Tren film reborn atau remake film-film lawas nampaknya masih menjadi tren sampai dengan saat ini di Indonesia. Sebenarnya tren remake film lawas ini tidak hanya terjadi di Indonesia, namun juga di seluruh dunia.Â
Hollywood misalnya, sudah berapa puluh atau ratusan judul film yang berhasil mereka remake bahkan mendulang kesuksesan yang melebihi film aslinya. War of the Worlds, King Kong, The A-Team dan Charlie's Angels adalah beberapa contoh film yang berhasil di remake dan mendulang kesuksesan yang luar biasa.
Namun berbeda dari Hollywood yang terkadang hanya me-remake inti cerita dan karakternya, di Indonesia tren ini dapat dikatakan lebih ekstrim lagi. Ya, tren yang berkembang saat ini di Indonesia bukan hanya remake melainkan reborn atau melahirkan kembali tokoh film lawas yang sudah tiada, dimana film-filmnya menjadi ikon bahkan legenda.
Dimulai kala Falcon Pictures melahirkan kembali trio Dono, Kasino dan Indro lewat film Warkop DKI Reborn:Jangkrik Boss part 1(2016)&part 2(2017)Â yang menuai kesuksesan luar biasa, dimana akumulasi penonton part 1&2 kurang lebih sebanyak 10 juta penonton, film yang diperankan oleh Vino G.Bastian sebagai Kasino, Abimana sebagai Dono dan Tora Sudiro sebagai Indro tersebut kemudian menjelma menjadi titik balik bagi rumah produksi untuk melahirkan kembali tokoh-tokoh lawas beserta filmnya.
Meskipun film almarhum Benyamin S. yang berjudul Benyamin Biang Kerok dan diperankan ulang oleh Reza Rahardian tidak menuai kesuksesan, bahkan dibanjiri kritik negatif nan pedas, nampaknya hal tersebut tidak menyurutkan niat rumah produksi untuk kembali membuat film reborn. Dan kali ini, aktris horror legendaris Indonesia yang mendapatkan kesempatan untuk dibuatkan film reborn. Ya, siapa lagi kalau bukan Suzzanna Martha Frederika van Osch alias Suzzanna yang dikenal sebagai ratu horror nya Indonesia.
Hal yang paling sulit dalam menghadirkan film reborn nya Suzzanna tentu saja ada pada pemilihan aktris peran dan kekuatan cerita itu sendiri. Seperti kita tahu, kehadiran Suzzanna dan deretan film-filmnya sudah kadung tertanam dengan mantap di setiap benak penonton film Indonesia. Jadi sudah bisa dipastikan, dua hal tersebut bukanlah hal yang bisa dilakukan dengan sembarangan.
Untuk itulah, pilihan sutradara jatuh ke tangan Anggy Umbara yang sudah lebih dulu memiliki pengalaman dalam menggarap film reborn Warkop DKI. Di tangan Anggy, Warkop DKI Reborn tidak hanya menjelma menjadi film komedi modern namun juga membawa penonton bernostalgia berkat banyaknya adegan komedi yang sangat otentik dengan film Warkop DKI versi aslinya.Â
Anggy mampu menjahit berbagai adegan yang terinspirasi dari hampir semua film Warkop untuk kemudian disatukan pada satu judul film. Jangan lupakan juga, di tangan Anggy lah pemilihan karakter trio warkop baru ini begitu tepat, bahkan tidak diperkirakan sebelumnya.
Tentunya hal ini juga yang sejatinya diinginkan rumah produksi Soraya Intercine Films agar film Suzzanna Reborn yang kelak berjudul Bernafas Dalam Kubur ini mampu menyajikan sebuah cerita baru meskipun diambil dari berbagai adegan film lawas Suzzanna.Â
Mengingat judulnya sendiri diambil dari dua film terkenal Suzzanna yaitu Bernafas dalam Lumpur dan Beranak dalam Kubur, maka sudah bisa dibayangkan bakal banyak adegan menyeramkan yang diambil dari kedua film legendaris tersebut.
Tentang siapa aktris yang bakal memerankan Suzzanna kemudian menjadi hal yang menarik dan membuat penasaran banyak orang. Sampai akhirnya beberapa hari yang lalu, melalui laman media sosial Soraya Films diumumkanlah first look karakter Suzzanna dan pemerannya adalah Luna Maya. Bahkan menurut sumber di beberapa kanal berita online, Anggy mengaku butuh waktu setahun untuk memilih siapa aktris yang tepat untuk memerankan karakter Suzzanna ini. Dan ternyata sejauh ini pemilihannya dirasa cukup tepat, karena Luna Maya sangat mirip dengan mendiang Suzzanna di foto yang dirilis oleh Soraya Intercine Films.
Foto lainnya pun muncul dimana kali ini Luna Maya tampil dalam adegan legendaris Suzzanna bersama tukang sate kala dia menjadi hantu Sundel Bolong.
Meskipun Soraya mengkonfirmasi bahwa foto itu bukanlah foto resmi dari mereka dan tidak bisa dibuktikan kebenaran adanya adegan tersebut di film, namun nampaknya foto itu memang benar. Hanya saja, mungkin foto itu tersebar karena bocor dari para kru yang terlibat atau sengaja dibocorkan rumah produksi untuk melihat efek viralnya. Karena hal tersebut terbukti dari berbagai meme yang muncul tak lama setelah foto adegan tersebut tersebar.
Suzzanna dan Masa Depan Film Reborn
Melihat antusiasme warga net dan pecinta film tanah air terhadap kehadiran film Suzzanna Reborn ini sejatinya akan menjadi acuan baru bagi rumah produksi di masa mendatang. Apabila kelak film ini sukses layaknya Warkop DKI Reborn, sudah bisa dipastikan akan banyak rumah produksi yang berlomba untuk mengeluarkan film-film reborn lainnya. Ateng & Iskak juga Doyok & Kadir, merupakan contoh karakter lain yang bisa saja kembali dibuatkan film reborn nya.
Saya pribadi sebenarnya bukanlah fans film reborn dan tidak terlalu menyetujui ide film reborn ini. Karena bagi saya, film lawas legendaris haruslah tetap seperti itu. Daripada membuat versi reborn, bukankah lebih baik direstorasi saja agar bisa dinikmati semua kalangan termasuk milenial?
Saya lebih menyetujui apabila ada film yang memakai embel-embel based on bla bla bla movie, dibanding reborn. Karena tidak semua film akan cocok dijadikan versi reborn. Ambil contoh film Benyamin S Reborn yang lalu. Salah satu faktor yang menyebabkan film tersebut tidak sukses selain cerita yang berantakan dan berbeda jauh dengan Biang Kerok versi asli adalah karakter Benyamin S. itu sendiri yang memang tidak bisa tergantikan.Â
Menurut saya, akan lebih bijak jika film Benyamin S. Reborn tersebut berjudul Biang Kerok: Movie Inspired by Benyamin. S' Biang Kerok. Karena selain akan membuat bebas pengembangan ceritanya, si pemeran juga tidak akan terbebani dengan karakter Benyamin S. yang melegenda. Karena toh filmnya hanya terinspirasi adegan-adegan dan cerita film aslinya, bukan tokoh-tokohnya.
Kesimpulan
Terlepas dari pendapat saya yang tidak terlalu menyukai ide film reborn, sejatinya film Suzzanna reborn ini tetap patut ditunggu. Karena bagaimanapun, film reborn memang dibutuhkan untuk para milenial yang tidak cocok menyaksikan film-film lawas yang secara akting, dialog atau cara pengambilan gambar terkadang terlihat menggelikan apabila disaksikan di masa sekarang.
Pun film ini juga bisa menjadi obat rindu bagi para penonton film lawas Suzzanna yang ingin kembali menyaksikan berbagai adegan legendaris nan menyeramkan dari film-film Suzanna, yang kali ini diolah dengan cara yang lebih modern.
Juga patut ditunggu apakah Luna Maya akan mampu menjawab semua ekspektasi publik yang disematkan kepadanya. Bisa jadi, apabila Luna Maya berhasil menghidupkan karakter ikonik ini, bukan tidak mungkin di masa depan akting Luna Maya di layar lebar akan semakin diperhitungkan.
Hanya saja, semoga film Suzzanna dan juga film reborn lainnya kelak benar-benar dapat menyajikan sesuatu yang bernilai melalui cerita yang baik, fresh dan memiliki keseriusan dalam penggarapan sinematografi serta pengembangan adegan dan karakter yang baik.Â
Jangan sampai rumah produksi hanya mengejar keuntungan semata dari embel-embel reborn tanpa memperhatikan aspek paling penting dalam film itu sendiri.
Well, selamat menunggu Bernafas Dalam Kubur di akhir tahun ini.
Salam kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H