Mohon tunggu...
Yolis Djami
Yolis Djami Mohon Tunggu... Dosen - Foto pribadi

Tilong, Kupang.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Menanti Senyum Mentari

22 Juli 2020   05:54 Diperbarui: 22 Juli 2020   05:51 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masing-masing kami, aku dan dia melakukan apa yang menjadi kesukaan kami. Ia tidur meringkuk meletakkan kepala di kaki belakang yang membuat badannya bulat. Sedangkan aku terus melangkah lurus menuju sekolah menatap masa depan.

Karena ia sedang nyenyak aku membiarkannya. Tak mengusik. Tak menjaili. Tak mengusili. Aku melangkah melewatinya dari sisi yang lebih lebar aspalnya. Sebab kalau di sisi sebaliknya ada got menganga. Aku takut kepeleset. Takut  kecebur.

Aku melangkah memindahkan kaki kananku di samping atas kepalanya. Tiba-tiba ia menahan laju langkahku. Ia menangkap menancapkan gigi kokohnya di pergelangan kakiku. Kaki kananku. Aduh, semoga tak seburuk yang kupikir. Benar!

Setelah memberi kejutan dengan perbuatan tercela itu ia lepaskan gigitan. Ia balik meletakkan kepalanya rileks di aspal. Ia tidur kembali tanpa menghiraukanku yang sedang kaget kesakitan. Rasanya perih. Ia kembali bermimpi. Aku teruskan langkah dengan tertatih.

Kejam kali anjing ini. Seandainya ia ada di pihakku ia akan menyumpahi perbuatan tadi. Tapi sudahlah. Dia hanyalah anjing. Anjing tak pernah merasa bersalah walau dia sering membuat masalah. Makanya dia tak minta maaf. Biarlah aku yang memaafkan.

Aku hanya mengurut dada sambil menyalahkan diri sendiri. Kenapa aku harus berjalan di dekatnya? Seketika itupun aku bersumpah berikrar dalam hati. Aku berjanji untuk tidak mendekati binatang tak berperasaan itu di manapun kapanpun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun