Adapun produk bunda Eni adalah pepes bandeng, otak-otak bandeng, dendeng bandeng, bandeng presto. Untuk terus berinovasi bunda Eni mengaku harus terus membuka diri dan menjalin relasi. Termasuk ketika wabah pandemi pada awal 2019, mengharuskan bunda Eni melakukan transformasi.
Bunda Eni merasa dirinya kurang dalam teknologi IT, namun demikian walau menginjak usia ke 52 tahun pada 2022 ini beliau tetap berjuang untuk dapat menyesuaikan dengan perkembangan pasar. Contohnya belajar teknologi di dampingi penyalur UMi dan dengan anak-anak beliau.Â
Merek dagang Bandeng Bram didedikasikan untuk anak pertama bunda Eni yang bernama Bramasta. Sedangkan anak perempuannya tergambar dalam poster dengan putri bermahkota itu adalah putri bungsunya dengan kemasan Bram ditangan sebagai iklan.Â
Untuk pemasaran bunda Eni turun langsung sedangkan untuk berbelanja bahan, ditemani oleh sang suami. Sedangkan memasak, beberapa proses diserahkan oleh pekerja langsung karena sudah memahami komposisinya.Â
Bunda Eni juga menceritakan bahwa dengan media sosial dan terbuka dengan teknologi akan memudahkan pelanggan untuk mencari tahu. Salah satu contohnya pelanggan luar kota pernah membeli produknya karena terdapat beberapa foto Bandeng Bram bersama ibu Menteri Sri Mulyani pada pameran UMi yang ia ikuti di Bandung pada 17 Desember 2021. Menurut pelanggan tersebut foto dan desain di instagramnya berhasil menyakinkannya untuk datang dan membeli.Â
Menjalin relasi dan koneksi akan terus dilakukan bunda Eni. Mengingat dengan menjalin relasi, keberkahan akan timbul. Ia juga meyakini dengan keterbukaan, dan membagi ilmu dengan hati yang lapang, berkah itu selalu ada. Bunda Eni juga menjaga pengawasan setiap detail barang dikirim.Â
Bunda Eni menegaskan bahwa mendengarkan pelanggan juga hal penting, ini terlihat dari jarangnya komplain dari pelanggan, karena sebelum pengiriman bunda Eni memastikan mutu, kualitas, besar-kecilnya produk supaya sesuai dengan pesanan pelanggan.Â
Harapan bunda Eni kedepan adalah sama seperti pengusaha lain, ingin produknya lebih dikenal dan laris. Kalaupun produknya sejenis hendaknya tetap saling melengkapi dan saling mendukung.Â
Bapak Ary Dekky Hananto menambahkan target Pembiayaan Ultra Mikro tahun ini adalah meningkatkan jangkauan penyaluran dan semakin banyak pelaku usaha yang bisa terlayani dimana ditargetkan jumlah debitur di tahun 2022 adalah sebanyak dua juta debitur.Â