Saat ini musik dan film menjadi sebuah satu kesatuan yang tidak akan pernah bisa dipisahkan. Musik seakan menjadi booster bagi suatu adegan dalam film. Adegan bisa menjadi lebih dramatis, lebih menegangkan bahkan lebih memorable dengan adanya musik dalam film tersebut. Pada dasarnya, musik dalam film itu sendiri dibagi menjadi dua. Yang pertama yaitu musik latar atau biasa disebut scoring yang menjadi semacam tema dalam suatu adegan, kemunculan karakter ataupun penambah penggambaran suatu moodyang ingin ditampilkan dalam suatu adegan.Â
Biasanya scoring dibuat mengikuti suatu adegan yang tercipta. Yang kedua adalah soundtrack. Soundtrack itu sendiri sebenarnya juga merupakan musik yang digunakan pada suatu film, namun biasanya soundtrack lebih sering digunakan sebagai sarana promosi suatu film. Beberapa lagu andalan dalam suatu album soundtrack juga biasanya dibuatkan klip video dan potongan lagunya juga terkadang bisa muncul dalam film tersebut. Soundtrack menjadi semacam benang merah dengan scoring lainnya yang digunakan dalam film.
Dalam tulisan kali ini, saya akan mencoba untuk membahas poin nomor dua yaitu musik soundtrack.Khususnya soundtrack yang digunakan dalam film-film superhero Marvel Cinematic Universe.
Tentang Soundtrack Film
Dilansir dari laman Wikipedia, album soundtrack"Walt Disney's Snow White and the Seven Dwarfs" (sama dengan judul film nya), menjadi album soundtrack pertama di dunia yang dirilis di bulan Januari 1938, atau sebulan sebelum filmnya sendiri dirilis untuk publik Amerika di bulan Februari 1938.Â
Album soundtrack tersebut berisi kompilasi musisi dan artis broadway terkenal saat itu seperti Adriana Caselotti dan Harry Stockwell. Album yang dijual dalam bentuk piringan hitam tersebut cukup sukses dan berhasil menjadi standar baru dalam industri film Hollywood bertahun-tahun kemudian, yaitu standar bahwa film dirilis bersama dengan soundtrack-nya. Tidak hanya Hollywood, bahkan untuk industri perfilman di berbagai belahan dunia bahkan Indonesia sendiri pun, kehadiran album soundtrack juga jamak ditemui. Kehadirannya seakan menjadi perekat tema dan cerita pada setiap kemunculan film yang dirilis.
Marvel dan Soundtrack
Marvel Studios sebagai rumah produksi bagi film-film superhero Marvel Comics atau biasa disebut dengan Marvel Cinematic Universe (MCU), tahu betul mengenai hasil positif yang akan didapat dari sinergi musik dan deretan film superhero mereka. Maka dari itu, saat ini sangat jamak kita lihat berbagai superhero Marvel yang tergabung dalam MCU muncul dengan album soundtrack-nya masing-masing yang seakan menegaskan inti cerita atau karakter sang superhero itu sendiri.
Sebenarnya sebelum MCU ini terbentuk pun, deretan film superhero Marvel terdahulu juga sudah merilis album soundtrack-nya masing-masing. Sebut saja trilogi awal Spider-Man yang menghadirkan berbagai musisi rock dunia termasuk grup band Edane dan /rif dari Indonesia, untuk mengisi album soundtrack-nya. Album tersebut cukup sukses, juga memiliki chart billboard yang cukup baik di negeri paman Sam. Jangan lupakan juga film trilogi Blade yang diperankan Wesley Snipes turut mengeluarkan album soundtrack bertema elektronik dan alternative yang juga cukup diterima pasar saat itu.
Dan saat ini, apa yang dikembangkan oleh Marvel dalam hal musik untuk deretan superhero-nya terlihat semakin baik dan serius. Bahkan untuk beberapa film yang menampilkan karakter yang tidak hanya penting namun juga unik, Marvel Studios pun memberikan album bertema khusus untuk mendukung keseluruhan filmnya.Â
Sebut saja film Iron Man 2 dengan album soundtrack yang semuanya merupakan lagu milik band rock legendaris AC/DC. Kemudian ada Guardians of The Galaxy yang menghadirkan deretan lagu lawas dekade 70 dan 80-an. Yang terbaru adalah Black Panther yang menghadirkan album soundtrack yang juga tak kalah unik, yaitu musik hip-hop yang digarap oleh musisi hip-hopdan RnB kawakan seperti Kendrick Lamar dan The Weeknd. Bahkan ketiga album soundtrack film superhero tersebut juga cukup sukses di pasaran karena berhasil menduduki tangga lagu teratas pada chart billboard Amerika.
Dalam hal sinergi musik dan film yang dibangun oleh Marvel dalam Marvel Cinematic Universe ini, ada beberapa poin yang turut menjadi alasan mengapa sinergi musik/soundtrack dengan film itu sendiri sangat dibutuhkan. Beberapa poin tersebut sebagai berikut;
Perkenalan Superhero
Ya, beberapa superhero Marvel memang tampaknya butuh musik untuk semakin mengenalkan keunikan dan eksistensi mereka di dunia MCU. Siapa yang tidak teringat akan ciri khas trailer film pertama Iron Man di tahun 2008 silam?  Potongan lagu berjudul Iron Man milik grup band Black Sabbath yang cukup legendaris itu menjadi semacam perkenalan sang superhero yang menjadi pembuka MCU.
Memperkenalkan tema cerita dan karakter seperti apa yang akan ditampilkan. Juga menegaskan bahwa sang jagoan sama rock n roll-nya dengan soundtrack yang dipilih. Bahkan di film keduanya, satu album full diisi oleh grup band rock legendaris asal Australia, AC/DC.Hal ini tentunya menegaskan bahwa Iron Manbutuh dari sekedar musik soundtrack untuk melengkapi filmnya, namun juga sebagai penguat jati dirinya yang merupakan karakter superhero yang bukan hanya pintar dan kaya raya, namun juga rock n roll gaya hidupnya.
Lalu bagaimana dengan hasilnya?
Hasilnya tidak hanya filmnya yang meledak di pasaran, namun juga album soundtrack-nya menjadi salah satu album yang sukses di pasaran di mana berhasil terjual sebanyak 76.000 copy di pekan pertama perilisannya dan menjadi pemimpin chart di Inggris selama 5 minggu berturut-turut dan masuk 10 besar chart billboard di Amerika.
Membangun Karakter yang Kurang Dikenal
Disaat film-film lainnya berlomba menciptakan soundtrack film semodern mungkin, Guardians of the Galaxy(GOTG) justru muncul dengan konsep yang nyeleneh. Menggabungkan deretan lagu-lagu lawas dekade 70 dan 80-an yang digabungkan dalam satu album berjudul Awesome Mix Tape vol.1 untuk kemudian disandingkan dengan tema kehidupan luar angkasa dan peperangan antar galaksi, menjadikan GOTG sebagai film yang segar, unik dan memiliki ciri khasnya sendiri.Â
Karakter Peter Quill atau Starlord sebagai tokoh utama yang selalu menggunakan pemutar musik walkman untuk mendengarkan album kompilasi tersebut dalam setiap aksinya juga semakin menegaskan ciri khas film ini.Â
Di film kedua pun, kompilasi lagu lawas berlanjut dengan judul Awesome Mix Tape vol.2. Sebuah kombinasi yang mungkin tidak pernah terpikirkan bertahun-tahun sebelumnya yaitu kehidupan angkasa luar dan musik pop/rock lawas. Bahkan album ini pun berhasil mengangkat karakter GOTGyang sebenarnya kurang begitu terkenal sebelumnya, menjadi salah satu franchise yang menjanjikan. Musik pop/rock lawas dan superhero angkasa luar? Siapa lagi selain GOTG.
Musik hip-hop dan RnB yang menawan garapan musisi kawakan seperti Kendrick Lamar dan The Weeknd ini, seakan ingin memperkenalkan keunikan sang superhero kulit hitam tersebut. Dari mulai teaser dan trailer awal, jenis musik yang ditampilkan cukup memberi gambaran siapa Black Panther ini. Ya, musik apalagi yang bisa merepresentasikan dengan baik sang jagoan Afrika pertama ciptaan Marvel ini? Hip-hop seakan menjadi musik yang sangat cocok untuk menemani petualangan sang superhero kulit hitam ini, juga menguatkan kentalnya budaya Afro American yang coba dibahas sepanjang film ini disamping kebudayaan asli Afrika itu sendiri.
Lalu bagaimana dengan hasilnya?
Terbukti formula yang digunakan untuk film GOTG dan Black Panther ini bisa dikatakan sukses di pasaran. Di mana album soundtrack film GOTG pertama berhasil mencetak angka penjualan 1,75 juta kopi di Amerika dan berhak mendapatkan penghargaan Platinum. Bahkan menjadi salah album soundtrack terlaris kedua di tahun 2014 setelah Frozen.
Untuk penjualan album soundtrack film keduanya pun cukup besar meskipun tidak sebaik film pertamanya, yaitu hanya sebesar 600 ribu kopi. Bahkan bukan hanya penjualan dalam format cd dan digital saja yang menuai kesuksesan, format lain seperti vinyldan kaset yang diproduksi secara khusus dan terbatas pun sangat laris di pasaran dan banyak diburu kolektor.
Untuk film Black Panther sendiri, album soundtrack-nya sempat merajai chart billboard pada debutnya dan bahkan sampai 15 Februari 2018 ini, diperkirakan sudah 100 ribu albumnya terjual. Di chart iTunes Indonesia, album ini menduduki peringkat ke-4 untuk saat ini. Sebuah formula yang menarik dan efektif bukan? Menggabungkan keunikan karakter dalam filmnya dengan ciri khas musik soundtrack-nya yang menemaninya. Tentunya, karakter yang sebelumnya kurang dikenal pun akan menjadi mudah diingat berkat musik yang unik dan khas dalam setiap promosinya.
Menarik Para Penonton Baru
Selain dari 2 faktor yang sudah disebutkan sebelumnya, kehadiran musik soundtrack juga pasti digunakan untuk menarik banyak penonton baru yang belum pernah menyaksikan film-film MCU sebelumnya.
Black Panther contohnya, film ini pastilah ingin menarik para penonton Afrika bahkan warga Afro American itu sendiri yang sebelumnya tidak begitu tertarik dengan film superhero misalnya. Memperkenalkan pada mereka bahwa MCU juga "milik" mereka yang berkulit hitam yatu dengan mensinergikan identitas musik hip-hop yang identik dengan musik mereka tersebut dengan tema superhero kulit hitam itu sendiri.
Dengan kehadiran album-album soundtrack Marvel yang cukup baik diterima pasar seakan menegaskan bahwa musik sangat membantu Marvel untuk memperkenalkan siapa saja jagoan mereka yang akan tampil, khususnya untuk karakter yang akan banyak memberi peran dalam film-film MCU berikutnya namun belum begitu dikenal bagi orang awam.Â
Dan disinilah musik berperan. Memperkenalkan para tokoh dalam film dan keunikannya masing-masing dengan musik yang ditampilkan. Hal ini setidaknya membuat para calon penonton penasaran dulu setelah mereka mendengarkan musik soundtrack yang bisanya dirilis lebih dulu sebelum filmnya, baik dalam bentuk klip video ataupun musik dalam tease rdan trailernya, untuk kemudian bisa menarik minat mereka untuk datang ke bioksop menyaksikan filmnya. Sebuah teknik marketing yang cukup menarik dari Marvel.
Dan potensi lahirnya penonton baru dari deretan penggemar musik tertentu juga semakin menegaskan langkah Marvel untuk terus mensinergikan film dengan para pengisi soundtrack yang keren dan unik. Bayangkan saja para fansmusik rockatau hip-hop yang sebelumnya tidak pernah menonton MCU, pastilah akan berbondong-bondong menonton film MCU yang soundtrack-nya diisi band atau penyanyi favorit mereka.Â
Dan setelah menonton, pastilah juga membuka keinginan mereka untuk menyaksikan film MCUÂ agar jalan ceritanya semakin mudah dipahami bukan? Dan jika hal ini terjadi, maka dipastikan penjualan DVD, Blu-Ray bahkan format digital untuk film-film MCUÂ lainnya pun akan meningkat. Suatu rantai penjualan yang sangat efektif bukan?
Menarik melihat bagimana perkembangan sinergi antara soundtrack dan film yang dibangun MCU di masa yang akan datang. Apalagi akan banyak karakter Marvel yang cukup "asing" yang akan diangkat ke layar lebar. Tentulah peran musik akan semakin krusial bagi perkembangan film-film MCU ke depannya. Dan strategi yang akan dipakai Marvel selanjutnya sangat menarik untuk ditunggu.Â
Apakah menggunakan strategi yang sama dengan film-film MCU sebelumnya yang sudah terbukti menghasilkan keuntungan yang besar baik dari segi film maupun penjualan album soundtrack-nya atau akan ada strategi marketing yang jauh lebih unik untuk mensinergikan musik dan film tersebut ? Kita lihat saja.
 Salam Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H