Stunting masih menjadi salah satu tantangan besar di bidang kesehatan masyarakat Indonesia yang perlu diatasi, terutama di tengah upaya mencapai generasi masa depan yang sehat dan berkualitas.Â
Melalui program Praktik Kerja Lapangan (PKL) SKM Penggerak 2024, kami bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta serta didampingi oleh dosen pembimbing berinovasi dengan menciptakan media edukasi berupa poster infografis Cegah Stunting dengan Edukasi Sehat (CERDAS) yang berfokus pada pencegahan stunting.Â
Dalam program ini, tim kami telah menciptakan karya inovatif berupa poster infografis terkait pencegahan stunting. Karya ini dirancang secara informatif, berbasis data, dan menarik secara visual,dan memuat berbagai aspek penting mengenai stunting. Karya ini tidak hanya memiliki nilai edukatif tinggi, tetapi juga dilindungi hak cipta dan dirancang khusus untuk mendukung Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dalam menyebarkan informasi penting terkait stunting kepada masyarakat luas. Karya ini  untuk dapat digunakan sebagai bahan promosi kesehatan oleh Dinas Kesehatan dalam menyebarluaskan informasi terkait stunting ke masyarakat.
Dengan visual yang menarik dan informasi yang mudah dipahami, poster infografis CERDAS ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama keluarga muda, tentang pentingnya pencegahan stunting sejak dini. Poster ini mengedukasi masyarakat mengenai pengertian stunting, kondisi yang masih dialami banyak anak Indonesia. Selain itu, poster ini juga menampilkan data terkini tentang jumlah kasus stunting di Indonesia, memberikan gambaran betapa seriusnya permasalahan ini. Informasi ini diperkuat dengan ciri-ciri anak yang mengalami stunting, penyebab utama yang berkontribusi terhadap stunting, serta langkah-langkah pencegahan menggunakan pendekatan ABCDE (Aktif mium Tablet Tambah Darah, Bumil teratur periksa kehamilan, Cukupi konsumsi protein hewani, Datang ke posyandu tiap bulan, dan Eksklusifkan ASI selama 6 bulan) sesuai anjuran Kementerian Kesehatan.
Berikut merupakan isi dari Poster Infografis Cegah Stunting dengan Edukasi Sehat (CERDAS)
A. Pengertian Stunting
Stunting merupakanÂ
kondisi gagal tumbuh pada anak usia di bawah lima tahun akibat kekurangan asupan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
B. Kasus Stunting di Indonesia
Kasus stunting di Indonesia pada tahun 2021 sebesar 24,4%, pada tahun 2022 sebesar 21,6%, dan pada tahun 2023 sebesar 21,5%. Standar prevalensi WHO yaitu >20%. Sedangkan target RPJMN 2020-2024 yaitu sebesar 14%. Indonesia menempati peringkat ke-5 sebagai negara dengan kasus stunting tertinggi di Asia.
C. Ciri-Ciri Stunting
- Pertumbuhan dan perkembangan anak melambat.
- Berat badan dan tinggi badan lebih rendah dari anak seusianya.
- Anak mudah terserang penyakit, terutama penyakit infeksi.
D. Penyebab Stunting
- Kurang asupan gizi pada masa kehamilan dan usia anak atau 1000 HPK.
- Infeksi berulang pada anak dalam waktu jangka panjang.
- Keterbatasan dalam mengakses pelayanan kesehatan.
E. Pencegahan Stunting
Cegah stunting dapat dilakukan dengan menerapkan ABCDE sesuai anjuran Kemenkes, diantaranya:
- Aktif minum Tablet Tambah Darah (TTD) bagi remaja putri dan ibu hamil.
- Bumil teratur periksa kehamilan minimal 6 kali, 2 kali dengan dokter untuk USG.
- Cukupi konsumsi protein hewani pada bayi di atas 6 bulan.
- Datang ke Posyandu tiap bulan untuk memantau tumbuh kembang pada anak.
- Eksklusifkan ASI selama 6 bulan, dilanjutkan hingga anak usia 2 tahun.
Melalui pendekatan yang komprehensif ini, kami berharap masyarakat dapat lebih memahami cara mencegah stunting dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya poster dan artikel ini, kami harapkan dapat menjadi salah satu kontribusi penting dalam mendorong generasi bebas stunting utamanya di Kota Yogyakarta. Dengan adanya kolaborasi ini, kami berharap poster infografis ini dapat menjadi media edukasi yang efektif dan menjangkau masyarakat luas, sehingga kesadaran akan pentingnya pencegahan stunting dapat meningkat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H