Dengan menggunakan kedua aplikasi tersebut, anak-anak remaja bisa dengan mudah mendapatkan penghasilan. Mereka dapat merekomendasikan atau bahasa kerennya spill produk-produk bagus dan murah dengan mencantumkan link shopee atau Tiktok shop, lalu mereka mendapatkan komisi atau keuntungan dari setiap pembelian yang dilakukan oleh orang-orang yang "teracuni" dengan barang tersebut. Selain itu, mereka juga dapat menjual karya seni mereka seperti lukisan atau gelang dari manik-manik, dan hal-hal menarik lainnya.
5. Sarana menyampaikan pendapatÂ
Anak-anak remaja tidak jarang menggunakan aplikasi Instagram dan Tiktok sebagai sarana untuk menyampaikan pendapat mereka, baik itu pendapat tentang isu sosial, politik, dan budaya. Hal tersebut sangat baik karena akan melatih pemikiran anak-anak remaja menjadi kritis dan tidak takut untuk menyampaikan pendapatnya.
6. Manumbuhkan rasa empatiÂ
Aplikasi Instagram dan Tiktok juga bisa menumbuhkan rasa empati terhadap sesama manusia. Terkadang terdapat sebuah konten atau postingan mengenai bencana alam, perang yang terjadi di Palestina, anak-anak yang berkebutuhan khusus atau isu lainnya. Hal tersebut akan menumbuhkan rasa empati terhadap diri remaja.Â
Pada akhirnya anak-anak remaja tersebut ikut membantu dengan menyumbangkan atau menggalang dana untuk orang-orang yang membutuhkan. Cara lain mereka ikut berkontribusi adalah dengan menyebarkan informasi mengenai kasus tersebut melalui Instastory di Instagram atau merepost postingan di Tiktok.
Selain dampak positif yang sudah disebutkan diatas, terdapat beberapa dampak negatif penggunaan aplikasi Instagram dan Tiktok terhadap perilaku sosial remaja. Terdapat beberapa anak remaja yang salah memanfaatkan kedua aplikasi tersebut. Mereka menggunakan aplikasi tersebut secara berlebihan dan bahkan tidak bijak, seperti:
1. Menghabiskan waktu
Remaja saat ini, lebih sering menggunakan gadgetnya daripada berinteraksi dengan teman-teman atau orang-orang disekitar mereka. Mereka lebih senang untuk mengscroll Tiktok dan melihat reels di Instagram. Mereka tanpa sadar dapat menghabiskan banyak waktunya karena bermain dua media sosial tersebut ataupun bermain media sosial lainnya. Hal itu dapat menyebabkan renggangnya hubungan pertemanan atau persaudaraan mereka di dunia nyata dan berpotensi menjadi pribadi yang anti sosial.
2. Mementingkan diri sendiri
Karena seringnya menghabiskan waktu di aplikasi Instagram dan Tiktok, anak-anak remaja jadi acuh-tak acuh dengan lingkungan sekitarnya. Mereka hanya fokus dengan kesenangan dirinya sendiri dan akan berakibat kurangnya rasa empati terhadap lingkungan sekitarnya.