Terbukanya Semesta Pendekar Silat
Sama seperti yang pernah saya bahas pada tulisan saya tentang Gundala, sejatinya kemunculan film si Buta versi baru ini akan membuka semesta pendekar silat di layar lebar. Apalagi, Bumilangit sebagai pemegang lisensi tokoh-tokoh superhero dan pendekar asli Indonesia seperti Gundala, Godam dan Si Buta dari Gua Hantu ini, cukup ambisius untuk membangkitkan kembali dunia komik Indonesia yang sempat mati.
Jadi, tidak tertutup kemungkinan akan ada pertemuan Si Buta dengan pendekar lainnya yang film-filmnya mungkin akan digarap juga di masa depan.
Penutup
Tentunya menarik untuk terus mengikuti seperti apa perkembangan film ini kelak. Karena tidak bisa dipungkiri, baik Wiro Sableng, Gundala maupun Si Buta dari Gua Hantu, akan menjadi film yang mampu mengubah peta perfilman nasional di masa depan.
Apalagi bisnis perfilman nasional lebih sering menganut sistem strategi laut merah. Dimana berbagai rumah produksi akan berbondong-bondong mengikuti jejak rumah produksi lainnya yang lebih dulu sukses menciptakan pasar tersendiri.Â
Lihat saja masa dimana film horor erotis begitu mendominasi layar bioskop nasional, atau film percintaan anak SMA yang menjamur pasca keberhasilan AADC, hingga horror adventure layaknya film Jailangkung, semuanya terjadi karena Red Ocean Strategy begitu mendominasi bisnis perfilman nasional. Hanya saja, kali ini yang akan "terpaksa" diikuti berbagai rumah produksi lain merupakan genre film yang positif, bukan esek-esek.
Namun dibalik itu semua, tentunya Si Buta menghadirkan harapan akan era baru perfilman Indonesia yang semakin kaya dan kreatif. Sehingga ke depannya dunia perfilman nasional bisa menjadi raja di negeri sendiri. Dengan banyaknya karakter komik lokal yang diadaptasi ke layar lebar, bukan tidak mungkin ke depannya Universe pendekar dan superhero lokal akan lebih diminati dibanding Universe Marvel maupun DC.