Robert Downey Jr. misalnya, masa lalunya yang berhubungan dengan obat-obatan terlarang seharusnya juga menjadi pertimbangan Disney, mengingat hal tersebut juga merupakan contoh yang buruk bagi anak. Atau Johnny Depp sang Captain Sparrow yang memiliki kasus kekerasan terhadap istrinya, harusnya juga menjadi pertimbangan Disney jika memang nilai-nilai positif anak yang diutamakan. Tapi itu semua kembali lagi terhadap keputusan Disney, dan sekali lagi James Gunn adalah korban.
James Gunn adalah Korban Anti-Trump
Keyakinan publik terkait adanya unsur Trump dibalik pemecatan Gunn semakin menguat, dikarenakan dalam kurun waktu seminggu tersebut ada tiga orang lainnya dari latar belakang berbeda yang juga mengalami kerugian akibat blow up media terhadap isi media sosial mereka di masa lalu.Â
Seperti dikutip dari laman Guardian.com, sehari setelah pemecatan Gunn, Dan Harmon pencipta kartun Rick & Morty juga penyiar Harmontown podcast, meminta maaf akibat sketsanya yang menggambarkan dirinya memperkosa boneka muncul di jagat maya. Di kisaran waktu yang sama, Trevor Noah juga meminta maaf terkait bit stand up comedy nya di masa lalu yang menyerang wanita suku aborigin, muncul di jagat maya.
Jadi, keyakinan publik semakin jelas bahwa ada sosok Trump dibalik keputusan pemecatan Gunn, apalagi kasus mereka semua sama-sama berasal dari salah satu forum di situs Reddit yang kemudian tersebar di forum para pendukung Trump. Dan disini, lagi-lagi James Gunn adalah korban.
James Gunn adalah Korban Media Sosial
Di satu sisi perannya mampu membawa sisi positif seperti informasi dan komunikasi yang cepat juga menjadi media untuk bereskpresi dan berbagi hal-hal positif, namun di satu sisi media sosial juga menjadi "lemari" yang sangat baik untuk menyimpan segala tulisan di masa lalu yang berasal dari buah pikiran pribadi kita. Jika positif, maka lemari tersebut tentu saja akan mengeluarkan isi yang baik jika kelak ada orang lain yang membukanya. Namun jika hal negatif yang disimpan, tentu saja akan menjadi bumerang bagi diri sendiri.
Apa yang dialami James Gunn tak lain karena dia menyimpan hal negatif di dalam lemari yang bernama media sosial tersebut. Berkat teknologi yang semakin canggih, juga kemampuan perorangan yang dapat melacak tulisan lama seseorang di media sosial walaupun sudah dihapus, membuat media sosial menjadi tempat yang "menyenangkan" bagi oknum yang memang ingin menyerang pribadi seseorang. Tulisan-tulisan lama James Gunn yang berisi lawakan vulgar seputar kekerasan seksual juga pedofilia, jelas tidak ter blow up begitu saja.Â