Mohon tunggu...
Putu Yonata Udawananda
Putu Yonata Udawananda Mohon Tunggu... Administrasi - Kontributor

Merajut asa dengan rangkaian kalimat

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menjawab Teka-Teki Messi dan Argentina

14 Juni 2019   17:05 Diperbarui: 15 Juni 2019   11:11 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://ronaldo.com 

Lionel Messi jelas masih penasaran untuk meraih trofi bersama Timnas Argentina. Segudang trofi juara yang didapatnya bersama Barcelona, berbanding terbalik dengan nihil trofinya bersama Argentina. Prestasi tertingginya bersama Argentina hanya dengan meraih medali emas Olimpiade 2008.

Masih teringat ketika Messi cs. sebenarnya memiliki kans untuk merengkuh tiga trofi dalam tiga tahun. Namun, ketiganya lenyap walaupun sudah sampai di partai puncak. Kalah atas Jerman di final Piala Dunia 2014, dan dua kali kalah atas Chile lewat adu penalti di dua edisi Copa America berikutnya.

Kesempatan kembali datang untuk Messi dan Argentina pada Copa America 2019 ini. Argentina akan terbang ke Brazil dengan kekuatan penuh yang dimiliki. Dari yang muda seperti Juan Foyth dan Lautaro Martinez hingga yang senior seperti Sergio Aguero dan sang kapten Leo Messi masuk dalam daftar.

Argentina kini dinahkodai pelatih berusia 41 tahun, Lionel Scaloni. Copa America tahun ini akan menjadi kompetisi debut Scaloni dalam karir kepelatihannya. Sebelumnya, Scaloni hanya menjadi asisten Jorge Sampaoli di Sevilla dan Timnas Argentina.

Meski minim jam terbang, capaian Scaloni bersama Albiceleste selama uji coba terbilang meyakinkan. Enam kemenangan diraihnya, serta dua kekalahan yang diderita atas Brazil dan Venezuela didapat dalam 9 kali uji coba. Scaloni juga memaksimalkan potensi youngster yang jarang dipanggil sebelumnya seperti striker Lautaro Martinez. Bek Spurs, Juan Foyth bahkan mendapatkan debut dibawah asuhan Scaloni.

Dua uji coba terakhir yang dilakoni Messi cs. berakhir positif. Kemenangan 1-0 atas Maroko dan 5-1 atas Nikaragua menutup persiapan Albiceleste sebelum Copa America. Scaloni berharap timnya dapat bermain baik dan juga berharap lebih kepada Messi agar bisa menjadi kunci Argentina untuk meraih hasil yang baik.

"Jika kami memiliki performa yang bagus sebagai sebuah tim, dengan tambahan, Messi bermain seperti akhir pekan biasanya, kami yakin akan mendapat hasil yang baik," tutur Scaloni kepada Bein.

Argentina tergabung ke dalam grup B, satu grup dengan Kolombia, Paraguay, dan Qatar. Kolombia dapat menjadi pesaing terberat mereka di fase grup. Namun, Argentina juga wajib mewaspadai Qatar dan Paraguay. Terlebih, Qatar baru saja menjuarai Piala Asia bulan Februari lalu.

Terlepas dari persaingan di fase grup, pesaing terbesar Argentina dalam merengkuh Trofi sepakbola tertinggi di Amerika Selatan tidak lain adalah sang tuan rumah Brazil. Rivalitas yang sudah mandarah daging ditambah dengan status sebagai tuan rumah menambah motivasi Argentina untuk menjadi juara di kandang rival abadi mereka.

Legenda hidup Brazil, Zico bahkan mengakui bahwa lawan terberat bagi Brazil di Copa America bukan hanya Argentina, namun juga Messi itu sendiri.

"Belakangan kondisi Messi meningkat. Jika dia (Messi) dalam performa terbaik, Argentina dipastikan jadi lawan yang sulit untuk dihadapi," ujar Zico kepada Goal.

Namun Zico juga menambahkan bahwa kekuatan tim dalam sepakbola adalah yang utama. Ia juga mencontohkan keberhasilan Chile dalam menjuarai dua edisi Copa America terakhir.

Messi dan Argentina sama-sama punya teka-teki yang belum terjawab. Argentina masih belum menyudahi puasa gelar Copa America mereka. Terakhir kali Argentina menjadi juara Amerika Latin adalah pada tahun 1993. Terlebih, Argentina berhasil lolos ke final Copa America sebanyak 4 kali dalam 5 edisi terakhir, tapi tak satupun berujung manis.

Sedangkan Messi masih belum mampu memecahkan nihil trofinya bersama Timnas senior Argentina. Kesempatan pemain bernomor punggung 10 itu menipis karena usianya yang kian menua. Ditambah juga ketika seteru abadi Messi, Cristiano Ronaldo baru saja mengangkat trofi UEFA Nations League yang menjadi trofi kedua CR7 bersama Portugal. Mungkin itu cukup "memanaskan" sang kapten untuk semakin memotivasinya memimpin Argentina mengangkat trofi Copa America tahun ini.

Sebentar lagi perjuangan Messi dan Argentina menjawab teka-teki mereka akan dimulai. Publik Argentina akan sangat menggila jika teka-teki itu terjawab. Namun, bisa juga akan berakhir dengan air mata layaknya tiga, empat, dan lima tahun yang lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun