Poin Positif
Seperti contohnya kritik soal kinerja pembuatan e-KTP yang lamban dan pemilihan kepala daerah yang tak lepas dari politik uang semuanya mampu ditampilkan dengan tepat, tanpa memaksakan alur cerita di dalamnya.
Doyok yang nampak lugu namun kritis mampu ditampilkan dengan cukup baik oleh Fedi Nuril. Bahkan kita akan dibuat lupa akan peran melankolisnya dalam film ayat-ayat cinta berkat akting gemilangnya di film ini.Â
Pun Ali Oncom dengan lawakan garing dan cara tertawa khas nya juga kerap menjadi playboy dadakan mampu ditampilkan dengan baik oleh Dwi Sasono. Otoy pun mampu dihidupkan oleh Pandji dengan sempurna. Apalagi Pandji kabarnya memang melakukan riset khusus dengan sang kreator Otoy, demi mendapatkan detail karakter ini.
Adegan di pantai pun sepertinya memang dibuat Anggy Umbara sebagai penghormatan akan film-film komedi Indonesia tahun 80-90'an yang kerap menggunakan pantai sebagai setting tempatnya.Â
Sebut saja film Warkop serta Doyok dan Kadir yang kerap menghadirkan setting pantai dalam film-film mereka. Cukup membangun nostalgia bagi para penggemar film komedi Indonesia lawas seperti saya, hehe.
Poin Negatif