"Belakangan kondisi Messi meningkat. Jika dia (Messi) dalam performa terbaik, Argentina dipastikan jadi lawan yang sulit untuk dihadapi," ujar Zico kepada Goal.
Namun Zico juga menambahkan bahwa kekuatan tim dalam sepakbola adalah yang utama. Ia juga mencontohkan keberhasilan Chile dalam menjuarai dua edisi Copa America terakhir.
Messi dan Argentina sama-sama punya teka-teki yang belum terjawab. Argentina masih belum menyudahi puasa gelar Copa America mereka. Terakhir kali Argentina menjadi juara Amerika Latin adalah pada tahun 1993. Terlebih, Argentina berhasil lolos ke final Copa America sebanyak 4 kali dalam 5 edisi terakhir, tapi tak satupun berujung manis.
Sedangkan Messi masih belum mampu memecahkan nihil trofinya bersama Timnas senior Argentina. Kesempatan pemain bernomor punggung 10 itu menipis karena usianya yang kian menua. Ditambah juga ketika seteru abadi Messi, Cristiano Ronaldo baru saja mengangkat trofi UEFA Nations League yang menjadi trofi kedua CR7 bersama Portugal. Mungkin itu cukup "memanaskan" sang kapten untuk semakin memotivasinya memimpin Argentina mengangkat trofi Copa America tahun ini.
Sebentar lagi perjuangan Messi dan Argentina menjawab teka-teki mereka akan dimulai. Publik Argentina akan sangat menggila jika teka-teki itu terjawab. Namun, bisa juga akan berakhir dengan air mata layaknya tiga, empat, dan lima tahun yang lalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H