Dan menyambut euphoria film Pengabdi Setan yang di reboot oleh sineas bertalenta tanah air yaitu Joko Anwar, saya akan memberikan review singkat terhadap film originalnya ini, sebelum saya menonton versi barunya Jumat ini (hehehe..). Kebetulan saya baru saja menyaksikan kembali film originalnya ini dan membuka kembali nostalgia saya akan film ini.
Oke,berikut poin-poin yang akan coba saya bahas disini:
1. Jalan Cerita
Pada sebuah film, jalan cerita merupakan elemen yang paling penting dan signifikan. Yang bisa membedakan antara satu film dengan film lainnya adalah pada sebuah jalan cerita meskipun tema yang dimiliki memiliki kemiripan satu sama lain.
Pada film ini, jalan cerita dimulai di sebuah prosesi penguburan yang belakangan akhirnya kita tahu bahwa prosesi penguburan tersebut merupakan prosesi penguburan Mawarti atau yang biasa dipanggl "Ibu" (Diana Suarkom) yang wafat meninggalkan suaminya, Munarto (W.D Mochtar) dan kedua anaknya yaitu Rita (Siska Karabety) dan Tomi (Fachrul Rozy), juga seorang asisten rumah tangga yang sangat setia namun beranjak tua dan sakit-sakitan yaitu Pak Karto (I.M Damsyik).
Setelah wafatnya sang Ibu, keluarga ini mengalami kesedihan yang luar biasa terlebih bagi Tomi yang sangat merindukan sosok ibunya, hingga akhirnya penampakan yang menyerupai wujud Ibu terus menghantui Tomi dan membawanya kepada kegiatan yang berhubungan dengan ilmu hitam. Begitupun Rita, yang akhirnya sering menghabiskan waktu di klub malam karena tidak betah berada di rumah setelah ibunya tiada. Sementara sang ayah tetap berfokus pada bisnisnya tanpa memedulikan apapun.
Rumah ini semakin tidak terasa nyaman ketika kehadiran asisten rumah tangga baru bernama Darminah (Ruth Pelupessy). Dan teror pun semakin bermunculan setelah Darminah muncul. Apa yang sebenarnya terjadi di rumah itu? Siapa Darminah sebenarnya? Itulah inti jalan cerita yang sebenarnya ingin disampaikan sang sutradara.
Namun, "penyakit" yang sama yang hampir dimiliki oleh semua film Indonesia klasik adalah plot hole atau "lubang" pada bagian-bagian atau jalan cerita film yang tidak berhasil ditutup oleh sang sutradara. Entah karena ceritanya terlalu kompleks, atau memang durasi yang tidak cukup untuk menjelaskan semua bagiannya. Namun pada film ini, saya rasa merupakan film yang memiliki plot hole paling banyak bahkan sampai mempengaruhi kesimpulan akhir dari cerita film ini.
Judul Pengabdi Setan pun sama sekali tidak memiliki unsur pada film ini. Bahkan di akhir film saya masih bertanya-tanya, "Sebenarnya yang pengabdi setan yang mana ya?". Dan beberapa adegan yang ingin menjelaskan bahwa keluarga ini merupakan keluarga yang tidak terlalu taat pada agama pun tidak dijelaskan dengan baik.Â
Kecanduannya Rita akan pesta, passsion Tomi dalam memperdalam ilmu hitam atau bisnis Pak Munarto yang katanya tidak didasari dengan nilai agama juga tidak digambarkan dengan baik. Bahkan, si penelepon misterius di kantor pak Munarto yang selalu mengingatkan pentingnya nilai-nilai agama dalam suatu bisnis pun tidak dijelaskan siapa orangnya sampai film selesai. Teman-teman kompasiana ada yang tahu kah?
2. Nuansa atau Unsur Horor