Menyaksikan film ini layaknya bernostalgia dengan video gim yang saya mainkan di masa kecil. Rampage yang meskipun baru saya mainkan paada versi Playstation 2 nya sejatinya tetap menjadi gim klasik favorit saya. Ketiga karakter monster yang pada gamenya didesain dengan seadanya pun mampu ditampilkan dengan lebih keren dan sangar di film ini.
Kharisma Dwayne Johnson pun ditampilkan dengan baik di film ini. Penggambaran tokohnya hampir mirip dengan tokoh yang dimainkannya pada film San Andreas. Bukan suatu kebetulan, karena film ini pun merupakan film kerja sama ketiga  Dwayne Johnson dengan sang sutradara, Brad Peyton setelah sebelumnya bekerja sama di film Journey 2 dan San Andreas.
Musik latarnya pun digarap dengan cukup baik. Sangat menyatu dengan tone dewasa dan agak gelap yang memang ingin ditunjukkan sedari awal film.
Poin Negatif
Jalan cerita dan penggambaran beberapa tokohnya pun sejatinya hampir mirip dengan film-film bertema bencana lainnya. Kepala pasukan khusus yang tidak mendengarkan saran sang tokoh utama, pihak ketiga yang ikut nimbrung dalam misi utama, dan karakter antagonis yang ingin mengambil keuntungan pada kejadian ini menjadi elemen-elemen pendukung yang pastinya tidak asing dan sering kita temui di film-film dengan tema bencana lainnya.
Kesimpulan
Dengan jalan cerita sederhana dan cenderung mudah ditebak, sudah jelas bahwa film ini memang hanya ingin menyajikan hiburan ringan bagi penonton. Menyajikan nostalgia kepada para fans video gim-nya dengan deretan aksi dan karakter yang identik dengan video gim-nya.
Deretan action sequence yang apik dan CGI yang memanjakan mata menjadi poin utama dalam film ini. Menjadi film alternatif yang bisa dinikmati juga di akhir pekan ini sebagai pemanasan sebelum hadirnya Avengers di Indonesia, 2 minggu lagi.