Sukuk atau sering disebut sebagai obligasi syariah, telah menjadi salah satu instrumen keuangan yang menarik perhatian di Indonesia dan dunia. Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar, Indonesia memiliki potensi besar dalam memanfaatkan instrumen ini untuk mendukung pembangunan nasional, terutama yang berlandaskan prinsip-prinsip syariah. Namun, apa sebenarnya sukuk? Bagaimana perbedaannya dengan obligasi konvensional? Dan mengapa instrumen ini semakin relevan di tengah tantangan ekonomi global saat ini?
Apa Itu Sukuk?
Sukuk berasal dari bahasa Arab yang berarti sertifikat atau dokumen. Dalam konteks keuangan, sukuk adalah instrumen pembiayaan berbasis syariah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat dengan mekanisme yang sesuai dengan prinsip syariah. Sukuk berbeda dari obligasi konvensional karena tidak melibatkan unsur riba (bunga), gharar (ketidakpastian), dan maysir (spekulasi), yang dilarang dalam Islam.
Secara sederhana, sukuk bukanlah utang seperti obligasi konvensional, melainkan sertifikat kepemilikan atas aset tertentu. Pemegang sukuk akan mendapatkan bagi hasil atau keuntungan dari pendapatan yang dihasilkan oleh aset yang mendasari sukuk tersebut.
Perbedaan Sukuk dan Obligasi Konvensional
Sukuk memiliki beberapa perbedaan mendasar dibandingkan dengan obligasi konvensional:
1. Prinsip Syariah
Sukuk berlandaskan prinsip syariah yang melarang riba. Pendapatan yang diperoleh berasal dari hasil usaha atau aset yang mendasari, bukan dari bunga tetap seperti obligasi.
2. Kepemilikan Aset
Dalam sukuk, investor memiliki kepemilikan atas aset yang mendasarinya. Misalnya, jika sukuk diterbitkan untuk membiayai pembangunan jalan tol, maka investor memiliki hak kepemilikan atas pendapatan dari jalan tol tersebut. Sementara itu, obligasi konvensional hanya berupa pinjaman yang harus dibayar beserta bunga.
3. Risiko yang Dibagi
Karena sukuk berbasis kepemilikan aset, risiko yang dihadapi investor lebih merata. Keuntungan atau kerugian tergantung pada kinerja aset tersebut. Sebaliknya, dalam obligasi konvensional, emiten bertanggung jawab penuh untuk membayar bunga dan pokok, terlepas dari kinerja proyek yang dibiayai.
Sukuk dan Pembangunan Berkelanjutan
Salah satu keunggulan sukuk adalah kemampuannya untuk mendukung proyek-proyek berkelanjutan. Di Indonesia, sukuk hijau (green sukuk) telah diterbitkan untuk mendanai proyek-proyek ramah lingkungan, seperti pembangunan energi terbarukan, pengelolaan limbah, dan mitigasi perubahan iklim.
Green sukuk ini tidak hanya menarik investor Muslim, tetapi juga menarik minat global, terutama dari investor yang peduli terhadap keberlanjutan lingkungan. Dengan demikian, sukuk menjadi instrumen keuangan yang relevan untuk menghadapi tantangan global, termasuk krisis iklim.
Potensi Sukuk di Indonesia
Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, Indonesia memiliki peluang besar untuk memperluas penerbitan sukuk, baik di sektor publik maupun swasta. Pemerintah telah memanfaatkan sukuk untuk membiayai berbagai proyek infrastruktur, seperti pembangunan jalan, jembatan, dan fasilitas pendidikan.
Namun, potensi ini juga memerlukan dukungan dari masyarakat. Literasi keuangan syariah perlu ditingkatkan agar masyarakat lebih memahami manfaat dan mekanisme sukuk. Dengan demikian, partisipasi masyarakat dalam investasi sukuk dapat meningkat, sekaligus mendorong perekonomian yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Sukuk bukan sekadar instrumen keuangan berbasis syariah, tetapi juga menjadi solusi inovatif untuk membiayai proyek-proyek berkelanjutan. Dengan memahami apa itu sukuk dan keunggulannya dibandingkan obligasi konvensional, masyarakat dapat memanfaatkannya sebagai alternatif investasi yang aman, sesuai syariah, dan mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Di tengah tantangan ekonomi global, sukuk hadir sebagai harapan baru. Bukan hanya bagi umat Muslim, tetapi juga bagi semua pihak yang menginginkan masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H