Kabel. Benda yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Jika mendengar kata 'kabel', maka yang ada dilintasan pikiran kita yaitu listrik. Kabel merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menyalurkan sinyal dari satu tempat ke tempat lain, sedangkan kabel listrik adalah media untuk menghantarkan arus listrik.
Jika kita lihat terdapat sebuah bahan pada kabel yang dapat melindungi atau membungkus kabel tersebut. Apa itu? Terbuat dari bahan apakah pelindung kabel tersebut? Mari kita bahas satu per satu lebih dalam agar Anda dapat menjawab rasa penasaran Anda.
Bahan yang melindungi atau membungkus kabel disebut sebagai isolator. Isolator adalah bahan yang tidak dapat atau bahkan sulit untuk melakukan perpindahan arus listrik. Dengan kata lain, isolator adalah penghambat aliran listrik. Fungsi isolator yang lainnya ialah sebagai penopang beban ataupun pemisah antara konduktor tanpa membuat adanya aliran arus yang mengalir keluar, untuk mencegah sengatan listrik dan memberikan tindakan pengamanan untuk proteksi.
Jika ada penghambat aliran listrik, tentunya ada yang menjadi penghantar arus listrik yang disebut sebagai konduktor. Konduktor pada kabel yang umumnya digunakan adalah tambaga dan aluminium karena dapat menghemat biaya.
Ada sebuah mitos bahwa semua kabel listrik terisolasi dengan baik. Namun faktanya, 90% dari kabel listrik yang ada di luar tidak terisolasi dengan baik. Mereka mungkin memiliki lapisan pelindung cuaca, tetapi tidak memberikan perlindungan dari sengatan listrik. Bahkan bagian isolator dari kabel bisa "menghilang" setelah terkena efek cuaca selama bertahun-tahun.
Dapat dibayangkan apa yang akan terjadi jika kabel tidak memiliki pelindung atau pembungkus? Lalu bahan seperti apa yang sebaiknya digunakan untuk melindungi kabel dari efek cuaca dan efek lingkungan yang lain agar kabel dapat terisolasi dengan baik? Sebelum membahasnya, mari kita lihat bagaimana sejarah kabel dan isolator kabel listrik ini ditemukan.
Berbicara mengenai sejarah, nama sejarawan Michael Faraday sudah tidak asing lagi bagi kita. Michael Faraday merupakan seorang fisikawan dan kimiawan yang lahir pada tanggal 22 September 1791 dengan kontribusi yang besar bagi masyarakat dunia, khususnya pada bagian bidang elektromagnetis ataupun yang berhubungan dengan listrik. Beliau mendapat julukan sebagai 'Bapak Listrik' akibat temuannya yang sangat bermanfaat bagi seluruh masyarakat dunia hingga saat ini, salah satunya yaitu menemukan kabel listrik.
Penemuan kabel sebagai alat penyalur listrik yang efektif dihantarkan oleh adanya penemuan kawat sebagai bahan konstruksi bangunan. Kawat berhasil dikembangkan menjadi alat penting yang digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dan suara, sehingga mempermudah aktivitas manusia di zaman modern ini. Para ilmuwan mulai menyadari bahwa kawat dapat digunakan sebagai penghantar listrik pada akhir 1800-an,. Pengembangan kabel listrik tersebut berlangsung cukup lama karena para ilmuwan cukup kesulitan menemukan alat yang dapat menutupi kawat listrik tersebut.
Pada pertengahan abad ke-19, para ilmuwan menemukan cara bagaimana membungkus kawat tersebut agar dapat digunakan dengan aman sebagai kabel yang menghantarkan listrik. Para ilmuwan membungkus kawat dengan sebuah material isolasi dari karet atau plastik yang dapat meredam arus listrik di dalam kawat tersebut. Pada abad ke 20, terjadi perkembangan penciptaan kabel yang cukup modern ketika para ilmuwan menemukan tembaga sebagai penghantar listrik yang sangat baik. Bahan tembaga pun akhirnya dapat menggantikan aluminium yang sebelumnya menjadi bahan utama pembuatan kawat listrik.
Salah satu masalah yang dihadapi ketika menggunakan bahan aluminium adalah ketika kabel aluminium dipanaskan ukurannya memuai dan kemudian menyusut kembali. Hal itu dapat mengendurkan sambungan tempat kabel disambungkan, dan sering menyebabkan kegagalan yang dapat menimbulkan potensi pada terjadinya kebakaran.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, isolator kabel yang umum digunakan yaitu berbahan dasar plastik dan karet. Bahan-bahan isolator tersebut dipilih menjadi isolator kabel karena lebih mudah untuk diproses serta dibentuk, akan tetapi masih dapat digunakan sebagai penyumbat aliran listrik untuk voltase menengah. Jenis-jenis plastik yang digunakan sebagai isolator diantaranya polytetrafluoroethylene (PTFE) - Teflon, polivinil klorida (PVC), polietilen (isolasi PE), polietilen ikatan silang (XLPE isolasi), isolasi karet (isolasi ERP), dan lain-lain. Namun jenis plastik paling sering digunakan yaitu bahan polivinil klorida (PVC).