Ejekan terhadap DC Universe, ejekan terhadap Thanos yang diperankan Josh Brolin dimana di film ini juga berperan sebagi Cable, ejekan terhadap lagu "Do You Wanna Build a Snowman" nya Frozen bahkan ejekan terhadap studio filmnya sendiri yaitu 20th Century Fox, mampu dihadirkan pada waktu dan momen yang pas. Sangat mengocok perut.
Pada film Deadpool 2 ini, ejekan terhadap pop culture pun masih mendominasi. Sehingga bagi penonton yang kurang aware terhadap hal-hal tersebut, sepertinya lawakan yang dihadirkan bakal kurang pas dan mengena. Ambil contoh kala Deadpool menyindir film kelas B seperti Sharknado yang kualitasnya sangat buruk namun dibuat hingga berjilid-jilid atau mengejek para pemeran film horror menjijikan seperi Human Centipede, para penonton di bioskop banyak yang cenderung diam dan tidak tertawa.Â
Teknik Marketing Nyeleneh
Apa yang menyebabkan Deadpool pertama sukses tak lain karena kampanye marketingnya yang nyeleneh dan menggelitik. Dan pada Deadpool 2 ini, lagi-lagi teknik seperti itu dilakukan. Lihat saja teaser pertamanya di tahun lalu, dimana Deadpool seakan ingin mengikuti cara Superman berganti kostum di kotak telepon kala ingin melawan penjahat. Namun alih-alih menyelamatkan seseorang dari tangan penjahat, orang tersebut justru keburu tewas di tangan penjahat karena Deadpool yang tak kunjung usai berganti baju.Â
Kampanye marketingnya dengan Manchester United yang di 2016 cukup sukses, kembali dihadirkan pada Deadpool 2Â ini. Tak lupa, David Beckham pun kini kebagian kampanye marketing Deadpool 2Â dan ini adalah kampanye marketing terbaik Deadpool 2Â menurut saya. Tidak percaya? Coba saja lihat klip nya di bawah ini.
Di Indonesia sendiri kampanye marketing Deadpool 2 ini cukup unik yaitu menggandeng ojek online sebagai sarana marketingnya. Tentu saja hal ini membuat penasaran dan mengundang gelak tawa bagi siapapun yang membacanya. Dan sudah bisa dipastikan bukan, dengan viralnya kampanye marketing ini pastinya membuat orang berduyun-duyun ke bioskop karena penasaran. Apalagi bagi yang belum pernah menonton film Deadpool sebelumnya.
Drama Lebih Menyentuh
Hal positif berikutnya dari film ini adalah hadirnya unsur drama yang menyentuh. Berbeda dengan film pertamanya dimana unsur drama hanya sebagai pemanis, justru disinilah unsur drama berperan sebagai mesin penggerak film ini. Tragedi yang dialami Wade Wilson di awal film, juga tragedi yang dialami Cable yang menuntunnya bertemu dengan Deadpool menjadi elemen yang apik dan patut diapresiasi dari film ini.
Ryan Reynolds adalah Deadpool