Mohon tunggu...
Yolis Syalala
Yolis Syalala Mohon Tunggu... Administrasi - Pengacara jalanan

Saya adalah suara-suara sunyi dari guru honorer dan pekerja honorer lainnya.Selain itu saya adalah seorang pengacara jalanan yang sedikit suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Revisi UU ASN Itu Bohong Bagian 2

15 November 2016   13:28 Diperbarui: 15 November 2016   13:52 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Assalamualaikum.

Tulisan ini saya dedikasikan teruntuk kaum HONORER . Menanggapi sedikit kegaduhan terhadap tulisan saya dgn  judul yg sama beberapa hari lalu. 

Saya jadi sedikit heran dan bertanya. Mengapa media tdk mengangkat ini. Dan mengapa sebagian dari HONORER tdk mempercayai berita pahit ini.

Sebegitu tersugestinya anda dgn buaian itu.? Seperti tersugestinya pengikut dimas kanjen dan Gatot brajamusti. Hingga mengalahkan logika alam sadar anda.

Pernyataan arteria dahlan " Dalam pernyataannya. Arteria dahlan menanyakan tindak lanjut dari kekisruhan masalah pengangkatan honorer k1 Yang masih blm terangkat, dan sisa k2 yang tidak lolos, serta honorer lainnya. Mengingat pemerintah sendiri sdh melakukan tahapan test terhadap bidan ptt dan tenaga punyuluh pertanian. "Tolong pak menteri memberikan kepastian terhadap pengangkatan tenaga HONORER ini, karena selama ini kami di komisi II terpaksa berbohong dgn mengatakan akan merevisi uu ASN, itulah cara kami utk meredam mereka. "tegas arteria dahlan,,

Mengapa penyampaian ini mesti di tanggapi miring ? Harusnya kita berbangga krna satu kebenaran sdh berani di ucapkan oleh pak Arteria dahlan. Kalau memang benar uu asn sdh masuk prolegnas akan di revisi, knp sampai skrg tdk ada. Revisi ?

Dan pak arteria di sini menekankan penyelesaian masalah honorer dan menpan meminta waktu menjawab pada RDP selanjutnya. Bukankah hari ini ada RDP ?. (makanya denger RDP). Di kasih tau ga percaya. 

Kita berdoa saja semoga menPAN akan.memberikan solusi dalm hal penyelesaian tenaga HONORER. Intinya ada kemauan politiklah utk menyelsaikan ini. Tentunya dengan payung hukum sebagai pijakan regulasi itu.

Kenapa lebih dlu UU pilkada yg selesai di revisi yg mana itu mengatur pengetatan calon independent. Padahal isu revisi uu ASN jauh sebelum isu uu pilkada. Masih kah ini terbantahkan ?

Himbauan sya. Sadar lah saudaraku. Kenapa kalian lebih suka buaian. Tanpa kalian sadari hanya buaian " angin"  yg nyata meskipun wujudnya tak terlihat. Sementara buaian revisi uu asn itu jelas2 sdh di katakan tdk ada. 

Ingat. Buaian hanya akan membawa kita ke dalam tidur yg lelap. BANGKIT KAWAN. "Percayalah  tak selamanya mimpi itu tak nyata,"

Terkait masalah isu ada yg menyatakan bahwa apa yg saya sampaikan tdk benar adanya ?, sedikit banyak saya memahami etika menyampaikan pendapat, kita di batasi oleh aturan per UU an. Jika apa yg sya sampaikan adalah berita hoax , pidana bisa menjerat saya. Ini menyangkut pernyataan penyelenggara negara dan institusi lembaga tinggi negara. 

Prinsip sya begini" jangan pernah menutupi sekecil apapun suatu kebenaran..katakan pahit jika itu memang pahit, kalaulah berita ini salah. Berarti pak arteria dahlan salah dlm menyampaikan karena apa yg saya sampaikan ke kawan2' adalah apa yg di sampaikan oleh beliau.

Bukan yolis namanya jika tak ada kata pedas di dalamnya : berikut pedas itu sya sampaikan semoga bermanfaat 

1. Kenapa ada segelintir HONORER ,yg terganggu dgn penyampaian masalah revisi uu asn itu tdk ada ? Bahkan media, satupun tdk ada memberitakan ini. Tdk seramai berita " uu asn yg masuk prolegnas" beberapa bulan lalu? Ada apa denganmu , media dan HONORER itu sendiri ? 

2. Apakah ada HONORER yg bermain dgn mengharap uu ASN Ini di revisi. ? Hingga mati matian mereka menuding saya menyampaikan berita BOHONG.

Tdk usah beralibi dan merasa bersih diri..klo pak arteria dahlan mengatakan "pak menteri sya punya data mafia pns di daerah" mohon ini diselesaikan krna banyak yg bermain di sini pak menteri "

Ingat saudaraku, catat ya sya juga punya data hon k2 yg gagal test lalu mereka si hipnonotis dgn di imingingi masuk kuota tambahan, 30 sampai 60 juta utk masuk kuota tahap 2 ( menurut bahasa mereka ) lalu nama mereka tak kunjung diumumkan. Kwitansi, bukti setor sya pegang. Agar tidak menimbulkan fitnah

Intinya ini faktual. Bukan " KATANYA"

Mengapa saya kemukakan dan kenapa data ini sampai ke tangan saya. Krn di antara mereka dlu pernah berjuang bersama sya. Lama tak terdengar mereka menelpon Minta saran thdp masalah ini. Sayapun mengarahkan utk membawa ini ke pihak berwajib. Dan skrg sdg proses penyelidikan.

SEHARUSNYA. Saya tolak lah. kasarnya mereka sdh menghianati perjuangan kita, coba kalau mereka lolos semua, apa mungkin dia akan memberi tahu saya tentang ini ?

TAPI sebagai seorang kawan aku harus menerima pengakuan kekeliruan mereka, dan meminta saran, saya arahkan mereka ke jalan yg semestinya dan menuntut uang mereka segera dikembalikan. 

Artinya yolis yang sesat ini. Masih berguna untk beberapa orang dari kalian golongan halal itu, "ingat aku tersesat di jalan yg benar"

Beginilah sya. Pahit akan sya katakan pahit

Yang tidak suka dgn tulisan sya dan mengatakan itu ngawur, tdk benar. Bahkan ada sedikit makian. Bukan yolis namanya jika harus menyerah. Pepatah melayu pernah mengatakan " hanya pohon berbuah manis yang selalu di lempari batu"

3. Kuota 30.000 ,yg.di minta k2 utk di berikan pada mereka utk pemenuhan kuota k2 yg di anulir kemarin rasanya patut dipertanyakan. Apa urusan mereka ? Toch kalian sdh gagal test. Enak saja mau menduduki kursi itu. Apa kalian pikir 400 ribu k2 yg gagal rela memberikannya pada kalian. Apakah k1 dan non k mengandung lemak babi hingga tak ada rupa manusia kah utk mereka ?

4. Masalah fphi yg di cap organisasi HONORER non kategari. Aduuuh hari gini kalian masih sibuk dgn kategori. Sadar atau tdk setelah pp berakhir. Tamat sdh HONORER. Jadi jangan merasa kalian paling halal dan FPHI mengandung lemak babi. Kita adu data saja kalau kalian berani. Forum komunikasi HONORER jambi. yg sya pimpin..Dan kami juga bagian keluarga besar FPHI. semuanya adalah HONORER data base th 2005' ( silahkan browsing dech tentang perjuangan sya utk honorer jambi. Capek klau hrs sya tulis di sini. ) 

Dan kalau saya dan HONORER jambi  mengandung lemak babi. Tak mungkin prof yusril repot2 sampe turun ke JAMBI mengurusi kami. Jadi lebih halalkah kalian dari pada sya dkk ?

Setau saya presidium fphi juga k1 , sekjennya juga k1. Apakah pernah fphi petantang petenteng bicara kategori. Jauh sebelum pp 56 terbit kami sdh memperjuangan seluruh tumpah darah HONORER. Tanpa terkecuali termasuk mempermasalahkan pengangkatan dokter ptt yg tdk di batasi TMT, Kami juga yg menggugat PP 56. Krn kami tak ingin k2 pada waktu itu test dan di beri jatah kuota. Krn akan menjadikan HONORER saling bunuh di medan perang. 

Apa nyana. ? Kami di tuduh penghambat regulasi pengngangkatan kategori 2. 

Apa nyana. ? Prediksi kami benar kan, dan Kalian skrg berteriak. Terlambat kawan.

Skrg waktunya bersama bergandeng tangan robohkan ketidakadilan. Bukan saling menjatuhkan. 

Saran saya Organisasi HONORER apapun nama kalian, golongan kalian, bergabunglah "ingat srigala suka domba yg berjalan sendirian" 

 

Salam

 

Yolis suhadi/ yolis syalala

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun