Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Nostalgia Karakter Gim Klasik dalam Film "Rampage"

13 April 2018   12:35 Diperbarui: 13 April 2018   16:28 3387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak pertengahan Maret sampai dengan akhir April ini, nampaknya para penggemar film sangat dimanjakan dengan kehadiran banyak film Hollywood berkualitas dan memanjakan mata melalui tampilan CGI nya yang canggih. Pacific Rim, Ready Player One, Rampage dan nantinya ditutup dengan Avengers:Infinity War, merupakan film-film yang tidak hanya menghadirkan cerita yag baik namun juga tampilan CGI yang sangat aduhai. Untuk yang kali ini, izinkan saya untuk mereview film Rampage.

Apa itu Rampage?

Sumber: horrorpedia.com
Sumber: horrorpedia.com
Oke, sebelum lebih jauh ke pembahasan filmnya, terlebih dahulu saya akan menjelaskan secara singkat tentang apa itu film Rampage yang dibintangi oleh Dwayne Johnson ini agar para pembaca tidak bingung, dikarenakan film ini merupakan film adaptasi dari video gim.

Rampage merupakan nama sebuah permainan video gim yang sangat populer di tahun 1980-an. Dirilis oleh Midway untuk versi arcade (semacam ding-dong) di tahun 1986, kepopuleran gim ini kemudian membuat gim ini juga dirilis untuk komputer Apple II, Atari 7800, NES, Nintendo 64 dan masih banyak lagi. Selanjutnya, gim ini pun dirilis pada hampir setiap konsol gim keluaran terbaru seperti Playstation, Playstation 2, Nintendo Game Cube sampai ke Nintendo Wii. Entah muncul dalam versi collector's edition ataupun gim versi terbaru, Rampage selalu hadir menemani para gamer yang haus akan permainan gim yang total destruktif.

Adapun inti permainan dalam gim ini sangatlah sederhana. Pemain hanya diminta untuk mengambil poin sebanyak-banyaknya dengan cara menghancurkan gedung, mobil, jalan bahkan memakan manusia. Gim pun hanya berfokus pada tiga karakter utamanya yaitu George yang merupakan gorila raksasa, kemudian Lizzie sang kadal raksasa yang mirip Godzilla dan Ralph yang merupakan serigala raksasa. Ketiga binatang besar ini lah yang nantinya saling berkompetisi untuk mendapatkan poin tertinggi di game.

 

playstation.com
playstation.com
Bisa dibilang gim ini memang hanya menawarkan permainan yang seru, lucu dan menghibur tanpa adanya jalan cerita yang jelas dan kuat. Saya sendiri pun baru memainkan gim ini pertama kali di konsol Play Station 2. Versi yang lebih modern ini menawarkan pengalaman bermain yang jauh lebih seru dan fun karena tampilannya yang sudah lebih modern dan atraktif. Pokoknya, bermain gim ini sangat wajib saya lakukan sepulangnya dari sekolah saat itu karena benar-benar efektif menghilangkan penat dan stres.

Sinopsis

Davis Okoye (Dwayne Johnson) merupakan seorang primatologis yang bekerja di kebun binatang San Diego, California. Okoye memiliki ikatan yang sangat khusus dan erat dengan George, yang merupakan seekor gorila albino. Okoye yang menyelamatkan masa kecil George dari tangan orang jahat menjadi sebab mereka berdua memiliki ikatan yang sangat spesial.

images-51-5ad03ed8ab12ae228d3c6d26.jpeg
images-51-5ad03ed8ab12ae228d3c6d26.jpeg
Namun semuanya berubah ketika ledakan stasiun luar angkasa yang di dalamnya terdapat zat percobaan genetis hancur dan membawa muatan zat-zat percobaan tersebut kembali ke bumi. Tumpukan kotak berisi zat genetis itupun tersebar dan jatuh di beberapa wilayah yang penuh dengan habitat binatang. Salah satu kotak tersebut jatuh di dekat kandang George sang gorila. George yang penasaran pun berusaha melihat kotak itu, dan segera kotak terbuka dan menyemburkan zat beracunnya.

George yang sudah terkontaminasi akhirnya berubah menjadi seekor gorila yang ganas layaknya monster dan terus bertambah besar dengan cepat setiap jamnya. Saat Okoye akhirnya menyadari ada yang salah, petualangan untuk mencari obat penawarnya pun akhirnya dilakukan. Namun petualangan Okoye nampaknya tidak akan mudah seiring dengan kemunculan berbagai monster raksasa lainnya dengan campuran genetik yang luar biasa dan berbahaya. Okoye jelas tidak hanya harus menyelamatkan George, namun juga dunia.

Poin Positif

Menyaksikan film ini layaknya bernostalgia dengan video gim yang saya mainkan di masa kecil. Rampage yang meskipun baru saya mainkan paada versi Playstation 2 nya sejatinya tetap menjadi gim klasik favorit saya. Ketiga karakter monster yang pada gamenya didesain dengan seadanya pun mampu ditampilkan dengan lebih keren dan sangar di film ini.

rampagemovieonline.com
rampagemovieonline.com
Chemistry yang ditampilkan oleh Dwayne Johnson dan George si gorila albino pun cukup sukses. Mereka berdua bisa menampilkan emosi yang dinamis di sepanjang film dan semakin meyakinkan kita bahwa tokoh gorila albino tersebut benar-benar ada. 

Kharisma Dwayne Johnson pun ditampilkan dengan baik di film ini. Penggambaran tokohnya hampir mirip dengan tokoh yang dimainkannya pada film San Andreas. Bukan suatu kebetulan, karena film ini pun merupakan film kerja sama ketiga  Dwayne Johnson dengan sang sutradara, Brad Peyton setelah sebelumnya bekerja sama di film Journey 2 dan San Andreas.

kotaku.uk
kotaku.uk
Suguhan CGI di sepanjang film sangat memanjakan mata. Deretan pertarungan epik, gedung-gedung yang hancur sampai karakter para raksasanya ditampilkan dengan detail yang maksimal. Yang menarik adalah tampilan Lizzie yang kali ini didesain menyerupai buaya, bukan Godzilla seperti pada gim aslinya. Mungkin perubahan desain ini juga bertujuan agar penonton tidak bingung terhadap kemiripannya dengan film Godzilla.

Musik latarnya pun digarap dengan cukup baik. Sangat menyatu dengan tone dewasa dan agak gelap yang memang ingin ditunjukkan sedari awal film.

Poin Negatif

Playstationlifestyle.net
Playstationlifestyle.net
Layaknya film-film adaptasi dari video gim, Rampage pun tidak memiliki cerita yang benar-benar spesial dan original. Pertarungan antar monsternya pun mengingatkan kita akan film monster-monster besar lainnya semacam Godzilla dan Kong: Skull Island.

Jalan cerita dan penggambaran beberapa tokohnya pun sejatinya hampir mirip dengan film-film bertema bencana lainnya. Kepala pasukan khusus yang tidak mendengarkan saran sang tokoh utama, pihak ketiga yang ikut nimbrung dalam misi utama, dan karakter antagonis yang ingin mengambil keuntungan pada kejadian ini menjadi elemen-elemen pendukung yang pastinya tidak asing dan sering kita temui di film-film dengan tema bencana lainnya.

Kesimpulan

Dengan jalan cerita sederhana dan cenderung mudah ditebak, sudah jelas bahwa film ini memang hanya ingin menyajikan hiburan ringan bagi penonton. Menyajikan nostalgia kepada para fans video gim-nya dengan deretan aksi dan karakter yang identik dengan video gim-nya.

Deretan action sequence yang apik dan CGI yang memanjakan mata menjadi poin utama dalam film ini. Menjadi film alternatif yang bisa dinikmati juga di akhir pekan ini sebagai pemanasan sebelum hadirnya Avengers di Indonesia, 2 minggu lagi.

Skor: 7/10

Selamat menonton dan selamat berakhir pekan Kompasianer!


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun