Kemunculan agama Islam tidak terlepas dengan diutusnya Nabi Muhammad sebagai pembawa risalah bagi umat manusia. Bagi sebagian umat manusia, khususnya kalangan umat Islam, Nabi Muhammad mempunyai peranan yang sangat vital dan krusial dalam berbagai macam aspek kehidupan, terutama dalam penyebaran agama Islam. Umat Islam memandang Nabi Muhammad sebagai sosok yang sempurna, yang berakhlak mulia, orang yang jujur, adil, dan patut dijadikan sebagai pedoman hidup yang baik dalam kehidupan sehari-hari.Â
Namun ada suatu golongan yang memandang Sosok Nabi Muhammad dengan sosok yang sangat buruk, nabi dituduh sebagai seorang pelaku dosa besar, mulai dari membunuh, mencuri, dalan lain lain. Golongan tersebut ialah kaum Orientalisme mereka melakukan hal tersebut dengan menjelek-jelekan nabi Muhammad dengan tujuan untuk menghancur Islam, karena mereka melihat Islam ini sangat maju dibanding agama lain.
Orientalisme sendiri berasal dari kata orient dan isme, Orient berarti ketimuran dan isme berarti aliran atau paham. Jadi Orientalisme ialah suatu aliran atau paham yang mengkaji seluruh aspek mengenai ketimuran , baik dari segi budaya, pengetahuan, agama dan lain sebagainya. Tetapi kajian Orientalisme memusatkan kepada Agama Islam, mulai dari ajaran, bahasa, budaya, dan lain sebagainya. Tokoh atau orang yang melakukan pengkajian itu disebut dengan Orientalist.
Para orientalis pada umumnya terdiri dari orang-orang Yahudi dan Nasrani yang mempunyai hubungan yang erat dengan misi zending Kristen serta penjajah. Mereka selalu merasa tidak senang terhadap Islam dan kaum muslimin kecuali jika sudah menjadi pengikut mereka. Sebagaimana Allah Swt. menjelaskan dalam al-Qur'an surat al-Baqarah ayat 120 yang artinya sebagai berikut:
"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)." Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu pelindung dan penolong bagimu."
Orientalisme ini terbagi dalam dua bentuk yang pertama Orientalisme moderat dan Orientalisme  ekstrim. Orientalisme moderat ialah Orientalisme yang mengkaji Islam dengan murni, tujuannya hanya untuk pengetahuan semata, berbeda dengan Orientalisme ekstrim mereka mengkaji Islam untuk kepentingan agamanya, mereka mengkaji Islam dengan cara memburuk-burukkan Islam, membuat berita palsu mengenai Islam sampai-sampai mereka Menyebut Nabi Muhammad sebagai Nabi yang palsu yang mengarang-ngarang ajaran agama Islam.Â
Tuduhan-tuduhan Orientalisme
1. Nabi Muhammad pelaku dosa besar
Para kaum Orientalisme yang ekstrim mengatakan bahwasanya nabi Muhammad itu  bukan seorang nabi melainkan dia adalah seorang pelaku dosa besar, seorang yang mengaku-ngaku jadi Nabi. Seorang tokoh Orientalisme  yang bernama Thomas of Tuscany yang menyatakan bahwa Muhammad merupakan pencuri, pembunuh, binatang berbentuk manusia, penyihir, tidak pantas untuk diikuti. Para kaum Orientalisme mengatakan hal seperti supaya umat Islam menjadi lemah imannya dan keluar dari Islam, dari situlah nanti kaum Orientalisme ini mengajak umat Islam tadi untuk masuk ke Agama mereka.
2. Nabi Muhammad syaitan yang menyesatkan
Para kaum Orientalisme mengatakan bahwasanya nabi Muhammad ialah sosok syaitan atau wakil syaitan yang kerjaannya menyesatkan umat manusia. Ajaran yang dia bawa semuanya salah tidak ada benar, semuanya menyesatkan umat manusia. Jadi kita selaku umat manusia tidak pantas mengikuti apa yang disampaikan Muhammad ungkap kaum Orientalisme.
3. Nabi Muhammad seorang penipu yang lihai
Philip K. Hitti sebagai orientalis Kristen Libanon, menyatakan bahwa Nabi Muhammad Saw adalah seorang penipu yang lihai. Kalau Nabi dituding sebagai penipu yang lihai, berarti Nabi Muhammad Saw adalah Nabi dan Rasul palsu, Nabi Muhammad Saw menerima al-Qur'an sebagai mukjizat adalah palsu, bahkan menyampaikan risalahnya pun palsu, sehingga Nabi Muhammad Saw dianggap sebagai tukang sihir dan gila atau sakit jiwa.
Tuduhan kaum orientalis tersebut, tidak meruntuhkan kewibawaan Nabi Muhammad Saw sebagai manusia maupun sebagai Rasul. Namun mereka tetap terus-menerus melakukan tudingan dusta yang lebih keji terhadap Nabi Muhammad Saw dengan tuduhan sebagai ahli sihir, penyeru kepada kekerasan dan kejahatan. Hal ini, ditegaskan oleh R.W. Souther sebagai orientalis, bahwa Muhammad yang ditulis oleh cendikiawan Barat pada abad pertengahan jarang sekali yang menyajikan secara jujur dan obyektif. Semuanya kajiannya berkisar Muhammad menikahi Khadijah janda kaya, mengidap penyakit ayan, belajar dari Kristen, dan tukang sihir.
Memang kaum orientalis tidak senang kepada Nabi Muhammad Saw sebagai pembawa agama yang rahmatanlil'alamin. Mereka berusaha untuk memutarbalikkan kebenaran karena mereka sudah kehilangan akal sehatnya sehingga mereka asal menuduh tanpa alasan yang jelas.Â
Seperti apa yang dinyatakan oleh Arthur John Arberry sebagai orientalis Inggris, bahwa sebelum memberikan penilaian terhadap dunia Timur dan masyarakatnya, bagi para ilmuwan Barat hendaknya menyingkirkan ketakutan, kesalahpahaman, dan kebohongan-kebohongan yang telah membatu. Sikap tersebut merupakan suatu sikap positif yang harus dipunyai oleh ilmuwan Barat yang memiliki hati nurani yang hidup. Meskipun perasaan tersebut terasa berat dan amat susah.
Ada seorang tokoh orientlis modern yang bernama Edward Said dalam bukunya yang berjudul Orientalisme, beliau mengatakan tuduhan yang diberikan oleh para kaum Orientalis yang lalu itu ialah suatu kebohongan, tidak ada yang benar yang keluar dari perkataan mereka mengenai Nabi Muhammad. Â Edward Said ini tokoh Orientalis yang memihak kepada Islam, Edward Said dalam bukunya menjelaskan dan meluruskan tuduhan tuduhan yang dipusatkan kepada nabi Muhammad. Â Edward said membatalkan tuduhan tuduhan dari kaum Orientalis mengenai nabi Muhammad. Menurutnya nabi Muhammad itu bukanlah seorang penipu, bukan seorang pendosa besar. Menurutnya nabi Muhammad ialah seorang sosok yang berakhlak mulia, dan sebagai rahmatalil'alamin, pembawa ajaran yang benar dan seorang yang istimewa yang di utus Allah untuk menyebarkan risalahnya. Â Edward said juga mengatakan seharusnya kaum Orientalisme ini hanya mengkaji Islam dengan maksud untuk mendalami dan menambah pengetahuan Mengani Islam, bukan untuk niat menghancurkan Islam.
Kita selaku umat muslim walaupun segitu banyaknya tuduhan yang disampaikan oleh kamu Orientalisme mengenai Nabi Muhammad hendaknya bisa menelaahnya dengan baik dan jangan sampai terpengaruh oleh tuduhan tuduhan yang buruk mengenai nabi Muhammad, hendaknya dengan tuduhan tersebut bisa meningkatkan keimanan kita terhadap Allah dan rasulnya.Â
Tuduhan dari kaum Orientalisme yang ekstrim itu tidak ada yang benar, karena mereka mengatakan seperti hanya untuk memusnahkan dan menghancurkan Islam. Dari pada itu kita haruslah belajar lebih dalam lagi mengenai agama Islam supaya kita tidak bisa dibohong-bohongi oleh kaum yang ingin memusnahkan agama Islam, karena pada saat sekarang ini banyak sekali orang-orang yang benci dengan agama Islam, karena dianggap sebagai terorisme, yang sukanya berperang, saling membunuh. Untuk itu kita selaku umat muslim hendaknya bisa menghapuskan anggapan anggapan orang yang buruk mengenai Islam.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H