rekan atau pasangan kita menyukai film-film Korea, pasti akan bahagia kala melihat Choi Woo-shik yang sebelumnya sudah dikenal lewat film Train to Busan dan Okja, beraksi di film ini.

Apalagi di minggu ini nampak tidak ada film yang cukup mencuri perhatian selain Belok Kanan Barcelona dan The House with a Clock in its Walls. Jadi, Monstrum bisa menjadi alternatif bagi siapapun yang ingin menyaksikan suguhan aksi-thriller-fantasi ala Korea ini.

Bagi para penggemar film Korea, rasanya jangan sampai melewatkan film ini.

Selamat menonton . Salam Kompasiana !! (Skor: 7/10)


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun