Bangunan rumah di pedesaan yang didominasi kayu dan jerami, bisa disandingkan dengan bangunan ala wild west Amerika lengkap dengan pintu koboi nya. Peran Infinite Studios dalam menghadirkan set yang surealis ini patut diacungi jempol.Â
Jangan lupakan juga wardrobe yang dipakai para aktor dan figuran disini. Terlihat bahwa wardrobe nya didesain dengan serius, sehingga menghadirkan nuansa klasik yang kental dengan menggabungkan model pakaian barat klasik dengan Indonesia klasik.
Teknik pengambilan gambar pun sungguh menarik. Teknik pengambilan gambar secara melebar, zoom dan juga slow motion mendominasi film ini. Menjadikan setiap sekuen aksi begitu menarik dan artistik.
Lagu latar atau scoring yang digunakan pun cukup baik. Dengan tema musik ala koboi mendominasi disepanjang film. Bahkan yang menarik, terdapat scoring dengan progresi chord khas Jawa yang digabungkan dengan tema wild west. Sangat unik dan kreatif.
Poin Negatif
Apa yang ditampilkan dengan nyaris sempurna oleh film Buffalo Boys ini sejatinya tercederai oleh lemahnya skrip dan karakter yang ditampilkan di sepanjang film.
Plot hole atau lubang dalam cerita begitu banyak menghiasi adegan demi adegan, sehingga bila kita menonton film ini dalam koridor mencari hiburan saja pun tetap terasa banyak kejanggalan dalam penceritaannya. Contohnya, kurangnya penjelasan bagaimana Arana, Jamar dan Suwo bisa sampai di Amerika dan hidup disana jelas mengganggu keseluruhan cerita ini. Jelas terlihat bahwa adegan awal mereka di Amerika hanya untuk menguatkan latar belakang mereka sebagai koboi.Â
Contoh lainnya, penggunaan cap tangan oleh pemerintah Belanda kepada rakyat juga tidak dijelaskan dengan detail kegunaannya. Sehingga ketika banyak rakyat yang kabur saat proses pengecapan berlangsung semakin membuat bingung karena tidak ada motivasi yang jelas kenapa sampai rakyat harus bersembunyi dan menghindari pengecapan tersebut.