3. Kehidupan yang hedonisme dan konsumtif
Salah satu dampak penggunaan aplikasi Instagram dan Tiktok pada perilaku sosial remaja adalah hedonisme dan konsumtif. Hedonisme sendiri artinya adalah gaya hidup yang berfokus mencari kesenangan dan kepuasan tanpa batas. Sedangkan, konsumtif adalah perilaku atau gaya hidup individu yang senang membelanjakan uangnya tanpa pertimbangan yang matang. Di Instagram dan Tiktok menyediakan berbagai konten menarik seperti konten tentang kecantikan, fashion, teknologi, dan semacamnya. Banyak content creator yang merekomendasikan make up bagus, pakaian, sepatu, gadget, dan lain sebagainya. Dari situlah akan muncul perilaku hedonisme dan konsumtif. Remaja biasanya akan tertarik dan akhirnya membeli produk-produk yang sedang viral tanpa memikirkan hal tersebut akan berguna atau tidak untuk dirinya, yang terpenting mereka harus punya produk tersebut dan merasakan kesenangan karena membelinya.
4. CyberbullyingÂ
Aplikasi Intstagram dan Tiktok seringkali menjadi tempat terjadinya cyberbullying. Remaja bisa saja menjadi pelaku atau korban cyberbullying tersebut. Terjadinya cyberbullying di Instagram atau Tiktok pun sangat mudah, mereka cukup dengan komen di postingan foto atau video seseorang. Komenan tersebut bisa saja menghina fisik, mengejek, atau mempermalukan remaja lainnya. Padahal, dampak dari cyberbullying sangat buruk bagi kesejahteraan emosional mereka. Bisa menyebabkan stress, kecemasan, dan bahkan sampai depresi.
5. Bekurangnya sifat sopan dan santun
Dengan adanya aplikasi Instagram dan Tiktok, semakin banyak remaja yang menggunakan kata-kata kasar dan tidak pantas untuk dilihat atau didengar. Mereka dengan mudahnya mengetik kata-kata tersebut tanpa berfikir terlebih dahulu. Hal itu akan berdampak bagi remaja yang masih polos, dikhawatirkan mereka akan menganggap bahwa kata-kata tersebut adalah bahasa modern anak zaman sekarang dan pantas untuk diikuti.
6. Tidak menjadi diri sendiri
Karena banyaknya standar kecantikan dan sikap yang sempurna di media sosial Instagram dan Tiktok, membuat para remaja ingin mengikutinya. Hal tersebut berdampak kepada anak-anak remaja yang tidak menjadi dirinya sendiri dan mengalami krisis identitas. Mereka merasa tidak puas dengan penampilan dan sikap yang mereka miliki dan berusaha untuk mengikuti standar kecantikan yang dimiliki orang lain. Padahal kita tidak perlu untuk mengikuti orang lain dan jauh lebih baik bila menjadi diri sendiri.
Media sosial Instagram dan Tiktok dapat memberikan berbagai pengaruh bagi perilaku sosial remaja, baik itu pengaruh positif ataupun pengaruh negatif. Maka dari itu, penting bagi anak-anak remaja untuk mengelola penggunaan media sosial Instagram dan Tiktok mereka dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai dengan menggunakan media sosial, yang awalnya bertujuan untuk mencari kesenangan dan mengisi waktu luang berakhir dengan sesuatu yang tidak diinginkan.
Orang tua, pendidik, masyarakat juga harus tetap mengontrol penggunaan media sosial yang digunakan oleh para remaja. Selain mengontrol, penting juga untuk memberi edukasi kepada anak-anak remaja dalam menggunakan media sosial yang baik. Dengan edukasi tersebut diharapkan para remaja akan bijak dalam menggunakan media sosial sehingga tidak akan mengganggu atau mempengaruhi perilaku sosial mereka dalam kehidupan di masyarakat.
Referensi