Mohon tunggu...
Yolis Djami
Yolis Djami Mohon Tunggu... Dosen - Foto pribadi

Tilong, Kupang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pesan Kecil dari Tilong: Jadikan Menulis sebagai Kebiasaan Sehari-hari

31 Agustus 2021   07:11 Diperbarui: 31 Agustus 2021   07:25 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi sebaiknya sempatkan diri untuk menulis setiap hari. jangan tunggu punya kesempatan luas lebar dan banyak. itu tidak akan pernah ada. Ini hanya sebuah nasihat kecil saja. Wejangan ini boleh diikuti boleh tidak. Atau kalau dianggap tidak berguna, abaikan saja.

Intinya, tentukan waktu yang terbaik menurut diri sendiri. jangan menurut apa kata orang. Ini hanya merupakan kerikil-kerikil kecil yang berusaha mengganggu, malah menghambat kita untuk segera menulis.

Orang-orang tua menasihatkan ini: "Don't put a side things that you can do it today." Jangan tunda menyelesaikan sesuatu yang bisa dibereskan sekarang. Kekira begitu terjemahan bebas saya. Malah diserukan, the sooner, the better!" Seperti slogan SBY: Lebih cepat, lebih baik. Jadi?  Mulailah sekarang!

Apa itu menulis? Berikut ini adalah makna menulis menurut olahnalar dan olahrasa saya. Makna asal-asalan versi saya, bahwa: menulis adalah beraksara tanpa suara. Itulah sejatinya menulis. Tidak butuh tenaga untuk berujar bersuara dengan kata-kata. Apalagi dengan teriakan lantang menggelegar, tidak perlu.

Dari makna besar itu, saya pecah-pecah ke dalam serpihan-serpihan kecil ini: 1. Menulis = berbisik pada diri sendiri. 2. Menulis, paparkan kejujuran. 3. Menulis, menyampaikan geram dalam diam. 4. Menulis = berlatih memberi solusi. 5. Menulis itu memberi pertolongan. 6. Menulis, jernihkan hati dan pikiran yang keruh. 7. Menulis, melerai yang bertikai. 8. Menulis = pijakan lompatan. 9. Menulis = memprotes tanpa ekpresi ketus.

Kenapa menulis? Saya sengaja menempatkan pertanyaan ini di poin terakhir. Padahal sebaiknya di awal pembahasan karena ia adalah visi dan tujuan. Seperti adagium berbahasa Inggris ini bahwa penting sekali meletakkan tujuan di depan: No goal no stress, no stress no activity, no activity no learning. Tapi tidak mengapa. Saya berubah pikiran karena mengikuti naluri yang menuntun saja. Bukan sebuah alasan ataupun dalil ilmiah.

Untuk menjawab pertanyaan terakhir, saya kutipkan buah pikiran Benjamin Franklin. Dia berkata:

If you wou'd not be forgotten

As soon as you are dead and rotten

Either write things worth the reading

Or do things worth the writing

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun