Mohon tunggu...
Yola Medistya
Yola Medistya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi, UNJ

Enjoy the process

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Aplikasi Instagram dan Tiktok Terhadap Perilaku Sosial Remaja

31 Maret 2024   12:11 Diperbarui: 31 Maret 2024   12:37 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi yang pesat pada zaman digital ini ditandai dengan semakin canggihnya gadget-gadget yang beredar di pasaran. Selain gadget, jaringan komunikasi pun ikut berkembang dan membuat orang-orang semakin mudah untuk melakukan interaksi dengan orang lain melalui media sosial menggunakan gadget yang mereka punya. Baik orang tua maupun anak-anak semua sudah pandai menggunakan sosial media. Dimana pun dan kapan pun mereka akan mengakses sosial medianya untuk sekedar mencari hiburan atau mengisi waktu luangnya.

Banyak sekali media sosial yang dapat kita unduh dan akses di gadget kita, termasuk Instagram dan Tiktok. Instagram sendiri adalah sebuah aplikasi berbagi foto dan video yang memungkinkan pengguna mengambil foto, mengambil video, menerapkan filter digital, dan aktivitas berjejaring lainnya. 

Sedangkan Tiktok adalah aplikasi untuk membuat dan menyebarkan beragam video pendek dalam format secara vertikal, yang dimainkan hanya dengan men-scroll layar ke atas maupun ke bawah. Kedua aplikasi tersebut sangat diminati oleh banyak orang, tak terkecuali oleh anak-anak remaja. Banyak sekali anak-anak remaja yang menggunakan kedua aplikasi tersebut untuk sekedar menambah teman, mengisi waktu luang, untuk mencari informasi, fomo, atau agar dianggap eksis dengan menggunakan kedua aplikasi tersebut.

Terdapat beberapa pengaruh positif dan negatif aplikasi Instagram dan Tiktok terhadap perilaku sosial remaja. Pengaruh positif tersebut seperti:

1. Menambah relasi pertemanan 

Aplikasi Intagram dan Tiktok memungkinkan anak-anak remaja untuk menambah relasi pertemanan mereka. Mereka dapat berteman dengan orang baru yang sebelumnya tidak dikenal, atau sudah kenal namun tidak pernah berinteraksi di dunia nyata, atau mungkin dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama seperti minat kepada suatu grup K-Pop, anime, musik, dan lain sebagainya.

2. Meningkatkan kreatifitas 

Aplikasi Instagram dan Tiktok bisa menjadi wadah kreatifitas anak-anak remaja. Mereka dapat mengupload hasil editan foto, video, lukisan, ataupun karya seni lainnya menggunakan kedua aplikasi ini.

3. Percaya diri dan Ekspresif

Dengan aplikasi Instagram dan Tiktok, remaja bisa lebih mengekspresikan dirinya. Mereka bebas untuk mengupload foto dirinya sendiri ketika sedang liburan atau sekedar foto iseng saja. Mereka juga dapat menunjukan bakat mereka seperti cover lagu atau dance melalui video. Hal tersebut bisa meningkatkan kepercayaan diri mereka dan mengembangkan identitas diri mereka.

4. Mendapatkan penghasilan 

Dengan menggunakan kedua aplikasi tersebut, anak-anak remaja bisa dengan mudah mendapatkan penghasilan. Mereka dapat merekomendasikan atau bahasa kerennya spill produk-produk bagus dan murah dengan mencantumkan link shopee atau Tiktok shop, lalu mereka mendapatkan komisi atau keuntungan dari setiap pembelian yang dilakukan oleh orang-orang yang "teracuni" dengan barang tersebut. Selain itu, mereka juga dapat menjual karya seni mereka seperti lukisan atau gelang dari manik-manik, dan hal-hal menarik lainnya.

5. Sarana menyampaikan pendapat 

Anak-anak remaja tidak jarang menggunakan aplikasi Instagram dan Tiktok sebagai sarana untuk menyampaikan pendapat mereka, baik itu pendapat tentang isu sosial, politik, dan budaya. Hal tersebut sangat baik karena akan melatih pemikiran anak-anak remaja menjadi kritis dan tidak takut untuk menyampaikan pendapatnya.

6. Manumbuhkan rasa empati 

Aplikasi Instagram dan Tiktok juga bisa menumbuhkan rasa empati terhadap sesama manusia. Terkadang terdapat sebuah konten atau postingan mengenai bencana alam, perang yang terjadi di Palestina, anak-anak yang berkebutuhan khusus atau isu lainnya. Hal tersebut akan menumbuhkan rasa empati terhadap diri remaja. 

Pada akhirnya anak-anak remaja tersebut ikut membantu dengan menyumbangkan atau menggalang dana untuk orang-orang yang membutuhkan. Cara lain mereka ikut berkontribusi adalah dengan menyebarkan informasi mengenai kasus tersebut melalui Instastory di Instagram atau merepost postingan di Tiktok.

Selain dampak positif yang sudah disebutkan diatas, terdapat beberapa dampak negatif penggunaan aplikasi Instagram dan Tiktok terhadap perilaku sosial remaja. Terdapat beberapa anak remaja yang salah memanfaatkan kedua aplikasi tersebut. Mereka menggunakan aplikasi tersebut secara berlebihan dan bahkan tidak bijak, seperti:

1. Menghabiskan waktu

Remaja saat ini, lebih sering menggunakan gadgetnya daripada berinteraksi dengan teman-teman atau orang-orang disekitar mereka. Mereka lebih senang untuk mengscroll Tiktok dan melihat reels di Instagram. Mereka tanpa sadar dapat menghabiskan banyak waktunya karena bermain dua media sosial tersebut ataupun bermain media sosial lainnya. Hal itu dapat menyebabkan renggangnya hubungan pertemanan atau persaudaraan mereka di dunia nyata dan berpotensi menjadi pribadi yang anti sosial.

2. Mementingkan diri sendiri

Karena seringnya menghabiskan waktu di aplikasi Instagram dan Tiktok, anak-anak remaja jadi acuh-tak acuh dengan lingkungan sekitarnya. Mereka hanya fokus dengan kesenangan dirinya sendiri dan akan berakibat kurangnya rasa empati terhadap lingkungan sekitarnya.

3. Kehidupan yang hedonisme dan konsumtif

Salah satu dampak penggunaan aplikasi Instagram dan Tiktok pada perilaku sosial remaja adalah hedonisme dan konsumtif. Hedonisme sendiri artinya adalah gaya hidup yang berfokus mencari kesenangan dan kepuasan tanpa batas. Sedangkan, konsumtif adalah perilaku atau gaya hidup individu yang senang membelanjakan uangnya tanpa pertimbangan yang matang. Di Instagram dan Tiktok menyediakan berbagai konten menarik seperti konten tentang kecantikan, fashion, teknologi, dan semacamnya. Banyak content creator yang merekomendasikan make up bagus, pakaian, sepatu, gadget, dan lain sebagainya. Dari situlah akan muncul perilaku hedonisme dan konsumtif. Remaja biasanya akan tertarik dan akhirnya membeli produk-produk yang sedang viral tanpa memikirkan hal tersebut akan berguna atau tidak untuk dirinya, yang terpenting mereka harus punya produk tersebut dan merasakan kesenangan karena membelinya.

4. Cyberbullying 

Aplikasi Intstagram dan Tiktok seringkali menjadi tempat terjadinya cyberbullying. Remaja bisa saja menjadi pelaku atau korban cyberbullying tersebut. Terjadinya cyberbullying di Instagram atau Tiktok pun sangat mudah, mereka cukup dengan komen di postingan foto atau video seseorang. Komenan tersebut bisa saja menghina fisik, mengejek, atau mempermalukan remaja lainnya. Padahal, dampak dari cyberbullying sangat buruk bagi kesejahteraan emosional mereka. Bisa menyebabkan stress, kecemasan, dan bahkan sampai depresi.

5. Bekurangnya sifat sopan dan santun

Dengan adanya aplikasi Instagram dan Tiktok, semakin banyak remaja yang menggunakan kata-kata kasar dan tidak pantas untuk dilihat atau didengar. Mereka dengan mudahnya mengetik kata-kata tersebut tanpa berfikir terlebih dahulu. Hal itu akan berdampak bagi remaja yang masih polos, dikhawatirkan mereka akan menganggap bahwa kata-kata tersebut adalah bahasa modern anak zaman sekarang dan pantas untuk diikuti.

6. Tidak menjadi diri sendiri

Karena banyaknya standar kecantikan dan sikap yang sempurna di media sosial Instagram dan Tiktok, membuat para remaja ingin mengikutinya. Hal tersebut berdampak kepada anak-anak remaja yang tidak menjadi dirinya sendiri dan mengalami krisis identitas. Mereka merasa tidak puas dengan penampilan dan sikap yang mereka miliki dan berusaha untuk mengikuti standar kecantikan yang dimiliki orang lain. Padahal kita tidak perlu untuk mengikuti orang lain dan jauh lebih baik bila menjadi diri sendiri.

Media sosial Instagram dan Tiktok dapat memberikan berbagai pengaruh bagi perilaku sosial remaja, baik itu pengaruh positif ataupun pengaruh negatif. Maka dari itu, penting bagi anak-anak remaja untuk mengelola penggunaan media sosial Instagram dan Tiktok mereka dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai dengan menggunakan media sosial, yang awalnya bertujuan untuk mencari kesenangan dan mengisi waktu luang berakhir dengan sesuatu yang tidak diinginkan.

Orang tua, pendidik, masyarakat juga harus tetap mengontrol penggunaan media sosial yang digunakan oleh para remaja. Selain mengontrol, penting juga untuk memberi edukasi kepada anak-anak remaja dalam menggunakan media sosial yang baik. Dengan edukasi tersebut diharapkan para remaja akan bijak dalam menggunakan media sosial sehingga tidak akan mengganggu atau mempengaruhi perilaku sosial mereka dalam kehidupan di masyarakat.

Referensi

Arini, D. (2020). Penyuluhan Dampak Positif dan Negatif Media Sosial Terhadap Kalangan Remaja Di Desa Way Heling Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu. Abdimas Universal, 2(1), 49-53.

https://sidodadi-penarik.desa.id/artikel/2023/5/29/dampak-positif-dan-negatif-media-sosial-terhadap-kehidupan-remaja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun