Musik hip-hop dan RnB yang menawan garapan musisi kawakan seperti Kendrick Lamar dan The Weeknd ini, seakan ingin memperkenalkan keunikan sang superhero kulit hitam tersebut. Dari mulai teaser dan trailer awal, jenis musik yang ditampilkan cukup memberi gambaran siapa Black Panther ini. Ya, musik apalagi yang bisa merepresentasikan dengan baik sang jagoan Afrika pertama ciptaan Marvel ini? Hip-hop seakan menjadi musik yang sangat cocok untuk menemani petualangan sang superhero kulit hitam ini, juga menguatkan kentalnya budaya Afro American yang coba dibahas sepanjang film ini disamping kebudayaan asli Afrika itu sendiri.
Lalu bagaimana dengan hasilnya?
Terbukti formula yang digunakan untuk film GOTG dan Black Panther ini bisa dikatakan sukses di pasaran. Di mana album soundtrack film GOTG pertama berhasil mencetak angka penjualan 1,75 juta kopi di Amerika dan berhak mendapatkan penghargaan Platinum. Bahkan menjadi salah album soundtrack terlaris kedua di tahun 2014 setelah Frozen.
Untuk penjualan album soundtrack film keduanya pun cukup besar meskipun tidak sebaik film pertamanya, yaitu hanya sebesar 600 ribu kopi. Bahkan bukan hanya penjualan dalam format cd dan digital saja yang menuai kesuksesan, format lain seperti vinyldan kaset yang diproduksi secara khusus dan terbatas pun sangat laris di pasaran dan banyak diburu kolektor.
Untuk film Black Panther sendiri, album soundtrack-nya sempat merajai chart billboard pada debutnya dan bahkan sampai 15 Februari 2018 ini, diperkirakan sudah 100 ribu albumnya terjual. Di chart iTunes Indonesia, album ini menduduki peringkat ke-4 untuk saat ini. Sebuah formula yang menarik dan efektif bukan? Menggabungkan keunikan karakter dalam filmnya dengan ciri khas musik soundtrack-nya yang menemaninya. Tentunya, karakter yang sebelumnya kurang dikenal pun akan menjadi mudah diingat berkat musik yang unik dan khas dalam setiap promosinya.
Menarik Para Penonton Baru
Selain dari 2 faktor yang sudah disebutkan sebelumnya, kehadiran musik soundtrack juga pasti digunakan untuk menarik banyak penonton baru yang belum pernah menyaksikan film-film MCU sebelumnya.
Black Panther contohnya, film ini pastilah ingin menarik para penonton Afrika bahkan warga Afro American itu sendiri yang sebelumnya tidak begitu tertarik dengan film superhero misalnya. Memperkenalkan pada mereka bahwa MCU juga "milik" mereka yang berkulit hitam yatu dengan mensinergikan identitas musik hip-hop yang identik dengan musik mereka tersebut dengan tema superhero kulit hitam itu sendiri.
Dengan kehadiran album-album soundtrack Marvel yang cukup baik diterima pasar seakan menegaskan bahwa musik sangat membantu Marvel untuk memperkenalkan siapa saja jagoan mereka yang akan tampil, khususnya untuk karakter yang akan banyak memberi peran dalam film-film MCU berikutnya namun belum begitu dikenal bagi orang awam.Â
Dan disinilah musik berperan. Memperkenalkan para tokoh dalam film dan keunikannya masing-masing dengan musik yang ditampilkan. Hal ini setidaknya membuat para calon penonton penasaran dulu setelah mereka mendengarkan musik soundtrack yang bisanya dirilis lebih dulu sebelum filmnya, baik dalam bentuk klip video ataupun musik dalam tease rdan trailernya, untuk kemudian bisa menarik minat mereka untuk datang ke bioksop menyaksikan filmnya. Sebuah teknik marketing yang cukup menarik dari Marvel.
Dan potensi lahirnya penonton baru dari deretan penggemar musik tertentu juga semakin menegaskan langkah Marvel untuk terus mensinergikan film dengan para pengisi soundtrack yang keren dan unik. Bayangkan saja para fansmusik rockatau hip-hop yang sebelumnya tidak pernah menonton MCU, pastilah akan berbondong-bondong menonton film MCU yang soundtrack-nya diisi band atau penyanyi favorit mereka.Â