Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menanti "Juru Selamat" untuk Sang Legenda "Rock n Roll"

1 Maret 2018   00:00 Diperbarui: 1 Maret 2018   02:00 2250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
slash (sumber: https://spinditty.com)

Inovasi memang sangat penting saat ini demi kelangsungan hidup suatu perusahaan, terlebih gempuran semakin dahsyat dengan munculnya perusahaan-perusahaan start up yang seakan tidak ada habisnya. Dan disini Gibson terlambat berinovasi. Gibson terlalu yakin bahwa statusnya sebagai salah satu perusahaan alat musik gitar tertua dan terbesar tidak akan menggoyahkan bisnisnya. 

Harga yang mahal menjadi bukti bahwa Gibson masih mengandalkan bisnisnya pada nama besar dan sejarahnya, sementara perusahaan lain datang dengan penawaran harga yang lebih baik dan fitur yang tidak jauh berbeda bahkan lebih canggih dengan apa yang ditawarkan Gibson saat ini. Inovasi desainnya pun tidak begitu sering dilakukan Gibson, padahal desain sangat berpengaruh besar terhadap minat konsumen.

cakewalk (sumber:https://www.gearnews.com/rip-cakewalk-gibson-cease-development-cakewalk-products/)
cakewalk (sumber:https://www.gearnews.com/rip-cakewalk-gibson-cease-development-cakewalk-products/)
Penjualan piranti lunak musik digital mereka yang bernama Cakewalk ke perusahaan lain pun turut menjadi bukti bahwa Gibson memang sepertinya tidak mau bisnisnya bergerak ke arah digital atau kekinian. 

Padahal, jika saja Gibson mau fokus terhadap bisnis piranti lunak yang saat ini sedang naik daun, pastilah akan membantu neraca keuangan yang terganggu dengan menurunnya penjualan gitar listrik. Entah memang tidak mau atau terpaksa dijual untuk menutupi hutang-hutangnya, yang pasti Cakewalk disebut memiliki masa depan yang cerah dengan banyaknya review positif dari para musisi yang sudah menggunakannya. Sayang, Cakewalk harus dilepas Gibson.

Pada akhirnya Gibson memang pasti akan menemui titik nadirnya dan berharap akan ada sang juruselamat yang datang menolong dan menebus segala dosa-dosanya. Namun jika dilihat dari masalah pelik yang menghadapi Gibson saat ini, rasanya sosok sang juruselamat saja tidak cukup. 

Sang juru selamat ini haruslah memiliki passion yang tidak hanya berguna untuk membangkitkan kembali penjualan Gibson, namun juga yang mampu merubah kembali peta musik dunia seperti yang dilakukan Gibson dengan gebrakannya berpuluh-puluh tahun silam. Entah dengan musik rock and roll, blues ataupun metal yang sudah identik dengan Gibson, atau dengan pengembangan jenis musik baru yang bisa memaksimalkan potensi gitar listrik itu sendiri.

Entahlah akan seperti apa kelanjutan cerita Gibson ini. Yang pasti, patut dinanti kehadiran sang juruselamat untuk sang legenda hidup rock n roll ini.

Salam rock n roll !!

*ps: bonus video AC/DC buat kompasianer yang rock n roll :D 


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun