Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"DOA: Cari Jodoh", Nostalgia Lembergar dalam Balutan Humor yang Segar

17 Agustus 2018   09:48 Diperbarui: 17 Agustus 2018   13:35 1622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Bagi yang tumbuh di era 80-90'an, rasanya tidak mungkin tidak mengenal tiga tokoh komik ikonik yang selalu muncul di lembergar atau lembaran bergambar koran Poskota. 

Saya sendiri selalu membaca komik ini kala kakak saya membeli koran ini untuk keperluan mencari kerja ataupun jual-beli kendaraan,hehe.

Doyok, Otoy, dan Ali Oncom merupakan tiga tokoh komik yang popularitasnya tidak perlu dipertanyakan lagi khususnya bagi warga Jakarta. Membawa cerita nyata keseharian warga ibu kota dibalut kritik yang sarkastik, membuat komik strip Doyok, Otoy dan Ali Oncom selalu dinanti kehadirannya.

poskartun.poskotanews.com
poskartun.poskotanews.com
Doyok karangan Keliek Siswoyo mewakili warga urban di ibu kota, perantau dari Jawa Tengah. Mempertahankan baju lurik dalam kesehariannya, karakter Doyok tampil dalam kisah-kisah sarkastis di mana kritik sosial yang disampaikan sangat jujur namun juga cukup pahit.

poskartun.poskotanews.com
poskartun.poskotanews.com
Ali Oncom karangan Budi Priyono mewakili kehidupan pemuda miskin yang berorientasi kehidupan anak orang kaya. Digambarkan dengan gigi tonggos, gaya pakaian yang norak, pekerjaan serabutan bahkan sering menganggur, tetapi Ali Oncom selalu memiliki keinginan untuk hidup seperti orang kaya. Kritik yang cukup pedas dan sesuai dengan realita anak muda jaman sekarang.

poskartun.poskotanews.com
poskartun.poskotanews.com
Otoy karangan Kuswondo DS, mewakili kehidupan banyak laki-laki ibu kota yang kesulitan mendapatkan pekerjaan dan selalu mendapat tekanan dari istri serta mertuanya.

Nah, ketiga karakter komik strip yang tidak pernah berada dalam satu frame komik tersebut, kemudian disatukan dalam film berjudul DOA: Cari Jodoh. 

Disutradarai oleh Anggy Umbara yang sebelumnya sukses menggarap reborn Warkop DKI, DOA menghadirkan cerita baru dan segar dimana akhirnya ketiga tokoh komik tersebut bersatu dan mengkombinasikan kelucuan mereka di layar lebar.

Sinopsis

kiddle.id
kiddle.id
Doyok (Fedi Nuril) berada dalam masa galaunya karena sampai di usia kepala empat, dia belum juga berhasil menemukan jodohnya. Ali Oncom (Dwi Sasono) dan Otoy (Pandji Pragiwaksono) yang merupakan sahabat dekat Doyok kemudian berinisiatif untuk membantunya mencari jodoh yang sesuai.

Namun pada kenyataannya, perjalanan pencarian cinta Doyok tak semulus yang diharapkan. Meskipun Doyok akhirnya berkesempatan bertemu dengan beberapa wanita, namun berbagai kejadian aneh yang kerap menjebaknya dalam situasi sulit terus menghampiri Doyok dalam proses pencarian jodohnya.

Poin Positif

Wap.mi.baca.co.id
Wap.mi.baca.co.id
Sama seperti cerita komik strip nya pada lembergar Poskota yang berisi kritikan pedas baik terhadap gaya hidup warga ibukota ataupun dinamika politik dalam negeri, film ini mampu mengakomodir hal yang sama dan menuangkannya dengan cukup rapih pada film ini. 

Seperti contohnya kritik soal kinerja pembuatan e-KTP yang lamban dan pemilihan kepala daerah yang tak lepas dari politik uang semuanya mampu ditampilkan dengan tepat, tanpa memaksakan alur cerita di dalamnya.

beritasidia.com
beritasidia.com
Pujian patut diberikan bagi trio DOA yaitu Fedi Nuril, Dwi Sasono dan Pandji Pragiwaksono. Mereka bertiga mampu menghidupkan tokoh komik legendaris tersebut dengan cukup baik. Bagi para penggemar komiknya, pasti tidak akan kecewa terhadap penampilan mereka bertiga. 

Doyok yang nampak lugu namun kritis mampu ditampilkan dengan cukup baik oleh Fedi Nuril. Bahkan kita akan dibuat lupa akan peran melankolisnya dalam film ayat-ayat cinta berkat akting gemilangnya di film ini. 

Pun Ali Oncom dengan lawakan garing dan cara tertawa khas nya juga kerap menjadi playboy dadakan mampu ditampilkan dengan baik oleh Dwi Sasono. Otoy pun mampu dihidupkan oleh Pandji dengan sempurna. Apalagi Pandji kabarnya memang melakukan riset khusus dengan sang kreator Otoy, demi mendapatkan detail karakter ini.

Panji dan kreator Otoy (poskotanews.com)
Panji dan kreator Otoy (poskotanews.com)
Humor yang ditampilkan pun cukup segar. Ditampilkan dengan porsi yang sesuai dengan punchline yang maksimal. Beberapa memang merupakan humor garing dan juga agak 'jadul', namun bukankah itu ciri khas nya komik strip Doyok, Otoy dan Ali Oncom?

Adegan di pantai pun sepertinya memang dibuat Anggy Umbara sebagai penghormatan akan film-film komedi Indonesia tahun 80-90'an yang kerap menggunakan pantai sebagai setting tempatnya. 

Sebut saja film Warkop serta Doyok dan Kadir yang kerap menghadirkan setting pantai dalam film-film mereka. Cukup membangun nostalgia bagi para penggemar film komedi Indonesia lawas seperti saya, hehe.

Wap.mi.baca.co.id
Wap.mi.baca.co.id
Aktor dan aktris pendukung lainnya seperti Laura Basuki, Titi Kamal, Nirina Zubir dan Opie Kumis juga mampu memberikan warna tersendiri bagi film ini. Humor yang ditampilkan mereka pun tak kalah menarik dengan si trio DOA tersebut. Pun Jihane Almira yang popularitasnya sedang naik saat ini, cukup memberi pemanis pada film ini.

Poin Negatif

Sama seperti film Warkop Reborn garapan Anggy sebelumnya, film DOA ini pun menghadirkan banyak plot lubang dan adegan yang klise. Namun nampaknya memang hal tersebut tidak menjadi poin utama, karena Anggy berfokus pada sisi humor yang kental.

poskotanews.com
poskotanews.com
Adegan musikal dalam film ini pun sejatinya tidak perlu ditampilkan. Tidak sering, namun cukup lucu dan menghibur memang. Hanya saja film ini nampak sedikit kehilangan identitasnya ketika adegan musikal ini muncul.

Kesimpulan

Wowkeren.com
Wowkeren.com
Pada akhirnya, film DOA:Cari Jodoh ini memang menghadirkan cerita komedi yang segar dan menarik untuk disimak. Apalagi bagi penggemar komik strip ini, rasanya kehadiran film ini tidak akan mengecewakan. Karakter Doyok, Ali Oncom dan Otoy mampu dihidupkan dengan baik dan membawa nostalgia sendiri bagi siapapun yang menontonnya.

Hiburan.lintas.info
Hiburan.lintas.info
Memang, sebelumnya karakter DOA ini sudah lebih dulu muncul dalam versi animasi di salah satu stasiun televisi. Namun serialnya yang ditujukan untuk anak-anak dan untuk "melawan" eksistensi Upin dan Ipin jelas berbeda secara isi dan pesan dengan film layar lebar nya ini.

Pada akhirnya dengan melihat cara berjalan Doyok, cara tertawa Ali Oncom dan juga gaya aneh nya Otoy di film ini, rasanya seperti melihat lembergar Poskota yang hidup. Oh iya, lembergar ini juga sekarang bisa diakses online di poskartun.poskotanews.com.

Saya merekomendasikan film ini untuk disaksikan di hari libur kemerdekaan yang juga bersamaan dengan momen long weekend ini. Tapi, jangan mengajak anak-anak ya. Meskipun tidak banyak, beberapa adegan di film ini nampak kurang baik jika dilihat anak-anak. 

Beberapa adegan cukup vulgar dan memang sesuai dengan komik strip nya yang sejatinya ditujukan untuk konsumsi orang dewasa.

Jadi, selamat menyaksikan film ini kompasianer!

Salam kompasiana. Salam merdeka !


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun